Kasus Demam Berdarah di Ponorogo Masih Rendah, Dinkes Ungkap Penyebab

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo menyebutkan bahwa warga bumi reog mulai terjangkit demam berdarah (DB).

Namun, warga yang terjangkit nyamuk Aedes Aegypti masih dibilang rendah oleh Dinas Kesehatan (Dinkes).

Dari data yang ada pada Januari ada 6 warga yang terjangkit DB, kemudian pada Februari ada 7 warga.

Sedangkan, data di Rumah Sakit Umum Aisiyiyah (RSUA) Ponorogo, ada 20 pasien yang terjangkit DB.

Dengan rincian, 3 pasien dari Kabupaten Wonigiri, Jawa Tengah.

“Secara total kami memang 13 pasien dari Januari sampai Februari. Terkadang memang berbeda data,” ungkap Kepala Dinkes Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningarti, Kamis (7/3/2024).

Alasannya, kata dia, dari pemetaan klasifikasi DB. Biasanya, kriteria khusus seperti jumlah trombosit, tingkat demam, hingga masalah kesehatan lain harus terpenuhi sebelum dilaporkan Dinkes sebagai DB.

“Kalau trombosit kurang dari 100 ribu dan faktor lain baru kami masukkan ke DB. Kadang-kadang ciri-ciri DB memang mirip dengan lainnya,” tegsnya.

Biasanya, di rumah sakit ada kewaspdaan ekstra. Dia menilai hal tersebut tidak masalah. Menurutnya, pihak Rs biasanya over diagnosis.

“Klinis di RS (Rumah Sakit)  tidak apa-apa. jika ada diagnosa. Sekarang kalau di dinkes masih13, tahun lalu yang terjangkit lebih banyak,” pungkas Ayu—sapaan akrab—Dyah Ayu Puspitaningarti.

Sebelumnya, Demam Berdarah mulai merebak di Ponorogo. Rumah Sakit Umum Aisyiyah (RSUA) mulai merawat pasien Demam Berdarah.

Secara total untuk yang dirawat itu 20 pasien. Rinciannya adalah DF sebanyak 6 pasien dan Demam Berdarah Dengue (DBD) ada 13 pasien dan 1 dengue shock syndrome (DSS) .