Haji 2024
Belasan Jemaah Haji Indonesia Alami Dimensia, Mayoritas Lansia Usia 60 Tahun Lebih
Jumlah pasien dimensia yang menjalani perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah terus bertambah banyak.
Penulis: M Taufik | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, MAKKAH - Jumlah pasien dimensia yang menjalani perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah terus bertambah banyak.
Data di KKHI Makkah menyebut, dari 57 pasien yang dirawat di klinik KKHI, pasien kejiwaan mencapai 18 jemaah. Di mana, pasien yang menderita dimensia 12 jemaah.
“Pnemonia terbanyak yang dirawat, setelah itu dimensia lalu dispepsia (keluhan lambung),” kata Kepala Makkah dr Enny Nuryanti.
Menurut Enny mayoritas pasien adalah lansia. Pasien dimensia kebanyakan adalah jemaah berusia di atas 60 tahun. Ada yang usia 70 tahun dan 80 tahun.
Pasien dimensia yang mandiri akan dikembalikan ke kloternya. Namun, lanjutnya, ada kasus di mana kloternya menolak.
“Teman sekamarnya enggak mau, ya mau gimana lagi, kami rawat dulu sambil edukasi pada jemaah oleh tim kesehatan kloter,” kata dr Enny.
Untuk penyakit dimensia, kata dia, sulit untuk melakukan pencegahannya karena ini faktor usia. Hal yang paling mungkin dilakukan adalah support dari lingkungan.
Baca juga: Anak di Surabaya Gugat Ibu Kandung yang Dimensia, Khawatir Soal Aset: Sudah Pernah Terjadi
Sejak klinik KKHI beroperasi, sebanyak 78 pasien telah dirawat inap dan 137 jemaah rawat jalan. “Untuk jemaah yang dirujuk ke RS Arab Saudi sebanyak 85 orang, sebagian sudah pulang,” lanjutnya.
Untuk melakukan deteksi dini, Poli Risti (Risiko Tinggi) KKHI Makkah juga melakukan aksi jemput bola, dengan mendatangi setiap sektor jemaah haji Indonesia.
Hal itu dilakukan untuk mendeteksi lebih dini pasien berisiko tinggi, terutama jantung. Mayoritas jemaah haji wafat karena serangan jantung.
“Aksi jemput bola Poli Risti ini untuk mendekatkan pelayanan KkHI ke sektor-sektor,” ujar dr Enny saat di Klinik Sektor 9, Makkah.
Sektor 9 yang merupakan embarkasi Surabaya dipilih pertama dikunjungi karena lebih dari setengah jemaah kloter sudah datang ke Makkah.
Menurut dr Enny, dokter Poli Risti yang dilibatkan antara lain dokter spesialis jantung, spesialis paru dan penyakit dalam.
Para jemaah yang diperiksa adalah jemaah yang diajukan oleh tim tenaga kesehatan haji kloter (TKHK) untuk diperiksa. Tim TKHK menyeleksi jemaah berisiko tinggi yang perlu diskrining ulang.
Baca juga: Tangis Haru Pasangan Jemaah Haji Indonesia Bertemu usai Terpisah 4 Hari di Madinah, Langsung Peluk
2 Jamaah Haji Asal Tulungagung Masih Belum Bisa Pulang dari Tanah Suci, Alami Sakit |
![]() |
---|
Kloter Terakhir Haji Debarkasi Surabaya Tiba di Tanah Air Sore ini, Bakal Disambut Pejabat dan PPIH |
![]() |
---|
Tuntas Pengecekan Barang Bawaan, Jamaah Haji asal Sampang Diperkirakan Sabtu Siang Tiba di Madura |
![]() |
---|
Pesawat Garuda Batal Terbang, Kepulangan Ratusan Jemaah Haji Embarkasi Makassar pun Tertunda |
![]() |
---|
Jemaah Haji Asal Jombang Meninggal di Pesawat saat akan Mendarat di Bandara Juanda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.