Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ketua IKA UM Surabaya Desak Kepolisian Usut Tuntas Kematian Affan Kurniawan

Suli Daim Ketua Ikatan Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah (IKA UM) Surabaya minta kematian Affan diusut tuntas

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Yusron Naufal Putra
USUT TUNTAS - Suli Da’im, Ketua Umum IKA UM Surabaya yang juga Anggota DPRD Jatim saat ditemui di gedung DPRD Jatim beberapa waktu yang lalu. IKA UM Surabaya mendesak agar kematian Ojol Affan Kurniawan terus dilakukan pengusutan hingga tuntas.  

Poin Penting : 

  • Suli Daim Ketua Ikatan Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah (IKA UM) Surabaya minta kematian Affan diusut tuntas
  • Pengusutan ini diharapkan juga menjadi momentum Polri untuk melakukan reformasi internal secara serius
  • Suli juga menyampaikan duka mendalam atas wafatnya driver ojol tersebut

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ikatan Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah (IKA UM) Surabaya turut mendesak agar peristiwa kematian Ojol Affan Kurniawan pada aksi demonstrasi di Jakarta beberapa hari lalu diusut secara tuntas. 

Pengusutan ini diharapkan juga menjadi momentum Polri untuk melakukan reformasi internal secara serius. 

Desakan ini disuarakan Ketua Umum IKA UM Surabaya Suli Da'im dalam pernyataan resmi terkait rentetan peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir. 

Suli mengatakan, turut berduka atas meninggalnya Affan. 

"Kehilangan satu nyawa manusia adalah kehilangan yang sangat berharga, dan tidak boleh dianggap sepele dalam kehidupan berbangsa," kata Suli, Senin (1/9/2025). 

Baca juga: Keluarga Affan Driver Ojol Dapat Rumah Lengkap Perabotan Siap Dihuni, Sudah Atas Nama Ibunya

Affan merupakan seorang pemuda yang diketahui sebagai driver ojol dan tewas setelah terlindas kendaraan rantis Brimob pada Kamis (28/8/2025) lalu. 

Peristiwa memilukan tersebut terjadi saat aksi demonstrasi yang berlangsung di kawasan DPR RI. Sejak beberapa waktu terakhir, kejadian ini memang memantik reaksi publik. 

Dalam prosesnya, polisi memeriksa 7 personel Brimob. Hasil sementara yang diungkap adalah adanya dua kategori pelanggaran dalam kasus tersebut. 

Yakni, pelanggaran berat untuk 2 orang anggota dan 5 lainnya pelanggaran sedang. Pada pernyataan resmi IKA UM Surabaya, Suli mendesak agar Polri melakukan penyelidikan dan penindakan tegas dan transparan. 

"Kepolisian harus berani melakukan reformasi internal secara serius agar aparatnya benar-benar hadir sebagai pengayom, pelindung, dan pelayan masyarakat, bukan menimbulkan ketakutan dan korban," ujarnya. 

Baca juga: Kesaksian Driver Ojol Jadi Korban Kekerasan Aparat Meski Tak Ikut Demo, Ditarik & Dipukul usai Salat

Disisi lain, Suli menegaskan bahwa negara wajib menjamin kebebasan berpendapat, berserikat, dan  berkumpul sebagaimana diatur dalam konstitusi. Menurutnya, ini merupakan hak-hak dasar warga negara harus dijamin, dihormati, dan dilindungi, bukan justru dihambat atau diperlakukan represif.

Meski demikian, Suli yang  juga anggota DPRD Jatim ini mengimbau agar seluruh alumnus UM Surabaya untuk menahan diri dari tindakan anarkis, provokatif maupun segala bentuk kekerasan yang hanya akan memperkeruh suasana dan memperlebar jarak sosial. 

"Kami juga mengajak mahasiswa dan alumni UM Surabaya untuk bersama-sama menciptakan kondisi 
bangsa yang tenang, damai dan berkeadilan. Dialog yang sehat, musyawarah, dan saling menghormati adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan tanpa menambah luka baru," ucap Suli.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved