Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anak Sugiati Ikut Naiki Buldoser saat Robohkan Rumah, Keluarga Sampai Bawa Ibu Menjauh, Tak Tega

Sugiati seorang wanita di Malang yang rumahnya dirobohkan anaknya sendiri itu meluapkan perasaannya setelah rumahnya rata dengan tanah.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com, Instagram/undercover.id
Anak tega naiki buldoser saat robohkan rumah ibunya meskipun atas keputusan bersama, tangis Sugiati tak terbendung. 

TRIBUNJATIM.COM - Sugiati (43) meluapkan perasaannya setelah mengetahui rumahnya dirobohkan anak kandungnya sendiri.

Meskipun atas keputusan bersama antara dirinya dan sang anak, tetapi Sugiati tetap ada rasa kecewa.

Hal itu disampaikan Sugiati baru-baru ini.

Kasus perobohan rumah yang viral di media sosial itu terjadi Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Rumah Sugiati dirobohkan oleh anak kandungnya, KR atau Khoirul Ramadani (24) menggunakan buldoser.

Dalam kegiatan perobohan oleh anak kandungnya itu, Sugiati merasa kecewa.

Meski sudah berdasarkan kesepakatan bersama, tetapi Sugiati kecewa melihat tingkah anaknya.

Pasalnya, Khoirul tega menaiki buldoser dan ikut menyaksikan langsung perobohan rumah orang tuanya tersebut.

Rumah Sugiati, warga Dusun Gadungan, Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo kini hanya tersisa puing-puing bangunan dan ruang dapur di sisi belakang.

Orang tua Sugiati, Tono (73) yang berdampingan dengan rumah tersebut mengungkap kesaksiannya.

Baca juga: Sugiati Ikhlas Rumahnya Dirobohkan Anak Imbas Tak Sanggupi Warisan, Hanya Kecewa Anak Naik Buldoser

Ternyata, Sugiati masih kerap bersedih dan merasa kecewa.

"Kalau masalah bangunan rumahnya, kami sudah ikhlas. Lagipula selama kita sehat, kita bisa usaha untuk membangunnya kembali," ungkapnya Tono.

Kesedihan yang dirasakan Sugiati, menurut Tono adalah ketegaan anaknya yang telah membongkar rumah tersebut menggunakan buldoser.

"Kalau pembongkaran rumah ini sudah kami rundingkan dan kami sepakati antara Sugiati dan Dani (sapaan akrab Khoirul Ramadani)."

"Namun bayangan kami pembongkaran itu dilakukan secara manual, agar sisa-sisanya masih digunakan lagi oleh Dani untuk membangun rumah di Kecamatan Pagelaran," terangnya.

"Namun ternyata pembongkaran itu dilakukan dengan menggunakan backhoe," imbuhnya.

Rumah ibu di Malang dibuldozer oleh anaknya sendiri hingga rata dengan tanah, Minggu (19/5/2024).
Rumah ibu di Malang dibuldozer oleh anaknya sendiri hingga rata dengan tanah, Minggu (19/5/2024). (TribunJatim.com)

Ketika backhoe itu sekonyong-konyong datang dan membongkar rumah Sugiati, keluarganya terkejut.

Beberapa kali, keluarga mengalihkan Sugiati dari lokasi pembongkaran agar tidak melihat proses pembongkaran tersebut.

"Saat itu, Dani naik di atas backhoe itu. Kami alihkan ibunya ke rumah keluarga yang jauh, agar tidak bersedih melihat proses pembongkaran," jelas Tono.

Tono menyebut, sebelum pembongkaran itu, Khoirul Ramadani memang sempat datang ke Sugiati, meminta bagian harta gono gini atas ayahnya, Yono Mitro.

Datangkan Buldozer, Anak Hancurkan Rumah Orangtua Perkara Warisan Rp 50 Juta, Ogah Bagi ke Adik Tiri
Datangkan Buldozer, Anak Hancurkan Rumah Orangtua Perkara Warisan Rp 50 Juta, Ogah Bagi ke Adik Tiri (Instagram @amazingmalang)

Diketahui rumah tersebut dirobohkan dengan Buldozer dalam kasus rumah ibu dirobohkan anaknya

Video ini sempat viral di media sosial.

Kejadiannya terjadi kemarin Jumat (17/5/2024) sekira pukul 17.00 WIB.

Dari adanya video tersebut, Camat Poncokusumo, Didik Agus Mulyono membenarkan hal itu.

Baca juga: Nasib Wanita Usai Mantan Pacar Terobos Masuk Kamar Kos saat Malam, Dobrak Pintu Hingga Siksa Korban

Dikatakan Didik, usai dilakukan pulbaket diperoleh keterangan bahwa rumah yang dibongkar merupakan milik seorang perempuan dengan inisial S (43) warga Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo.

"Latar belakangnya ini karena anak S menuntuk hak waris gono gini kepada ibunya," ujar Didik ketika dikonfirmasi, Sabtu (18/5/2024).

Didik menguraikan kronologi sebenarnya dalam peristiwa rumah ibu dibuldozer anaknya ini. Diketahui S sebelumnya menikah dengan suaminya YM kemudian dikaruniai satu anak, yakni KR.

Selama pernikahan itu, mereka tinggal di rumah yang mereka bangun di atas tanah pemberian orang tua S.

Kondisi rumah yang dirobohkan dengan buldozer di Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jumat (17/5/2024) malam.
Kondisi rumah yang dirobohkan dengan buldozer di Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jumat (17/5/2024) malam. (Istimewa)

Namun, pernikahan mereka harus kandas.

Pada 2008 S dan YM memutuskan untuk hidup masing-masing.

Saat itu, KR tinggal dengan ayahnya, YM.

Sedangkan S menikah lagi dan dikaruniai seorang putri.

"Sekitar 2 minggu yang lalu, KR atau anak kandungnya itu menuntut kepada ibunya, kompensasi gono gini hak bapaknya sebesar Rp50 juta," jelasnya.

Baca juga: Tinggal di Gubuk Reyot, Mbah Hotipah & Putriya Tak Tersentuh Bansos, Takut Rumahnya Roboh: Tabah

Sedangkan warisan yang tersisa hanya rumah tersebut.

Apabila dijual hanya laku Rp50 juta.

Dari permintaan tersebut, S hanya menyanggupi sebesar Rp25 juta.

Dan maksud dari S uang tersebut hendaknya dibagi dua dengan adik tirinya. Namun KR menolak. (Lu'lu'ul Isnainiyah/TribunJatim.com)

Secara terpisah, Kasihumas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik, menjelaskan, bahwa peristiwa itu telah ditangani oleh Unit Reskrim Polsek Poncokusumo.

Baca juga: Tembok 30 Meter di Kota Batu Roboh, Pemkot Lakukan Penanganan, Akses Jalan Sudah Lancar 

Ia tak menampik bahwa permasalahan tersebut memang terjadi karena penuntutan hak gono gini anak kepada ibunya.

"Setelah kami mintai keterangan dari beberapa saksi, awal Mei 2024, KR sempat datang ke rumah S membawa palu. Tujuannya untuk membongkar rumah tersebut tapi tidak dilakukan," sambung Taufik.

Akhirnya, S bermusyawarah dengan keluarga.

Diketahui pula akhir nasib S ibu di Malang yang rumahnya dirobohkan tersebut.

Dari hasil musyawarah didapati kesepakatan rumah tersebut dibongkar oleh KR.

Lalu, Jumat kemarin sekira pukul 17.00 WIB, KR mendatangkan buldozer lalu membongkar rumah yang barang-barangnya sudah dikeluarkan terlebih dahulu.

"Atas kejadian itu, kami sudah mengumpulkan pihak pemilik rumah dan anak kandungnya, dan perangkat desa untuk mediasi. Diperoleh kesepakatan bahwa pembongkaran itu telah mendapatkan persetujuan dari dua belah pihak," tukasnya.

Rumah ibu di Malang dirobohkan anak kandung
Rumah ibu di Malang dirobohkan anak kandung (Kompas.com)

Beruntungnya, dalam masa pembongkaran tersebut, rumah sudah dalam keadaan kosong dan 7 hari sudah tak ditinggali.

Kapolsek Poncokusumo, AKP Subijanto membenarkan bahwa rumah milik S dirobohkan oleh anaknya, KR.

"Iya benar. Perobohannya pada Jumat (17/5/2024) kemarin, mulai pukul 17.00-19.00 WIB," ungkap Subijanto, melalui pesan singkat, Minggu (20/5/2024).

Subijanto menegaskan bahwa perobohan rumah itu sudah melalui persetujuan kedua belah pihak, yakni antara Sdan KR.

Subijanto menyebutkan, pihaknya juga turut dalam pertemuan kesepakatan yang disaksikan oleh pihak perwakilan Kantor Kecamatan Poncokusumo, kepala desa, dan kepala dusun setempat.

"Mereka sudah damai, dari awal memang sudah sepakat dirobohkan, dibuktikan dengan surat pernyataan dari yang bersangkutan. Saat rumah dirobohkan, kondisi rumah sudah dikosongkan sejak 7 hari lalu," imbuh dia.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved