Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kekhawatiran Pemilik Rumah Makan Tanya Sopir Bus SMK Lingga Kencana sebelum Kecelakaan: Katanya Aman

Sang pemilik sempat menanyai sopir bus SMK Lingga Kencana yang berhenti di rumah makannya sebelum kecelakaan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com - Tribun Jabar/Deanza Falev
Bus SMK Lingga Kencana Depok alami kecelakaan pada Sabtu (11/5/2024). 

Bahkan ia hingga menyentil janji manis dari mulut Kepsek SMK Lingga Kencana Depok.

Baca juga: Remuk Hati Pasutri Ditinggal Anak Semata Wayang Korban Bus SMK Depok, Sudah Firasat Aneh, Kenyang

"Saya kecewa, karena waktu rapat tanggal 6 saya bilang sama kepala sekolah, 'Saya orang tua asuh Amiludin, karena satu bulan SMP Perjuangan kecelakaan di Bali'."

"'Saya minta tolong ya pak, tolong itu bis diperiksa atau diservis yang benar, saya enggak mau anak saya, walaupun bukan anak kandung saya, karena dia anak yatim, itu harus mobilnya diperiksa'," kata Riris dengan nada bicara keras, dilansir dari Instagram @subang.info, Minggu (12/5/2024).

Dirinya seorang guru, Riris mengaku paham dengan prosedur jika sekolah membuat acara perpisahan jarak jauh untuk murid.

Karenanya sejak awal rencana perpisahan tersebut, Riris sudah sering mengingatkan kepala sekolah agar memilih bus yang bagus dan berkualitas.

Hal itu agar perjalananan para murid bisa lancar tanpa kendala.

"Katanya (kepala sekolah), 'Oke bu, tenang aja, kami semua mobilnya kami bawa dengan baik'."

"Itu saya rapat saya bilang, 'Benar ya pak, bertanggung jawab'. Karena kalau mau ke Bandung, ke Bogor harus naik bus yang bagus," imbuh Riris.

Riris, salah satu wali murid SMK Lingga Kencana Depok, kecewa anak asuhnya jadi korban kecelakaan maut di Subang, Jawa Barat
Riris, salah satu wali murid SMK Lingga Kencana Depok, kecewa anak asuhnya jadi korban kecelakaan maut di Subang, Jawa Barat (Instagram/lambeturah - Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Lagipula diakui Riris, ia terkejut kala mengetahui keputusan akhirnya para siswa tetap pergi ke Bandung.

Padahal rencana awalnya yang Riris ketahui adalah para murid diwisuda di Kota Depok.

"Ini Amiludin bukan orang punya, saya kasihan. Kecewa. Kenapa datang ke sana, karena infonya perpisahan dan pelantikan (wisuda) di Depok, kok dibawa ke sana (Bandung)?"

"Oke kita nurut semua, tapi saya titip, saya ini guru, jadi saya tahu prosedur kayak apa," ungkap Riris.

Kendati begitu, kini, Riris pun mengaku sedih saat tahu kabar ibu kandung dari Amiludin.

"Walaupun bukan anak kandung saya, ibunya (Amiludin) sudah nangis di rumah, bapaknya meninggal dua tahun yang lalu."

"Bukan anak kandung saya, tapi saya yang biayain pendidikannya," ujar Riris.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved