Berita Viral
Sosok Dimas Aditya Kerja Keras Jadi Kuli demi Ikut Perpisahan Sekolah, Kini Tewas Kecelakaan Bus
Dimas Aditya, siswa SMK Lingga Kencana menjadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan bus di Ciater, Jawa Barat.
TRIBUNJATIM.COM - Dimas Aditya rela menjadi kuli demi mengikuti perpisahan sekolah di Bandung.
Nahas, kini Dimas tewas dalam kecelakaan maut bus yang dia dan teman-temannya tumpangi.
Sosok Dimas dalam kehidupan sehari-hari pun dikuak oleh tetangga.
Selain pekerja keras, Dimas merupakan anak yang baik.
Untuk diketahui sebelumnya, bus yang mengantar siswa-siswa SMK Lingga Kencana mengalami kecelakaan di jalan raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 18.45 WIB.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Sosok Cecep Sukarela Bersihkan WC Masjid hingga Mak Titin Tak Mempan Ditusuk Pisau
Akibat kecelakaan tersebut, 11 orang dilaporkan meninggal dunia.
Adapun ketiga korban yang tewas ternyata bertetangga.
Rumah duka pelajar bernama Mahesya Putra dengan Dimas Aditya dan Intan Rahmawati hanya berjarak sekira 50 meter saja di Jalan Parungbingung, Kecamatan Pancoranmas, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024).
Di depan rumah Dimas ada karangan bungan dari Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wiyagus.
Persis di samping kiri rumah Dimas, adalah kediaman Intan Rahmawati dan keluarga kedua korban itu sudah menunggu kedatangan jenazah.
Dikutip TribunTrends dari TribunSumsel.com, Bude Dimas, bernama Mariah menceritakan sosok keponakannya bernama Dimas Aditya semasa hidup.
Menurutnya, Dimas anak yang baik dan baru empat tahun ayahnya meninggal dunia.
"Dia pengem sekolah yang benar, ia ingin lulus terus kerja karena masih punya dua adik yang kecil-kecil," ucapnya, Minggu (12/5/2024), dikutip dari Tribunnewsdepok.com
Mariah mengaku, keponakannya sangat senang ketika acara perpisahan karena setelah itu ia sudah berniat ingin kerja dan kuliah.
Dimas merupakan anak ketiga tapi dua kakaknya beda ayah kandung.
Baca juga: Remuk Hati Pasutri Ditinggal Anak Semata Wayang Korban Bus SMK Depok, Sudah Firasat Aneh, Kenyang

Mariah juga tidak melihat ada gelagat yang mencurigakan sebelum keponakannya meninggal dunia.
Sehari sebelum acara perpisahan di Bandung, Jawa Barat, Dimas sempat pinjam sepatu ke anaknya dan juga meminjam gosokan.
Bahkan sebelum perpisahan itu, Dimas dan Mahesya menjadi kuli pasir demi mendapatkan uang tambahan untuk pergi perpisahan.
"Dia senang saja, enggak ada yang aneh. Malah sebelumnya dia kan mau wisuda ya, dia tuh jadi kuli pasir sama temannya (Mahesya).
Dia tuh juga cari uang jajan apa saja sama buat nambahin berangkat juga ke acara Wisuda di Bandung," tegasnya.
Sementara, Mariah mengaku, keluarga korban mendapat kabar Dimas meninggal pada Sabtu (11/5/2024) sekira pukul 18.30 WIB.
Keluarga mendapat foto dari aparat kepolisian tapi keluarga awalnya belum yakin dan berfikir Dimas hanya luka-luka saja.
"Tapi ibunya bilang itu Dimas, mungkin karena itu batin ya antara ibu dan anak. Kami yakin masih hidup.
Adik saya, ibu dan bapaknya Intan sama keluarganya Intan itu berangkat ke sana semalam," tuturnya.
Sekira pukul 00.00 WIB, keluarga di Depok mendapat kabar bahwa Dimas dan Intan sudah meninggal dunia.
"Rencana dimakamin di dekat sini, samping makam bapaknya," imbuhnya.
Baca juga: Pengakuan Sopir Bus SMK Lingga Kencana, Akui Tak Ada Pilihan hingga Sebabkan Tragedi, Guru: Tolong
Diketahui, kecelakaan maut itu melibatkan sepeda motor merek Honda Vario, Daihatsu Feroza, sepeda motor Beat, dan kendaraan jenis R2.
Sadira (50), sopir bus tersebut menceritakan detik-detik kecelakaan yang menyebabkan banyak korban tewas tersebut.
Saat itu merupakan hari kedua perjalanan dirinya membawa rombongan siswa.
Selepas makan sore di rumah makan di Subang, ia melanjutkan perjalanan ke arah Depok.
Sampai di perempatan Ciater, ia menghentikan busnya karena sedang banyak kendaraan lalu lalang.
"Pada saat di perempatan Ciater, itu kan ada kendaraan lalu lalang keluar masuk kan. Jadi saya berhenti di situ ngerem.
Nah itu, langsung rem kanan dengan porsneling prei," kata Sadira seperti dalam tayangan live KompasTV, Minggu (12/5/2024).
Saat hendak berangkat lagi, rem bus tidak berfungsi. Sadira mengaku langsung kehilangan kendali.
"Lalu setelah saya mau masuk saya lihat kondisi angin sudah tahu-tahu habis.
Pada saat itu lah saya sudah hilang kendali," katanya.

Sadira sempat mencari jalur penyelamat. Karena tidak ada, ia lantas membanting kemudi hingga bus itu terguling.
"Untuk mencari penyelamat, biasanya juga ada antisipasi jalur yang nanjak ke atas itu kan, ternyata di situ tidak ada.
Dalam pemikiran saya kalau saya teruskan, melalui jalan raya, otomatis banyak kendaraan yang tersambar. Akirnya saya punya inisiatif harus dibuang (banting setir).
Baca juga: Foto Terakhir Siswa SMK Depok Sebelum Kecelakaan, Detik-detik Bus Oleng Dikuak: Anak-anak Menjerit
Di depan saya ada tiang listrik, agar kendaraan bus itu berhenti, terpaksa saya putar ke kanan dan setelah itu saya sudah tidak tahu apa yang terjadi lagi," jelasnya.
Akibat kejadian itu, Sadira terjepit di ruang kemudi. Kini, ia masih menjalani perawatan medis.
Diberitakan sebelumnya, Bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok itu terguling di jalanan menurun di depan pintu masuk Pemandian Air Panas Sari Ater.
Sebelum terguling, bus sempat menabrak mobil dan motor. 11 korban dinyatakan tewas dalam kecelakaan itu.
10 korban tewas merupakan penumpang bus dan satu korban tewas lainnya merupakan mengemudi motor Honda Beat.
----
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
Berita Jatim dan berita viral lainnya.
Kecelakaan maut bus SMK Depok di Subang
SMK Lingga Kencana
Jawa Barat
Dimas Aditya
TribunJatim.com
Tribun Jatim
berita viral terkini
Sosok Nusron Wahid, Menteri ATR/BPN Singgung 'Mbahmu Bisa Membuat Tanah?' Kini Minta Maaf |
![]() |
---|
Daftar Alasan PBB Tukimah Warga Semarang Naik 400 Persen, Pemkab Minta Tak Cemas |
![]() |
---|
Sosok Saksi Kunci Kasus Prada Lucky yang Tewas Dianiaya 20 Prajurit, Jadi Korban Selamat |
![]() |
---|
Ayah Prada Lucky Bongkar Dugaan Manipulasi Medis Kematian Anaknya, Ibu Berlutut ke Pangdam |
![]() |
---|
Produser Film Merah Putih One For All: Satu Rupiahpun Tidak Ada dari Pemerintah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.