Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madura

Tangis Umi Kalsum Rawat Anak Lumpuh dan Anak Angkat di Gubuk Reyot, Penghasilan Seminggu Rp 50 Ribu

Tak terbendung air mata Umi Kalsum rawat anaknya yang lumpuh serta anak angkatnya di gubuk reyot yang nyaris roboh, hidupnya sangat getir.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
Rumah Umi Kalsum gubuk reyot yang nyaris roboh, kini Umi Kalsum harus menghadapi getirnya kehidupan karena rawat anaknya lumpuh. 

Akhirnya, Nadila dibawa ke rumah sakit dan dokter memvonis bahwa ada kerusakan saraf pada tubuh Nadila.

Kerusakan saraf itu berdampak pada perkembangan fisik yang menyebabkan Nadila tidak bisa bicara dan tidak bisa berjalan alias lumpuh.

Pemerintah Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, telah membantu keluarga Umi sebagai penerima program bantuan Pendamping Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial RI. Bahkan dapat tambahan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

Sekretaris Desa Murtajih, Sudahnan membenarkan bahwa rumah Umi sudah diajukan untuk mendapatkan bantuan rumah tidak layak huni ke pemerintah Kabupaten Pamekasan.

Namun sampai saat ini belum ada informasi.

Baca juga: Bertemu Sarwendah usai Pisah Rumah, Ruben Onsu Tahan Tangis Tak Sapa Istri? Momen Pamit Disorot: Bye

"Ekonomi keluarga Umi ini sangat memprihatinkan. Bantuan rehab rumah yang kami ajukan belum terealisasi sampai rumahnya mau ambruk ini," kata Sudahnan.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Pamekasan, Muharram meminta agar pihak desa mengajukan ulang.

Untuk anggaran tahun ini sudah ada calon penerimanya.

Kemungkinan, akan dimasukkan dalam perubahan anggaran.

"Kami upayakan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2024 rumah Umi bisa dapat bantuan," ujar Muharram.

Baca juga: Bertemu Sarwendah usai Pisah Rumah, Ruben Onsu Tahan Tangis Tak Sapa Istri? Momen Pamit Disorot: Bye

Kisah pilu lainnya, dua nenek bersaudara ini tinggal di Desa Brakas Dajah, Desa Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Nenek tersebut bernama Putriya (70) dan Hotipah (64).

Tempat tinggal mereka adalah sebuah gubuk reyot sebesar 7x7 meter dan hanya berlantai tanah.

Baca juga: Nenek Bayi Viral yang Meninggal Usai Dipijit Ogah Disalahkan, Sebut Kematian Cicitnya Sudah Takdir

Setiap malam, mereka tidur hanya beralaskan tikar. 

Tempat tidur mereka pun jadi satu dengan tempat memasak.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved