Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Ratusan Ambulans Desa di Ponorogo Diperiksa, Dinkes Temukan Oksigen Tak Terisi Penuh

Ratusan ambulans desa di Ponorogo diperiksa. 120 mobil kesehatan itu dikumpulkan di halaman kantor dinas kesehatan (Dinkes) Ponorogo.

tribunjatim.com/Pramita Kusumaningrum
Ratusan ambulans desa di Ponorogo diperiksa. 120 mobil kesehatan itu dikumpulkan di halaman kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo. 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Ratusan ambulans desa di Ponorogo diperiksa. 120 mobil kesehatan itu dikumpulkan di halaman kantor dinas kesehatan (Dinkes) Ponorogo.

Pantauan di lokasi, ambulans desa datang ke kantor Dinkes Ponorogo secara bergantian. Kemudian diperiksa, petugas dari Dinkes Ponorogo.

Pertama yang diperiksa adalah kelengkapan kendaraan. Kemudian keadaan fisik. Petugas juga mengecek fungsi sirine. Lalu alat kesehatan (alkes) seperti oksigen dan lain-lain.

Tak hanya itu, sopir ambulans juga ditanya. Apakah mempunyai Surat Ijin Mengemudi (SIM). Pun kepatuhan membayar pajak tiap tahun juga diperiksa.

“Ini Merupakan kegiatan monitoring rutin yg diselenggarakan oleh dinkes dimana fungsinya untuk memonitor apakah kendaraan ambulans desa berfungsi sebagaimana mestinya,” ungkap Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Ponorogo, Mietha Ferdiana Putri, Minggu (2/6/2024).

Baca juga: Ambulans Terguling saat Dipakai Halal Bihalal, Dinkes Tulungagung Tegur Puskesmas Kedungwaru

Dia menjelaskan ada beberapa item yang diperiksa terkait kelengkapana kendaraan sendiri. Lalu kelengkapan spek kendaraan. Spek diperiksa lantaran spek ambulans desa harus sesuai standartnya.

“Ada kebijakan dan memperbolehkan ambulans desa difungsikan non gawat darurat. Namun dipastikan tetap untuk gawat darurat,” katanya.

Ditanya temuan, dr Mietha mengaku kekurangannya kurang lebih ada yang minor. Ada beberapa spek yang berubah. Juga alkes seperti oksigen tidak terisi penuh.

“Beberapa juga dilepas seperti wastafel. Tapi sudah kami disarankan untuk dikebalikan. Harus sesuai spek,” terang dr Mietha.

Menurut mantan Kepala Puskesmas Mlarak ini bahwa Dinkes tidak hanya mengecek ambulans. Namun juga melakukan pelatihan terhadap driver.

“Dimana menjadi driver amvulans tentu berbeda dengan driver mobil biasa. Kami bekali dengan ilmu-ilmu dasar tata kegawatdaruratan,” pungksnya

Baca juga: Klarifikasi Kades soal Viral Klakson dan Lampu Ambulans Nyala Sendiri saat Terparkir: Dulu Juga Gitu

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved