Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Pak Pur Tukang Ojek di Bromo Minta Wistawan Bayar Rp400 Ribu, Korban Ketipu: Janji Rp100 Ribu

Sosok tukang ojek di Bromo bernama Pak Pur tengah viral di media sosial. Itu setelah ia disebut mematok tarif Rp 400.000 ke wisatawan di Gunung Bromo

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TikTok - via Kompas.com
Nasib Pak Pur Tukang Ojek di Bromo Minta Wisatawan Bayar Rp400 Ribu, Korban Tertipu: Janji Rp100 Ribu 

TRIBUNJATIM.COM - Sosok tukang ojek di Bromo bernama Pak Pur tengah viral di media sosial.

Itu setelah ia disebut mematok tarif Rp 400.000 ke wisatawan di Gunung Bromo.

Keluhan wisatawan itu beredar luas di media sosial.

Kini, Pak Pur pun membuat pengakuan.

Sebelumnya dalam video yang viral, seorang wisatawan menceritakan awalnya ada kesepakatan tarif antara dia dan oknum penyedia jasa ojek itu sebesar Rp 100.000 per orang.

Tarif itu adalah pulang pergi, dari Penanjakan ke kawasan padang pasir, Gunung Bromo.

Artinya satu kali keberangkatan tarifnya Rp 50.000. Namun, akhirnya ia diminta tarif Rp 400.000 per orang.

"Naik ojek ke sini jangan sampai ketipu ya gaes, soalnya tadi mintanya cepek (Rp. 100 ribu) perjanjian cepek, mintanya 400, sama Pak Pur. Namanya Pak Pur, ojek bromo awalnya satu orang gocap (Rp. 50 ribu) naik turun cepek (Rp. 100 ribu), sekarang ditembak Rp 400 ribu ya gaes," ucap wisatawan yang ada di video itu, melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Kapolres Probolinggo Tanggapi Video Elf Masuk Kawasan Konservasi Bromo: Perlu Penyamaan Persepsi

Sekertaris paguyuban Jeep Bromo, Wahyu Prasetyo menyayangkan adanya oknum tukang ojek yang menarik biaya di atas kewajaran tersebut.

Menurutnya, hal itu membuat citra kawasan Gunung Bromo terganggu.

"Menurut saya itu suatu hal yang sangat keliru dan mengganggu sekali," ungkap Wahyu Prasetyo, melalui sambungan telepon, Kamis (30/5/2024).

Wahyu mengingatkan agar wisatawan menggunakan jasa pelaku wisata resmi di kawasan Gunung Bromo, untuk menghindari permintaan tarif yang tidak sesuai ketentuan.

"Problem itu sebenarnya sudah lama. Sudah sering terjadi. Berkembangnya pariwisata itu salah satunya juga bergantung pada bagaimana kita melayani para traveler yang berkunjung ke tempat kita dengan baik dan benar," jelasnya.

Baca juga: Penyebab Puluhan Elf Masuk Lautan Pasir Gunung Bromo, Agent Travel Bingung Tak Dapat Sewa Jeep

Terbaru, penyedia jasa ojek berinisial P alias Pak Pur, warga Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan itu akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

Penyampaian maaf itu diutarakan oleh P, saat memenuhi panggilan dari Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNTBS), selaku pengelola wisata kawasan Gunung Bromo.

Dalam permintaan maafnya, P mengakui permintaan tarif jasa ojek hingg Rp 400.000 itu salah, karena tidak sesuai dengan kesepakatan dan membuat resah.

"Saya yang bertanda tangan di bawah ini nama P, agama Hindu, alamat Wonokitri. Sehubungan dengan video viral yang ada di media sosial, atas kejadian kesalahpahaman dan ketidaknyamanan pelayanan jasa wisata ojek di Bromo," ujar P dalam video klarifikasi yang diterima Kompas.com, Kamis (30/5/2024).

Ia juga meminta maaf secara terbuka kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan, terutama wisatawan yang bersangkutan. Dirinya juga mengaku telah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya dikemudian hari.

"Saya mohon maaf dan mengakui kesalahan kepada seluruh pihak terkait, khususnya kepada Pak Dira dan tim, yang saya rugikan. Saya berjanji tidak akan mengulangi kejadian tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat sebagai bentuk penyesalan dan permohonan maaf, tanpa ada paksaan dari pihak manapun," jelasnya.

Kepala Bagian Tata Usaha BB-TNTBS, Septi Eka Wardhani mengatakan bahwa pengemudi ojek itu memang sudah mendatangi kantor Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah Gunung Penanjakan, di Wonokitri, Pasuruan.

Oknum tukang ojek itu datang setelah BB-TNBTS memanggilnya untuk meminta klarifikasi.

"Tim kami di lapangan sudah memanggil yang bersangkutan dan sudah meminta klarifikasi. Yang bersangkutan sudah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi," tandasnya.

Baca juga: Libur Panjang Hari Waisak, Wisata Gunung Bromo Diserbu Ribuan Wisatawan, Polisi Gencar Patroli

Sebelumnya juga viral video rombongan elf masuk lautan pasir Gunung Bromo.

Agent travel Elf mengaku tidak ada unsur kesengajaan atau lain-lainnya dengan memasuki kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bersama dengan rombongan wisatawan. 

Hal tersebut dilakukan setelah rombongan yang diketahui merupakan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tanggerang Selatan (Tangsel) kurang lebih sebanyak 250 orang tidak mendapat sewa Jeep.

Sehingga terpaksa 22 Elf masuk ke kawasan Lautan Pasir Gunung Bromo.

Hal tersebut disampaikan Agent Travel Probolinggo sekaligus Operator Lapangan Tour, Harun Wahyudi saat menghadiri panggilan dari Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) pada Sabtu (25/5/2024). 

Baca juga: Lihat Pesan Terakhir Rombongan Fortuner Sebelum Masuk Jurang di Bromo, Keluarga Syok: Baik Sekali

Menurut Harun, para peserta Tour start dari rumah makan setempat, pada Kamis (23/5/2024) sekitar pukul 15.00 Wib menaiki kendaraan Elf, kemudian langsung menuju Mentigen untuk menyaksikan Sunrise.

Keesokan paginya, Jeep yang dibooking dikonfirmasi tidak ada.

"Karena Jeep yang dikonfirmasi tidak ada akhirnya kita kebingungan, selain kasihan juga agar tidak terlalu lama akhirnya kita droping, setelah itu tidak lama baru Elf kita itu kembali," kata Harun.

Atas kejadian tersebut, lanjut Harun, pihaknya meminta maaf kepada semua pihak, khususnya yang berada di kawasan TNBTS.

Terlebih, dirinya tidak bermaksud atau tidak ada unsur kesengajaan dengan membuat kegaduhan.

Tidak hanya permintaan maaf, pihak Agent travel Probolinggo juga sudah membuat surat pernyataan dan langsung ditandatangani untuk tidak melakukan hal serupa kedepannya yang diberikan kepada pihak TNBTS.

"Saya minta sebesar-besarnya kepada semua pihak terkait. Saya tidak ada niatan atau sengaja untuk membuat suatu kegaduhan, karena saat itu pikiran saya blank dan juga agar tidak ada komplain dari mereka (Peserta Tour)," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved