Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Gresik

Reka Ulang Pengeroyokan Pesilat hingga Tewas Dipadati Warga Gresik, Adegan ke-13 Jadi Atensi Polisi

Sebanyak 19 adegan dalam reka ulang kasus pengeroyokan yang merenggut nyawa SW di Gresik berjalan.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/WILLY ABRAHAM
Reka ulang kasus pengeroyokan di Desa Banjaran, Kecamatan Driyorejo, Gresik, Jumat (31/5/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham.

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Sebanyak 19 adegan dalam reka ulang kasus pengeroyokan yang merenggut nyawa SW berjalan.

Reka ulang pengeroyokan pesilat hingga tewas di Desa Banjaran, Kecamatan Driyorejo, Gresik disaksikan ratusan warga. Ayah korban datang dari Sidoarjo melihat langsung, ingin pelakunya dihukum setimpal.

Sembilan pelaku dihadirkan. Tiga diantaranya masih anak-anak. Meski masih berusia belasan tahun, namun mereka sangat sadis mengeroyok korban berinisial SW (20) asal Krian, Sidoarjo.

Kejaksaan Negeri Gresik dan Satreskrim Polres Gresik menggelar rekonstruksi kejadian di Desa Banjaran Kecamatan Driyorejo. Masyarakat memadati tempat kejadian perkara (TKP). Mereka antusias melihat kejadian sadis itu. Maklum saja, pelakunya ada yang berasal dari desa setempat.

Baca juga: Gempa Susulan Masih Guncang Pulau Bawean Gresik, Belajar Mengajar Siswa Dilakukan di Bawah Tenda

Tim penyidik menghadirkan 3 korban yang selamat, mereka adalah AS, MS, dan RH. Mereka bertiga merupakan saksi kunci, agar keterangan para pelaku tidak berbelit-belit.

Setidaknya terdapat 19 adegan yang diperagakan. Dimulai dari korban dan para tersangka bertemu, terlibat cek cok dan saling tantang. Hingga terjadi aksi pengeroyokan.

Dari total empat korban, aksi kekerasan dilakukan di dua TKP berbeda. Namun lokasi berdekatan. Pada adegan ke-13 menjadi perhatian khusus tim penyidik.

Momen itu menggambarkan korban RH dan SW saat dikepung oleh 7 tersangka. Beruntung, RH berhasil meloloskan diri dari kepungan. Namun korban SW jatuh tersungkur dan dihajar beramai-ramai.

Korban juga menerima pukulan botol miras oleh tersangka ADS tepat di bagian kepala. Hal itu yang membuat korban tidak sadarkan diri. Hingga akhirnya dievakuasi oleh warga setempat sekaligus menutup rangkaian rekontruksi kejadian.

Baca juga: Buruh Pabrik di Gresik Tewas Tergencet Truk, Begini Tanggapan Pihak Perusahaan

"Ini dalam rangka melengkapi berkas perkara. Sekaligus melihat kronologi pasti atas perbuatan yang dilakukan tersangka," ujar Kasi Pidum Kejari Gresik Bram Prima Putra.

Jika tidak ada kendala, pekan depan, berkas sudah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Gresik. Jalannya rekonstruksi juga  disaksikan langsung oleh keluarga korban SW yang datang dari Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo. Ayah korban bernama M. Bahrul Huda (49) beberapa kali melihat gelagat para tersangka berkelit. Saat ditanyai reka adegan. Menurutnya para tersangka terkesan saling tunjuk dan tidak mengakui sepenuhnya peristiwa yang terjadi.

"Nyawa anak saya tidak bisa diukur dengan uang. Saya akan terus mengawal kasus ini hingga tersangka mendapat vonis hukuman," tegas Bahrul kepada awak media.

Pihaknya terus mengawal jalannya kasus yang menewaskan anak pertamanya itu. Perasaannya masih sakit kehilangan anak secepat itu dengan cara seperti itu.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved