Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Pemkot Surabaya Minta Warga Cari Jalan Alternatif, Ada 54 Titik Proyek Box Culvert Pengendali Banjir

Pemkot Surabaya menyebut proyek saluran air sebagai bagian dari program pengendalian banjir di Kota Pahlawan.

istimewa
Pemasangan box culvet sebagai bagian dari proyek pengerjaan saluran di Surabaya terus dilakukan. Antisipasi kemacetan, warga diminta mencari jalur alternatif. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya menyebut proyek saluran air sebagai bagian dari program pengendalian banjir di Kota Pahlawan.

Proyek pengerjaan saluran melalui pemasangan box culvet tersebut beberapa di antaranya menyebabkan kemacetan.

Bekerjasama dengan Dinas Perhubungan, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya telah memetakan beberapa titik yang menimbulkan kemacetan arus lalu lintas (lalin).

Mengantisipasi hal ini, masyarakat bisa memilih jalur alternatif lain.

Berdasarkan hasil pemetaan tersebut, ada 54 titik lokasi pembangunan saluran di Kota Surabaya yang berpotensi menimbulkan kemacetan.

Baca juga: Sosok Maling Dompet Fossil di Tunjungan Plaza Mall Sempat Dikeroyok Warga, Divonis 8 Bulan Penjara

Jumlah tersebut terdiri dari 35 proyek di bidang pematusan dan 19 sisanya adalah bidang jalan.

"Sekitar 50 an se-Surabaya itu yang potensi menimbulkan kemacetan. Untuk sementara warga dapat mencari jalan alternatif lain," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (3/5/2024).

Beberapa lokasi pengerjaan saluran yang berpotensi menimbulkan kemacetan tersebut, di antaranya adalah Jalan Keputih Tegal Timur, Jalan HR Muhammad (Sisi Selatan), Jalan Kertajaya (Sisi Selatan), Jalan Raya Manyar Sabrangan (wilayah RW 1 dan 2) dan Jalan Arief Rachman Hakim.

"Nanti yang besar sebentar lagi kita mulai, seperti di Mayjend Sungkono, ini juga potensi macet. Begitu (pengerjaan) HR Muhammad selesai, Mayjend Sungkono kita mulai," tandasnya.

Pemkot meminta masyarakat bersabar. Mengingat, ada manfaat jangka panjang dengan adanya pembangunan saluran tersebut.

"Pembangunan saluran (menimbulkan) konsekuensinya macet dan mengganggu utilitas. Sudah konsekuensi yang harus kita pikirkan. Jadi kami harap warga dapat menyadari dengan melihat manfaat jangka panjang," kata Syamsul.

Syamsul mencontohkan seperti pembangunan proyek saluran diversi Gunungsari Banyu Urip beberapa waktu lalu. Saat itu, pembangunan saluran untuk penanggulangan banjir di sana berdampak pada kemacetan arus lalin di area sekitar.

"Itu dulu (ketika pembangunan) juga macet, kalau hujan banjir. Makanya kita bangun box culvert, sekarang sudah tidak banjir, sudah tidak macet," bebernya.

Karena itu, Syamsul berharap masyarakat atau pengendara dapat menyadari manfaat jangka panjang dari pembangunan saluran. Terlebih, kemacetan dampak dari proses pembangunan itu juga bersifat sementara. "Jadi pembangunan ini hanya mengganggu (arus lalin) sebentar saja," tuturnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved