Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Haji 2024

Sebagian Besar CJH Tulungagung Sudah Lansia, IPHI Minta CJH Hindari Berbagai Seremoni Pelepasan

Sebanyak 1.200 Calon Jemaah Haji (CJH) dari Kabupaten Tulungagung siap berangkat ke tanah suci.

Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES
Forkopimda Kabupaten Tulungagung menyalami perwakilan Calon Jamaah Haji (CJH) yang dilepas pada Selasa (28/5/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebanyak 1.200 Calon Jemaah Haji (CJH) dari Kabupaten Tulungagung siap berangkat ke tanah suci.

Dari jumlah itu, 66 persen CJH Tulungagung masuk risiko tinggi (Risti).

Salah satu indikatornya, mereka berusia di atas 60 tahun atau lansia (lanjut usia).

Selain itu ada CJH dengan penyakit penyerta, seperti asam lambung, darah tinggi dan diabetes.

Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Tulungagung, Fuad Syaiful Anam, mengatakan secara umum kondisi CJH asal Kabupaten Tulungagung dalam kondisi sehat.

"Secara umum sehat, tapi sehatnya lansia. Orang 60 tahun ke atas jika  tidak kebiasaan hidup sehat kan tidak bisa diforsir," ujarnya, Selasa (28/5/2024).

Baca juga: Usai Viral Video, Polisi Tulungagung Selidiki Tempat Penjualan Arak Terkait 7 Remaja Tenggak Miras

Karena itu Fuad menekankan agar CJH Kabupaten Tulungagung tidak banyak menggelar acara ritual atau seremoni.

Hal ini terkait kebiasaan pelepasan CJH di tingkat RT, di musala, dengan para tetangga bahkan di tingkat desa.

Fuad bahkan mengatur pelepasan CJH di Pendopo Kabupaten Tulungagung diatur sependek mungkin.

"Misalnya pidatonya dibuat pendek-pendek agar tenaga CJH tidak terforsir. Kumpulkan stamina, gunakan untuk tanggal-tanggal haji," tegasnya.

Selama di tanah suci para CJH lansia ini  juga sudah dibekali pengetahuan, agar mengutamakan ibadah yang wajib saja.

Menurutnya, ibadah haji yang sesungguhnya hanya sekitar 4 hari.

Sementara sisanya sangat longgar, tergantung bagaimana membelanjakan stamina.

Baca juga: Buat Warga Geram, Pencuri Kayu Jati di Gunung Budheg Tulungagung Diciduk, Ternyata Pemain Lama

"Jika stamina kuat bisa dimaksimalkan untuk ibadah. Tapi kadang karena perbedaan bahasa dan lingkungan, membuat calon jamaah haji tidak punya keberanian," ucap Fuad.

Selama di tanah suci, CJH lansia akan mendapat pehatian khusus.

Petugas haji dari Tulungagung telah menyiapkan pembimbing, baik pembimbing kesehatan maupun pembimbing ibadah.

Selain itu Fuad ada pembimbing internal per rombongan atau regu.

"Mereka yang punya kemampuan menonjol kemampuannya, ditunjuk jadi pembimbing di kelompoknya. Dia akan berkoordinasi dengan kelompok lain," paparnya.

CJH asal Kabupaten Tulungagung bergabung dengan Kloter 72, 89,90,91 dan 92.

Khusus Kloter 72 hanya ada 5 orang, mereka bergabung dengan CJH asal Bali.

Kloter 72 dijadwalkan berangkat pada Kamis (30/5/2024).

Diakui Fuad, 5 CJH ini mungkin merasa tidak nyaman karena terpisah dari rombongan besar CJH Kabupaten Tulungagung.

"Tapi kami secara kelompok sudah memberi pembekalan mental kepada seluruh calon jamaah haji. Mungkin tidak nyaman, tapi ini demi ibadah," tegasnya.

Empat Kloter sisanya akan terbang pada Rabu (5/6/2024).  

Mereka akan diberangkatkan dengan kendaraan bus dari Pendopo Kabupaten Tulungagung, pada Selasa (4/6/2024) malam.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved