Curhat Penyanyi Beli Jaket Rp6 Juta Dimintai Pajak Rp21 Juta, Pasrah Tertahan di Bea Cukai: Musimnya

"Dan masalah nya sama , tiba2 di denda trus yang nagih buat bayar expedisi nya klo case gw ampe lawyer fedex whatsapp sampe nge email gw suruh bayar … dan gw g mau bayar ngapain jaket beli 6jt kudu bayar 21jt .." lanjutnya.

Baca juga: Penjelasan Kepala SLB soal Kasus Bea Cukai Minta Pajak Rp 116 Juta untuk Alat Belajar, Maaf Gaduh

Ia juga menyampaikan, sampai saat ini, jaket seharga Rp 6 juta masih tertahan di Bea Cukai.

Penyanyi 32 tahun itu juga masih diterus ditagih oleh pihak jasa ekspedisi dan pengacara.

"Dan ampe sekrang aku msh di tagih ama fedex dan lawyer nya dan jaket nya masih stuck di sana," katanya.

Agar bisa mengambil jaket tersebut, Cakra Khan diminta untuk banding dan mengajukan keberatan.

Namun, ia enggan karena merasa usaha itu akan sia-sia.

"Disuruh banding dan mengajukan keberatan yang akhirnya pasti sia2," lanjut dia.

Cakra Khan juga mengaku tak mengetahui apakah ada kesalahan input harga dari pihak ekspedisi.

Sebab, ia sudah mengirim bukti pembelian hingga pajak yang harus dibayarkan sudah terlampir dengan jelas.

"Kurang ngerti padahal udh jelas aku lampirin invoice dan tektekbengek nya pun sudh jelas aku kirim," tulisnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan dari pihak Bea Cukai dan ekspedisi terkait masalah yang dialami Cakra Khan.

Sementara itu, Askolani, Direktur Jenderal Bea dan Cukai yang jadi sorotan di media sosial setelah kasus mainan dan hibah alat bantu penyandang tunanetra ditahan Bea Cukai.

Akhir-akhir ini, sejumlah warganet speak up alias angkat bicara mengenai pengalaman mereka dengan Bea Cukai.

Salah satu yang viral di antaranya adalah ditahannya barang hibah untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) A Pembina Tingkat Nasional di Bea Cukai Soekarno Hatta.

Baca juga: Penjelasan Bea Cukai soal Alat untuk Siswa SLB Dimintai Pajak Rp 116 Juta, Sri Mulyani: Barang Hibah

Menurut informasi di laman beacukai.go.id, Askolani menjabat sebagai Direktur Jenderal Bea Dan Cukai sejak tanggal 12 Maret 2021.