Berita Surabaya
Sosok Mahasiswi Uinsa yang Tewas Kecelakaan saat Kejar Jambret, Aktivis yang Kritis dan Periang
Sosok Mahasiswi Uinsa yang Tewas Kecelakaan saat Kejar Jambret, Aktivis yang Kritis dan Periang
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Maya Dwi Ramadhani (21) mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya yang tewas usai terlibat kecelakaan karena berjibaku mengejar komplotan penjambret tasnya, di Jalan Semarang, Bubutan, Surabaya, dikenal sosok periang, mudah bergaul dan pendengar yang baik.
Kesaksian perangai keseharian Maya sapaan akrabnya itu, selama di lingkungan pergaulan kampus, disampaikan oleh teman dekat korban di kampus, Hilmi Rusdi Firdaus (21).
Maya ternyata dianggap oleh Hilmi mewakili teman-temannya di kampus, sebagai pribadi yang periang, mudah bergaul (humble) dan pendengar yang baik dikala menerima curahan hati beberapa teman dekat.
Beberapa teman kuliah merasa dekat dengan Maya, karena perempuan yang tinggal di Asemrowo, Surabaya itu, berperilaku sederhana, sopan dan tidak neko-neko.
"Dia sosoknya baik dimata kami, dia periang, enggak neko-neko, gak nyangka mendahului kami," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com rumah duka, kawasan Asemrowo, Surabaya, Sabtu (25/5/2024).
Selain itu, Hilmi mengungkapkan, Maya juga memiliki hasrat yang kuat untuk berorganisasi selama di kampus, meski pun kini telah memasuki perkuliahan semester enam.
Sosok Maya, sudah mafhum oleh kalangan teman-teman kuliah sebagai salah satu aktivis wanita di lingkungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Ampel Surabaya.
"Dia juga aktif di organisasi luar kampus dan dalam kampus. Mbak Maya ini orangnya humble," katanya.
Setahu Hilmi, organisasi intra kampus yang diikuti oleh sahabatnya itu, diantaranya, Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himprodi) Manajemen Dakwah.
Kemudian, Senat Mahasiswa (Sema) dan Dewan Eksekutif (Dema) FDK UIN Sunan Ampel Surabaya.
Bahkan, lanjut Hilmi, Maya juga tercatat mengikuti kegiatan organisasi ekstra kampus Rayon Dakwah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Surabaya.
"Kegiatan organisasi yang diikuti banyak seperti organisasi mahasiswa himaprodi kemudian senat mahasiswa dan dewan eksekutif mahasiswa. Kalau di organisasi ekstra kampus dia ikut PMII Rayon Fakultas Dakwah," ungkapnya.
Baca juga: 2 Fakta Pilu Mahasiswi UINSA Tewas Kecelakaan Saat Kejar Jambret, Habis Beli Lauk untuk Jumat Berkah
Mendengar kabar bahwa sang sahabat meninggal dunia dalam insiden kecelakaan karena mengejar penjambret.
Hilmi mengaku, sempat dibuat tak percaya. Pasalnya, beberapa jam sebelum kejadian, ia mengaku sempat berkomunikasi dengan Maya melalui ponsel, bahkan juga sempat bertemu di kampus.
"Kami sempat memiliki kecewaan mengapa kok Maya mendahului kita," jelasnya.
Mengenai firasat atau perangai aneh yang mungkin menandai kepergian Maya. Hilmi mengaku tidak mengetahui adanya keanehan apapun dari sosok Maya, belakangan ini.
Hanya saja, ia tak menampik, beberapa pekan ini, Maya lebih banyak nongkrong dan bertemu dengan teman-temannya di lingkungan kampus.
"Kalau pesan-pesan terakhir nggak ada tapi dia itu akhir-akhir ini lebih sering nongkrong sama teman-teman," terangnya.
Terlepas dari semua ini. Hilmi mewakili teman-teman Maya, berharap pihak kepolisian segera dapat menangkap para pelaku penjambret yang menimpa sahabatnya.
Kendati tas dan barang bawaan Maya, ternyata masih terselamatkan, karena terjatuh ditengah kemelut aksi penjambretan yang gagal itu.
Hilmi menganggap, penyebab Maya berupaya menggeber kencang motornya hingga terjatuh dan tewas di jalanan, tetap dipicu oleh kelakuan para bandit jalanan tersebut.
"Ya saya harap pihak Polrestabes Surabaya segera melacak dan menangkap para pelaku dan kami juga berdoa agar tenang di alam sana," pungkasnya.
Sementara itu, Ibunda Maya, Milah (44) tak menampik, meski perempuan, anaknya itu memiliki jiwa kepemimpinan dan kemandirian yang kuat.
Ia menduga, kepribadian dari Maya semacam itu, makin ditempa dengan kegiatan organisasi yang diikuti sang anak selama berkuliah di kampus.
Dari cara berbicara dan berargumentasi, Milah akui, selalu dibuat tercengang. Anaknya itu, pandai berargumentasi, cerdas, dan lantang.
Tapi, untungnya, kemampuan Maya semacam itu, selama ini tidak pernah sekalipun dibuat untuk melawan kedua orangtua.
"Kalau disuruh enggak pernah ngeroweng. Dia selalu nurut. Teman kuliahnya juga bilang, paling bagus baik terbuka sama teman, selalu senyum. Dan aktif organisasi semua, enggak tahu aktif dimana aja," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com rumah duka, kawasan Asemrowo, Surabaya, Sabtu (25/5/2024).
Keberanian dan sifat kepemimpinan dari Maya itu pernah ditunjukkan pada beberapa bulan lalu.
Saat itu, ungkap Milah, anaknya itu berinisiatif berkomunikasi dengan pengurus RT dan kelurahan untuk mengurus pembengkakan biaya bulanan konsumsi listrik di rumah.
"Iya mungkin dapat bekal kemampuan dari organisasi kampus. Dia kalau disuruh ngomong, percaya saya, dia kalau ngomong kok pintar sekali. Jeli gitu. Walaupun dia perempuan, dia berani. Saya baru tahu kalau anak kampus itu, bisa bicara kayak Maya," jelasnya.
Sosok Maya, dimata Milah, merupakan anak yang berbakti. Dari segi perilaku, Maya tidak pernah berkelakuan membangkang selana di rumah.
Bahkan, saat dirinya meminta bantuan agar Maya membantunya berjualan sayur di Pasar Tembok, selama karyawannya libur kerja, Maya tak pernah membantah.
"Dia nurut, gak pernah membantah," ungkap Milah.
Termasuk dari segi kemandirian finansial. Maya juga bekerja paruh waktu sebagai pegawai minimarket di sebuah SPBU Lontar, Sambikerep, Surabaya, sejak awal berkuliah.
Dari pagi hingga sore hari, mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah itu, berkuliah. Kemudian pada sore harinya, Maya sapaan akrab korban di kampus, tidak langsung pulang, melainkan menuju ke tempat kerja.
Sore hari hingga pukul 22.00 WIB, Maya baru pulang ke rumah. Dan insiden penjambretan pada pukul 23.00 WIB, Kamis (23/5/2024) kemarin, terjadi saat Maya hendak pulang ke rumah di kecamatan Asemrowo, Surabaya.
Milan menjelaskan, anaknya itu memutuskan untuk bekerja paruh waktu karena inisiatifnya sendiri.
Uang gaji hasil bekerja digunakan oleh Maya, dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan bensin, jajan dan keperluan kuliah.
Sedangkan biaya uang kuliah tunggal (UKT) setiap semesternya, masih ditanggung Milah yang kesehariannya berdagang sayur di Pasar Tembok, Bubutan, Surabaya, setiap harinya.
"Dia dari kecil pengertian sama orangtua. Enggak pernah menyusahkan. Enggak pernah merepotkan orangtua," pungkasnya.
mahasiswi UINSA
mahasiswi uinsa tewas terjatuh saat mengejar jambr
Mahasiswi Surabaya Tewas Kejar Jambret
Berita Surabaya Terkini
TribunJatim.com
Tribun Jatim
berita jatim hari ini
UINSA
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.