Berita Viral
Tangisan Histeris Petani Jagung Keluhkan Harga Anjlok & Tak Balik Modal, Susi Pudjiastuti Ikut Sedih
Aksi petani jagung yang mengeluh modalnya tidak kembali dari hasil panennya tersebut viral di media sosial.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
"Jangkan jagung,di daerah kami gabah anjlok,krna setiap panen raya, pemerintah sllu impor beras, Seakan2 petani sedang di miskinkan,agar setiap pemilu sllu mudah di sogok bansos," tulis seorang netizen.
Ada juga netizen lain yang ikut merasa iba dengan kondisi petani yang ada di video tersebut.
"Kasian sekali para petani sudah mengeluarkan biaya, tenaga dan waktu beberapa bulan untuk panen,tiba - tiba setelah panen harganya anjlok.
Sabar ya Bu,nasib para petani suda seperti ini cape - cape kerja tapi hasilnya gak ada," tulis netizen tersebut.
"Sabarlah ya Bu... Mmg pusing pala mau pecah lah itu si ibu, pupuk, insektisida semua hutang... Semoga diperingan lah langkah si ibu ini. Dia hanya mau bertahan hidup, pemerintah yang bercandanya keterlaluan. Stop import lah, masih banyak yg seperti ibu ini diluar sana," tulis netizen lain.
Video ini juga menarik perhatian mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti.
Ia ikut merespons unggahan tersebut lewat akun X miliknya.
Susi Pudjiastuti merespons dengan dua emoji yang menunjukkan ekspresi sedih.
Baca juga: Nasib Ratu Kecantikan Setelah Lahirkan 6 Anak, Kini Kerja Petani Tak Glamor Lagi, Suami Juali Aset
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkap bahwa pada April dan Mei 2024 ini, saat panen raya, harga jagung akan mengalami penurunan.
Bahkan, kata dia, penurunan ini bisa hingga anjlok ke bawah Harga Acuan Pembelian (HAP) jagung yang telah ditetapkan.
Amran pun meminta panen raya ini jangan disia-siakan, karena para petani dalam negeri sudah bekerja keras.
"Kami persilakan para produsen pakan ternak untuk segera menyerap," tutur Amran, Kamis (2/5/2024).
"Kami juga meminta Bulog untuk menyerap jagung petani agar harga terjamin, jangan sampai harga anjlok karena kesejahteraan petani taruhannya," imbuhnya.
Sebagai informasi, HAP jagung pipilan kering di tingkat petani dengan kadar air 15 persen telah diputuskan naik dari Rp4.200 per kilogram ke Rp5.000 per kg.

Sementara itu, petani di wilayah Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terancam gagal panen.
Kemarau panjang yang berlangsung satu bulan terakhir memperparah hasil panen.
Kisah Ibu Carikan Anak Kerja yang Terancam PHK, Sebar Surat Lamaran ke Job Fair |
![]() |
---|
Sosok Koruptor Mau Hibahkan Asetnya Rp10 Triliun ke Danantara, Dihukum 16 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Anak Eks Wali Kota Curi Sepatu Ganti Rugi Uang, Korban Iba Akhirnya Maafkan, Berakhir Damai |
![]() |
---|
Polisi Pejabat Polrestabes Kepergok Pakai Rubicon Pelat Palsu, Berdalih Buat Ambil Obat di Kampung |
![]() |
---|
Mbah Tarman Disebut Kabur usai Dituding Beri Mahar Cek Rp3 M Palsu, Kades hingga KUA Ungkap Faktanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.