Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Haji 2024

Gegara Takut Disuntuk, Tiga CJH Tulungagung Menolak Vaksin Meningitis, Terancam Gagal ke Tanah Suci

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tulungagung akan memberangkatkan 1.200 Calon Jamaah Haji (CJH)  di musim ibadah haji 1445.

Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES
Layanan urusan haji di Kantor Kemenag Tulungagung, Rabu (15/5/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tulungagung akan memberangkatkan 1.200 Calon Jemaah Haji (CJH)  di musim ibadah haji 1445 H/2024 M ini.

Namun Kantor Kemenag Tulungagung masih menghadapi kendala, 3 di antara CJH belum mau vaksin meningitis.

Padahal vaksin ini menjadi salah satu syarat wajib untuk para CJH sebelum menjalankan ibadah haji 2024.

"Ada tiga orang yang sampai hari ini menolak divaksin. Dua di antara pasangan suami istri," ungkap Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kemenag Tulungagung, Suryadi, Rabu (15/5/2024). 

Ketiga CJH ini mempunyai alasan yang sama, yaitu takut disuntik. 

Baca juga: Pj Bupati Tulungagung Tegaskan Tidak Larang ASN Maju Pilkada 2024: Asal Sesuai Regulasi

Ada yang minta agar vaksin meningitis ini diberikan dalam bentuk pil.

Tentu saja permintaan ini tidak bisa dituruti, karena vaksin meningitis diberikan dengan injeksi. 

"Ada yang dulu pernah sakit tipes, dia sempat dipegangi ramai-ramai waktu akan disuntik. Setelah itu dia trauma setiap kali disuntik," sambung Suryani.

Sesuai ketentuan, vaksin meningitis ini diberikan sekurangnya 14 hari menjelang pemberangkatan.

Sedangkan CJH Kabupaten Tulungagung berangkat pada Rabu (5/6/2024). 

Karena itu kesempatan terakhir untuk bisa vaksin sekitar Selasa (21/5/2024). 

Baca juga: BREAKING NEWS : Bapak Tega Cekik Anak Kandung di Tulungagung usai Dipulangkan dari Taiwan

"Kami akan terus melakukan pendekatan agar mereka mau divaksin. Sayang jika sampai gagal berangkat," ucap Suryani. 

Jika 3 CJH ini tetap tidak mau divaksin, mereka tetap akan diberangkatkan seperti rencana semula.

Namun risikonya, mereka akan gagal skrining kesehatan yang dilakukan di embarkasi Surabaya.

Jika dinyatakan tidak lolos skrining kesehatan, ketiga CJH ini akan gagal berangkat.

"Tetap akan kami ikutkan ke Surabaya, jika dinyatakan syarat kesehatan belum terpenuhi, akan kami antarkan pulang ke Tulungagung," tegas Suryani. 

Jika gagal berangkat, mereka akan diikutkan pada musim ibadah haji tahun depan. 

Pada penyelenggaraan ibadah haji 2023 lalu, ada satu orang ulama yang sempat mengalami hal serupa.

Namun saat itu Suryani berhasil membujuknya agar mau divaksin meningitis. 

"Waktu itu saya katakan, sayang kalau Bu Nyai berangkat sendiri karen Pak Kiai gagal berangkat. Akhirnya beliau mau divaksin," kenangnya. 

Penyakit meningitis adalah kondisi peradangan pada selaput otak.

Peradangan selaput pelindung otak bisa menyebabkan kecacatan permanen hingga kematian. 

Wilayah endemik dengan risiko penularan tinggi antara lain Afrika Tengah dan Timur Tengah. 

Vaksin meningitis sangat penting untuk melindungi CJH, karena mereka akan bertemu jamaah haji dari seluruh dunia, termasuk dari negara endemik

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved