Berita Viral
Sosok Ibu di Bogor Bentak Anak Nangis Kelaparan, Suruh Gibran Makan Garam, Ayah Syok Baru Tahu
Sosok ibu Gibran, anak nangis kelaparan malah dimarahi. Suami tak menyangka perlakuan istri ke anak-anaknya.
TRIBUNJATIM.COM - Video bocah nangis kelaparan malah dimarahi dan disiram air oleh ibunya, viral di media sosial.
Diketahui, bocah tersebut bernama Gibran, warga Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Tangisan bocah berusia enam tahun ini karena kelaparan, banjir simpati warganet alias netizen.
Sosok ibu Gibran yang malah marah-marah dan bentak anaknya yang kelaparan pun jadi sorotan.
Baca juga: Tangis Umi Kalsum Rawat Anak Lumpuh dan Anak Angkat di Gubuk Reyot, Penghasilan Seminggu Rp 50 Ribu
Gibran merupakan anak Hamzah, seorang buruh bangunan.
"Bekerja di luar kota," tulis akun Instagram Kecamatan Bojonggede.
Setelah viral di media sosial, pihak Kecamatan Bojonggede mendatangi rumah Gibran untuk memberi bantuan.
Baca juga: BREAKING NEWS : Wanita Sambil Gendong Anak Bacok Lelaki di Hotel Melati Bojonegoro, Lari Naik Becak
Namun saat kunjungan, Camat Bojonggede Tenny Ramdhani pun tak berjumpa dengan ibu Gibran.
"Saat kunjungan tidak bertemu dengan istri bapak Hamzah," tulisnya.
Menurutnya ibu Gibran memang sering kali tak berada di rumah.
Sampai-sampai ia selalu menitipkan tiga anaknya.

"Menurut keterangan Bapak Hamzah, Ketua RT dan RW serta tetangga selalu memberikan bantuan dan perhatian kepada Keluarganya serta menitipkan anak-anaknya tersebut ketika istrinya tidak berada di rumah," tulisnya.
Guru ngaji Gibran, Prabu Hermawan juga mengatakan hal senada,
Anak muridnya tersebut, Gibran, mulai tak mengaji sejak awal tahun 2024.
Baca juga: Pengakuan Ayah di Gresik Nodai 2 Anak Tiri Sekaligus, Padahal Istri Baru Melahirkan : Nikah 3 Kali
"Ngaji sama saya itu dia berhenti sebelum nisfu, puasa sampe sekarang udah gak ngaji," katanya.
Kata Prabu, Gibran mulai tak aktif belajar sejak ibunya bekerja.
"Mulai dia kerja anak mulai titip sana-sini," katanya.
Bahkan akibat ditinggal kerja, Gibran sampai tak sekolah.
"Sampai Gibran juga engga sekolah di MI (Madrasah Ibtidaiyah) berhenti. Baru masuk Juli kemarin, seharusnya sekarang mau kenaikan kelas," katanya.
Informasinya ibu Gibran bekerja di sebuah kafe.
"Ibu kamu kerja?" tanya Ahmad Saugi.
"Iya," kata Gibran.
Baca juga: Sosok Anak Artis Dulu Imut Kini Sudah Beda Drastis, Jadi Backing Vokal Ayah, Suara Bikin Fans Kaget
Setiap hari diceritakan Gibran, ia dan adik-adiknya selalu ditinggal kedua orang tua.
Bahkan ibunda Gibran sama sekali tidak menyiapkan makanan ketika ia keluar rumah untuk bekerja.
"Berarti kamu di rumah bertiga doang? kalau makan gimana?" tanya Ahmad Saugi.
"Kalau makan katanya (mama) 'makan garam', kata mama katanya kalau ayah udah pulang baru makan," pungkas Gibran.

Ayah Terpukul Gibran Diperlakukan Begitu
Ayah Gibran bernama Hamzah diketahui bekerja sebagai buruh bangunan.
Ketika peristiwa direkam Ahmad Saugi, seorang petugas listrik, ayah Gibran diketahui sedang tidak berada di rumah.
Hamzah diketahui sedang bekerja sebagai pekerja bangunan di wilayah Tangerang Selatan dan tidak mengetahui kejadian tersebut.
Hamzah, merasa terpukul dengan peristiwa yang menimpa keluarganya.
Pria berambut ikal itu tak menyangka jika keluarganya kini menjadi sorotan.
Baca juga: Video Bocah Nangis Minta Makan Hilang usai Viral, Sosok Kades Mempermasalahkan, ‘Banyak Pelanggaran’
Hamzah sedih karena putranya yang bernama Gibran viral karena merasa kelaparan.
Kesedihan Hamzah bertambah karena istrinya malah memarahi Gibran, bukannya memberi makan Gibran yang lapar.
Atas peristiwa kelaparan yang menimpa Gibran, kini rumah Hamzah disambangi banyak orang yang datang karena rasa simpatik.
Pemerintah Kecamatan Bojonggede dan perangkat Desa Rawapanjang pun segera mendatangi lokasi.
Walhasil Hamzah sekeluarga menerima bantuan.

Ketika peristiwa direkam Ahmad Saugi, seorang petugas listrik, ayah Gibran diketahui sedang tidak berada di rumah.
Hamzah diketahui sedang bekerja sebagai pekerja bangunan di wilayah Tangerang Selatan dan tidak mengetahui kejadian tersebut.
Hamzah, merasa terpukul dengan peristiwa yang menimpa keluarganya.
Pria berambut ikal itu tak menyangka jika keluarganya kini menjadi sorotan.
Hamzah sedih karena putranya yang bernama Gibran viral karena merasa kelaparan.
Kesedihan Hamzah bertambah karena istrinya malah memarahi Gibran, bukannya memberi makan Gibran yang lapar.
Atas peristiwa kelaparan yang menimpa Gibran, kini rumah Hamzah disambangi banyak orang yang datang karena rasa simpatik.
Pemerintah Kecamatan Bojonggede dan perangkat Desa Rawapanjang pun segera mendatangi lokasi.
Walhasil Hamzah sekeluarga menerima bantuan.
Hanya saja yang jadi sorotan adalah ketika rumah Hamzah diberi tanda khusus.
Kertas putih bertuliskan rumah dalam pengawasan tertempel di dinding rumah Hamzah.
Usut punya usut, surat yang ditulis menggunakan pulpen tersebut dibuat oleh inisiatif RT setempat.
Dari pantauan TribunnewsBogor.com, tempat tinggal Gibran berada di area yang cukup padat penduduk di dalam gang sempit.
Rumahnya nampak sederhana dan tidak begitu luas dinding yang tidak dicat seluruhnya.
Keluarga Gibran Masuk Kategori Keluarga Tak Mampu

Camat Bojonggede, Tenny Ramdhani mengatakan keluarga tersebut masuk dalam kategori tidak mampu yang memerlukan perhatian dari pemerintah.
Kendati demikian, selama ini keluarga tersebut tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai penerima manfaat dari pemerintah.
"Kami sudah konfirmasi ke RT/RW kenapa tidak didata dan sebagainya. Sebetulnya sudah, namun keluarga belum sempat memberikan data-data yang menjadi prasyarat untuk bisa didaftarkan," ujarnya kepada wartawan, Selasa (7/5/2024).
Di samping itu, Tenny Ramdhani mengaku baru mengetahui kejadian tersebut setelah ramai jadi perbincangan di media sosial.
Ia pun langsung mengunjungi kediaman keluarga Gibran untuk melihat kondisi sang anak dan memberikan support khususnya kepada ayah dari Gibran yang saat itu ada di rumah.
"Kami memberikan dukungan moril, motivasi kepada bapak Hamzah. Kemudian membawa bantuan baik berupa makanan maupun juga family kit dan lain-lain," terangnya.
Tenny Rhamdani memaparkan, setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor, keluarga tersebut langsung didaftarkan ke dalam DTKS dan juga BPJS Kesehatan.
Ia mengatakan, langkah tersebut diambil untuk jangka panjang dalam memberikan kesejahteraan bagi keluarga yang bersangkutan.
"Alhamdulillah BPJS-nya sudah terdaftar, sudah didaftarkan DTKS dan sudah menjdi bagian dari keluarga penerima bantuan secara berkelanjutan," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan langkah berikutnya adalah akan terus berkomunikasi dengan Dinsos Kabupaten Bogor dalam untuk memberikan perhatian terhadap Gibran.
Begitupun dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk & Keluarga Berencana (DP3A2PKB) untuk memberikan pendampingan lanjutan.
"Di mana di situ ada bidang yang membidangi perlindungan anak. Bidang tersebut kami mohon diusulkan untuk mendampingi anak-anak ini supaya bisa diberikan pendekatan pendampingan bagaimana menguatkan mental-mental mereka sehingga mereka tidak mengalami trauma," katanya.
Meski begitu, ia mengatakan selama ini Gibran yang seringkali ditinggalkan orang tuanya itu selalu diperhatikan para tetangga.
"Mereka sangat perhatian, karena mereka tahu pak Hamzah itu pulangnya tidak tentu, jadi mereka sering memberikan makanan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Sosok dan Harta Kekayaan Anggota DPRD Jatim yang Ditangkap usai Pakai Narkoba, Pernah Jadi Polisi |
![]() |
---|
Cara Culas Kades Kohod Jual Laut Rp 33 Miliar dan Sembunyi di Balik Nama Warga, 300 Hektar Punya SHM |
![]() |
---|
Tak Suka Sekolah, Pemilik Akun Bjorka Lebih Senang Cari Uang dari Dark Web, Sehari-hari Depan Laptop |
![]() |
---|
Anak Belum Makan, Emak-emak Bawa Baskom Datangi Kantor PT Timah Mau Jual Timah: Tolonglah Beli |
![]() |
---|
Siapa Polisi Tenteng iPhone 17 Pro Max Padahal Belum Masuk Indonesia? Disindir Saingi Dealer Resmi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.