Berita Viral
Pesan Egi Alias Pegi Setiawan ke Ibu, Ngaku Jadi Tumbal Kasus Vina Cirebon: Seandainya Mati, Syahid
Setelah ditangkap polisi karena diduga menjadi dalang pembunuhan Vina Cirebon, Egi mengaku menjadi tumbal.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Inilah pesan Egi alias Pegi Setiawan alias Perong kepada ibunya.
Setelah ditangkap polisi karena diduga menjadi dalang pembunuhan Vina Cirebon, Egi mengaku menjadi tumbal.
Hal ini diungkap sendiri oleh ibu Pegi, Kartini.
Kartini sendiri yakin bahwa anaknya tak bersalah.
Pegi Setiawan ditangkap polisi pada Selasa (21/5/2024) pukul 18.28 WIB, setelah berstatus buron sejak 2026 lalu.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abast mengatakan penangkapan Pegi dilakukan oleh Direktorat Kriminal Umum Polda Jabar.
“Diduga Pegi menjadi otak pemerkosaan dan pembunuhan Vina delapan tahun yang lalu,” ujar Jules.
Saat ini Pegi masih diperiksa intensif di Polda Jabar.
Kartini (48), ibu Pegi, membesuk anaknya di Polda Jabar sehari setelah penangkapan.
Kartini tak kuasa menahan haru saat bertemu Pegi.
Baca juga: Sosok Orangtua Egi Alias Pegi Setiawan Pembunuh Vina Cirebon, Ayah Cuma Kuli, Warga Kuak Tangis Ibu
Kartini memberikan pesan penguatan kepada Pegi agar tetap teguh dalam pendirian.
"Ya, kemarin saya mengunjungi anak kandung saya Pegi Setiawan setelah mendapat kabar dari Ibu Yanti (majikan sekaligus kuasa hukum Pegi) bahwa anak saya ditangkap polisi," ujar Kartini saat diwawancarai di kantor kuasa hukum Pegi di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Kamis (23/5/2024) petang.
Kartini, istri dari Rudi (55), mengingatkan Pegi untuk selalu berkata jujur sesuai dengan apa yang dialaminya.
"Jika memang kamu tidak melakukan perbuatan itu, walaupun dipaksa untuk mengaku, jangan sampai mengatakan iya. Meskipun wajahmu sampai bonyok atau bahkan sampai mati," ucapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Pegi juga mengucapkan permintaan maaf yang mendalam kepada Kartini, mengungkapkan ketakutannya akan kemungkinan pertemuan terakhir mereka.
"Pegi minta maaf kalau pertemuan ini yang terakhir."
"Pegi minta maaf ke Mamah dan Bapak," jelas Pegi sebagaimana dituturkan oleh Kartini, melansir dari Tribunnews.
Baca juga: Warga Bingung saat Polisi Datangi Desa Pegi di Cirebon, Kades Sebut Ada 5 Orang Nama yang Sama
Pegi merasa dirinya hanya menjadi korban dari kepentingan pihak-pihak tertentu.
"Biarin Pegi jadi tumbal orang-orang penting, pejabat. Pegi kan tidak melakukan apa-apa. Seandainya jika Pegi mati pun, Pegi mati syahid," kata Pegi kepada Kartini.
Kartini juga menegaskan bahwa saat peristiwa tragis pembunuhan Eki dan Vina terjadi pada tahun 2016,
Pegi tidak berada di Cirebon.
"Pada 27 Agustus 2016, Pegi sudah bekerja di Bandung menjadi kuli bangunan dan saat kejadian itu terjadi, Pegi tidak ada di Cirebon," ujarnya.
Menurut Kartini, Pegi mulai bekerja di Bandung tiga bulan sebelum kasus pembunuhan tersebut terjadi dan baru kembali ke Cirebon empat bulan kemudian, tepatnya pada bulan Desember 2016.
Sementara itu, sosok pengacara bernama Putri Maya Rumanti naik daun setelah menangani kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Pengacara ini ngotot saat membela keluarga Vina Dewi Arsita alias Vina Cirebon dalam membongkar kasus pembunuhan yang terjadi delapan tahun lalu.
Wanita kelahiran Lampung 39 tahun lalu itu sorotan karena sikap tegas, cakap dan lugas dalam membongkar kejanggalan soal pengakuan Saka Tatal, terpidana pembunuhan Vina yang kini telah bebas.
Bahkan Putri yang merupakan staf pengacara Hotman Paris Hutapea itu sempat adu debat dengan Titin Pralianti kuasa hukum Saka dalam sebuah acara hingga menjadi perbincangan publik.
Ternyata di balik kegigihannya membela keluarga korban pembunuhan tersebut, ada kisah kelam yang menimpa keluarga Putri.
Sang suami, Reki Nelson, adalah seorang korban pembunuhan. Kasusnya pun hingga saat ini masih belum kelar, karena sebagian terduga pelaku belum tertangkap, sebagaimana kasus Vina Cirebon.
Baca juga: Pegi yang Ditangkap Polisi Disebut Tukang Bakso, Kombespol Tanggapi, Hotman: Tampilkan saat Konpers
Dalam sebuah acara Kang Dedi Mulyadi (KDM), dikutip dari Tribun Jabar, Putri mengisahkan detik-detik suaminya tewas dengan sejumlah luka benda tumpul dan tajam pada 2018 silam.
Meninggalnya Reki Nelson berawal dari anaknya yang menginformasikan gerai thai tea mereka di Perumahan Citra Garden, Bandar Lampung disatroni oleh sejumlah orang.
Saat itu Reki yang sedang beristirahat di rumah langsung bergegas menuju gerai miliknya, sementara Putri menunggu di rumah.
Tanpa rasa takut, karena kondisinya masih ramai dan belum larut, Reki pun mendatangi gerai berdua bersama anaknya.
Mereka tak meminta pendampingan security.
Namun, sesampainya di lokasi ia melihat gerombolan anak muda melarikan diri.
“Ternyata di dalam ada yang sembunyi satu orang dan ditangkap. Almarhum (Reki) menginterogasi satu orang itu, sementara anak saya pergi memanggil sekuriti,” ujar Putri.
Baca juga: Alasan Polisi Kesusahan Tangkap Buron Terduga Pembunuh Vina Cirebon, Tabiat Pegi Perong Dikuak
Tak berselang lama sang anak pun kembali bersama petugas keamanan.
Namun saat sampai di gerai, ia mendapati sang ayah tergeletak dengan sejumlah luka di tubuhnya.
“Jadi ketika gerombolan itu kabur, mereka pulang ke rumah dan memanggil preman-preman dewasa. Mereka kembali dan sampai pada akhirnya suami meninggal dunia luka-luka,” ucapnya.
Menurut Putri dari 2018 baru tiga orang yang telah ditangkap dan menjalani hukuman.
Ia pun telah berusaha mengungkap dan mendorong agar para pelaku segera ditangkap.
“Yang masih belum tertangkap sekitar 6-7 orang,” ujarnya.
Kasus tewasnya sang suami menjadi salah satu motivasi Putri untuk membantu keluarga Vina secara suka rela.
“Mengapa saya termotivasi mengungkap kasus vina, karena saya juga korban yang sama. Jadi saya tahu sekali bagaimana rasanya keluarga menanti keadilan,” katanya.
Sementara itu Kang Dedi Mulyadi berharap jajaran kepolisian bisa mengungkap kasus tewasnya suami Putri berbarengan dengan kasus pembunuhan yang menimpa Vina.
“Semoga kepolisian bisa segera mengungkap kasus Vina dan juga kasus pengacaranya (suami Putri). Sekarang masyarakat bukan hanya menanti DPO pembunuh Vina tapi seluruh pembunuh suami pengacara Vina juga,” pungkas KDM.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Ulah Bocah Gondol Mobil Polisi Berisi Senjata Api Lalu Kabur ke Hutan, Sempat Buron |
![]() |
---|
Imbas Kasus Keracunan Massal MBG, Sejumlah Guru Tak Mau Cicipi Makanan Meski sudah Diperintah |
![]() |
---|
'Lihat Ma Aku Bakar Rumahmu' Pemuda Bakar Rumah Ibu Imbas Kesal Tak Diberi Uang Rp 240 Ribu |
![]() |
---|
Saling Bantah Alasan soal Patung Tikus Berdasi Batal Tampil di Karnaval HUT Kemerdekaan |
![]() |
---|
Patung Tikus Berdasi Buatan Warga Dilarang Ikut Karnaval, Dianggap Provokasi hingga Didatangi Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.