Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Alasan Polisi Tak Menahan Pihak yang Tarik Parkir Mobil Wisatawan Rp50 Ribu di Puncak: Koordinasi

Berikut pengakuan polisi terkait kasus pihak yang tarik tarif parkir wisatawan di Puncak per mobil sebesar Rp 50 ribu, pembahasan viral di sosmed.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunnewsBogor.com
Pengakuan polisi soal kasus tukang parkir tarik tarif parkir di Puncak Rp 50 ribu, tidak ditahan karena alasan ini. 

TRIBUNJATIM.COM - Polisi buka suara soal kasus viral di media sosial berawal dari curhatan wisatawan yang harus membayar tarif parkir Rp 50 ribu di Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Kepolisian kini diketahui belum menahan pihak yang tarik tarif mahal untuk biaya parkir mobil di area wisata Puncak Bogor.

Berawal dari viralnya wisatawan yang mengeluhkan mahalnya biaya parkir untuk mobil di area Puncak.

Beredar video wisatawan diminta uang sebesar Rp 100 ribu untuk tarif parkir dua mobil di sekitar area Warpat Puncak.

Si perekam video itupun sempat terlibat cekcok dengan juru parkir di lokasi.

Setelah insiden tersebut, pengunjung meninggalkan lokasi parkir.

Menindaklanjuti hal tersebut, Kapolsek Cisarua, Kompol Eddy Santosa mengungkapkan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (7/5/2024) sekitar pukul 22.00 WIB.

Ia mengatakan, petugas parkir menyampaikan bahwa tarif parkir di rest area hanya Rp 10 ribu.

Mendengar keterangan tersebut, pihak kepolisian tak menahan pihak pengawas parkir karena tidak ada indikasi pidana.

Petugas parkir menjelaskan bahwa jika ada pengunjung ingin memarkir di lahan pinggir jalan tarifnya sebesar Rp 40 ribu untuk menitipkan kendaraan.

Baca juga: Demi Bayar UKT Naik 200 Persen, Mahasiswa Nekat Pinjam 20 Pinjol, Ayah Sakit & Ditolak Nyicil: Kejam

Setelah penyelidikan lebih lanjut, lokasi parkiran tersebut masuk ke dalam wilayah Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, yang dikelola oleh masyarakat setempat.

Sehingga tak ada alasan bagi kepolisian menahan pihak tukang parkir lantaran tak ada laporan keluhan.

"Tidak ada indikasi pidana atau tindakan kekerasan terhadap pihak yang melaporkan," ujarnya melalui keterangannya, Kamis (9/5/2024), seperti dikutip Tribun Jatim dari Tribun Bogor

Pihaknya pun saat ini sedang melakukan koordinasi dengan Polsek Pacet, Polres Cianjur untuk mengklarifikasi lebih lanjut terkait kejadian tersebut.

Pihak kepolisian selesaikan persoalan parkir yang viral di media sosial
Pihak kepolisian selesaikan persoalan parkir yang viral di media sosial (Tribun Bogor)

Kompol Eddy Santosa mengatakan, upaya kepolisian ini untuk memberikan klarifikasi dan kejelasan terhadap konten viral yang tersebar di media sosial terkait parkiran Warpat Puncak, Bogor.

"Namun hingga saat ini, identitas pengadu atau netizen yang membagikan konten tersebut masih belum diketahui, yang menjadi hambatan dalam memberikan klarifikasi dari kedua belah pihak," katanya.

Konflik tarif wisata di daerah Puncak Bogor memang kerap kali jadi sorotan.

Beberapa waktu lalu juga ada kasus serupa.

Kisah sopir ganti ban serep Rp200 ribu viral di media sosial. 

Sopir tersebut kena getok di kawasan Puncak Bogor wilayah Megamendung, Kabupaten Bogor.

Imbas curhatan si sopir viral di media sosial, bengkel tersebut sampai didatangi polisi. 

Kini Ketua RT setempat pun mengungkap kronologi kejadian sebenarnya.

Menurut Ketua RT sekitar bengkel viral tersebut, mobil tersebut tak cuma ganti ban serep. 

Kisah sopir ganti ban serep Rp200 ribu ini awalnya diunggah akun Instagram @bogorpisan.

Dalam postingan di Instagram, terihat selembar kwitansi milik pengendara mobil dari bengkel itu.

Pengendara mobil mengaku sangat kesal karena harga yang dipatok bengkel itu terlalu tinggi atau mahal.

"Bengkel sialan, cuma minta tolong ganti ban serep doang jasanya Rp 200 ribu. Dikira ganti ban serep yang bisa lakuin cuma dia doang," tulis keterangan akun @bogorpisan, dikutip TribunJatim.com dari TribunnewsBogor.com, Minggu (14/4/2024).

Baca juga: Keluar Bengkel Malah Rem Blong, Bus Seruduk 4 Rumah, Truk dan Motor di Malang, 7 Orang Jadi Korban

Ia pun mengimbau kepada para pengendara lainnya agar berhati-hati jika ke bengkel ini.

“Hati-hati kalau ke bengkel samping Pom Bensin Cipayung Datar yang di sebelah kiri kalo dari arah atas,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro membenarkan hal tersebut.

Pihaknya sudah mendatangi pemilik bengkel tersebut dan menegurnya.

“Jangan akhirnya menyusahkan masyarakat yang lagi balik maupun yang wisata," kata Rio kepada wartawan.

Ia mengimbau kepada bengkel yang ada di kawasan Puncak agar tidak memasang harga yang tinggi kepada para pengendara.

Baca juga: Sindiran Anies ke Gibran yang Salah Sebut Asam Sulfat untuk Ibu Hamil: Asam Folat Bukan dari Bengkel

Baca juga: Bengkel Diduga Curang Modus Rem Berasap Viral, Korban Disuruh Bayar Rp450 Ribu, Polisi Kini Selidiki

"Kita akan monitor setiap bengkel yang lain agar tidak melakukan hal yang sama. Berikan pelayanan dengan yang wajar," tandasnya.

Ketua RT setempat pun mengungkap kronologi kejadian sebenarnya.

Ketua RT 003 RW 004 Desa Cipayung Datar sekitar bengkel viral tersebut, Muryanto, mengatakan bahwa kejadian ini terjadi pada Jumat (12/4/2024).

Ternyata pengendara mobil ini tidak hanya mengganti ban saja, melainkan melakukan pemeriksaan ke bagian yang lain.

Pengemudi Ertiga di Bogor kesal ganti ban serep bayar Rp200 ribu.
Pengemudi Ertiga di Bogor kesal ganti ban serep bayar Rp200 ribu. (Instagram - TribunBogor/Rahmad Hidayat)

"Awalnya itu datang mobil Ertiga. Yang punya turun dan bilang ban saya agak goyang-goyang nih. Nah udah dicek semua, ternyata bannya benjol-benjol belakang sebelah kanan.

Diganti. Setelah diganti, yang punya mobil ini bilang tolong dicekin semua ban-ban nya,” kata Muryanto kepada TribunnewsBogor.com dijumpai di bengkel.

 

Akhirnya, atas permintaan dari pengendara itu, montir bengkel menuruti permintaan tersebut.

Semua bagian mobil, mulai dari kaki-kaki sampai kampas akhirnya dicek oleh montir.

Baca juga: Dulu Viral Imbas Harga Fantastis, Kini Bisnis Mukena Syahrini Tak Seperti Dulu, Tarif Tak Berubah

“Semua kampasnya udah bersih, selesai lah,” ujarnya.

Pengendara mobil ini pun langsung menanyakan ongkos bengkel.

Pemilik bengkel pun menjawab bahwa harga ongkos berkisar di angka Rp 200 ribu.

“Pemilik mobil langsung bayar dan gak keberatan (saat itu).

Kalau misalkan yang punya bilang cuman punya uang Rp 150 Ribu atau nawar, kan bisa dikurangin,” jelasnya.

Secara harga, kata Muryanto, ongkos Rp 200 ribu itu sangatlah wajar.

Baca juga: VIRAL Xpander Tabrak Showroom Mobil Mewah, Ini Beda Harga Mitsubishi Xpander dengan Porsche 911 GT3

“Ternyata kalau dicek ke bengkel lain pun seperti itu harganya. Jadi ya standar lah.

Karena dicek semuanya, gak cuman ganti ban (serep) doang. Dibongkar, ban dibukain, dibersihin semua kampasnya,” ungkapnya.

Montir pun mengaku kesusahan karena memang harus mengeluarkan tenaga lebih untuk mobil ini.

“Lumayan sih, berat, ngangkatnya juga,” tambahnya.

Bengkel ini pun sudah didatangi oleh pihak Polres Bogor.

“Polisi datang ingin tahu masalah dari awal sampai akhir aja.

Mereka mengimbau dan saya pun klarifikasi seperti apa masalah dari awal sampai akhir,” tandasnya.

Nasib pemilik bengkel di Puncak Bogor yang disebut getok harga jasa ganti ban serep sangat tinggi.
Nasib pemilik bengkel di Puncak Bogor yang disebut getok harga jasa ganti ban serep sangat tinggi. (Kompas.com)
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved