Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lumajang

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Semburkan Awan Panas Selama 4 Menit

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Semburkan Awan Panas Selama 4 Menit, bpbd pastikan tidak ada dampak

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Samsul Arifin
Istimewa
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali menujukkan fenomena peningkatan, Selasa (21/5/2024). 

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Gunung Semeru kembali erupsi hingga keluarkan awan panas selama 4 menit. 

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali menujukkan fenomena peningkatan, Selasa (21/5/2024).

Sekira pukul 06:38 WIB, Seismogram Pos Pantau Gunungapi Semeru mencatat adanya erupsi berdurasi 4 menit dengan amplitudo maksimum 44 mm.

Warga yang melihat peristiwa tersebut kemudian mengabadikan detik-detik abu vulkanik membumbung tinggi ke langit.

Pos Pantau Gunungapi Semeru mengkonfirmasi erupsi kali ini kembali mengeluarkan material awan panas.

Lantaran cuaca pada pagi hari teramati mendung sehingga visual Gunung Semeru tetutup kabut.

Alhasil, tinggi kolom letusan asap dan jarak luncur awan panas tidak diketahui.

Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi memastikan peristiwa tersebut tidak menimbulkan dampak yang membahayakan bagi masyarakat.

"Masih aman (tidak ada dampak di permukiman)," ujar Patria ketika dikonfirmasi.

Patria menambahkan, aktivitas Gunung Semeru akhir-akhir kerap menunjukkan peningkatan aktivtas.

Hampir setiap hari gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengeluarkan material vulkanik. Baik letusan abu maupun awan panas.

Menanggapi hal tersebut, BPBD memastikan ritme aktivitas yang selalu tampak akhir-akhir ini masih wajar.

Status Gunung Semeru hingga kini masih level III Siaga.

Baca juga: Kabut, Seismogram Rekam Terjadi Erupsi Gunung Semeru Disertai Luncuran Awan Panas

Patria meminta masyarakat tidak panik dan selalu mengindahkan rekomendasi keselamatan dari petugas.

"Alat-alat early warning system yang dipasang di beberapa titik dalam kondisi baik sehingga mitigasi bencana tetap siaga. Masyarakat di lereng Gunung Semeru senantiasa memahami karakter gunung," paparnya.

Terakhir, Patria meminta larangan tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak Gunung harus tetap dipatuhi.

"Tetap harus selalu waspada potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," tutupnya.

 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved