Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Gresik

Dulu Desa Tertinggal, Kini Desa Doudo Gresik Jadi Desa Pendongkrak Ekonomi Didampingi Pertamina

Menjadi desa tertinggal selama bertahun-tahun, Desa Doudo Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik bertransformasi menjadi desa wisata pendongkrak ekonomi

Penulis: Willy Abraham | Editor: Samsul Arifin
istimewa
Pertamina memberikan pendampingan kepada warga di Desa Doudo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. 

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Menjadi desa tertinggal selama bertahun-tahun, Desa Doudo Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik bertransformasi menjadi desa wisata pendongkrak ekonomi.

Desa Doudo didampingi Pertamina menjadi Eduwisata.

Desa Doudo dalam mengembangkan dan meningkatkan sistem kepariwisataan. Dalam mengembangkan Desa Doudo menjadi desa wisata, Pertamina Energi Poleng menggandeng Care IPB dalam pelaksanaan dan pendampingan program sejak tahun 2018. 

Desa Doudo bergerak dengan dukungan Pertamina dengan pendampingan insitusi perguruan tinggi IPB. Pengembangan Doudo Edu Wisata, diharapkan dapat menjadi desa percontohan bagi Desa Wisata lain di Jawa Timur.

Kepala Desa Doudo, Sutomo mengatakan, pada tahun 2002 desa tersebut tertinggal. 

Baca juga: Tangis Haru Keberangkatan CJH di Gresik, Pecah Kendi Sebagai Wujud Syukur, Naik Odong-odong ke KBIHU

Warga pun kesulitan mengakses air bersih, apalagi jika muim kemarau tiba. Pada tahun 2008, Pemdes bersama masyarakat berhasil menemukan sumber air.

Saat sudah 'Mancur', pada tahun berikutnya, masyarakat terbebas dari status Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan.

"Dahulu desa kami kesulitan air bersih, statusnya desa tertinggal, dari itu kami berubah dan bergerak bersama masyarakat, saat itu status ODF sudah terbebas," ujarnya, Senin (3/6/2024).

Keberhasilan pengeboran air bersih itu berdampak terhadap taraf hidup kesehatan masyarakat. Selain bebas ODF, Desa Doudo juga berhasil mengubah lingkungan kumuh menjadi asri.

"Di desa kami ada kampung-kampung tematik, satu rumah memiliki tanaman obat, buah, sayur dan lain sebagainya, sekarang jadi asri dan indah," ucapnya.

Pendampingan pertamina membuat Desa Doudo memiliki eduwisata yang dikembangkan pada tahun 2018,  mencanangkan talaga rena dikembangkan  eduwisata edukasi. Bukan hanya wisata untuk selfie, merupakan edukasi anak-anak sekolah mulai dari TK sampai SMP

"Kita ajak menanam sayur, padi, edu wusata, eduprint, es krim sayur-sayuran, telaga rena support Pertamina beberapa fun games kader lingkungan.

Di tengah perkembangan konsep merdeka belajar, wisata ini perlahan laris diserbu sekolah-sekolah. Mulai PAUD, TK, sampai SD dan SMP. Khususnya untuk pembelajaran di luar kelas yang bermuatan edukasi lingkungan, air bersih, dan pertanian.

Berdiri di lahan desa seluas 1 hektar. Pengunjung dapat merasakan sensasi bertanam dan memetik buah-buahan serta sayuran. Baik di media terbuka, maupun bangunan greenhouse seluas 8 x 22 meter.

Jumlah pengunjung sekarang dibatasi maksimal 120 siswa per hari. Bedanya dengan wisata umumnya, wisata edukasi Desa Doudo menerapkan sistem reservasi. Tak bisa langsung datang, beli tiket, dan menikmati. Sehari, hanya menerima paling banyak dari 2 sekolah.

Selain tanam-petik sayur, pengunjung pun dapat diajari pemandu untuk lukis gerabah, ecoprint, dan fun-cooking. Serta ada outbound flying fox di atas area telaga, kolam renang, dan juga foodcourt.

Meski tergolong rintisan, tak kurang 40 warga yang terlibat di kegiatan ekonomi wisata.

"Termasuk para ibu pelaku UMKM di foodcourt," terang Pak Tomo.

Ke depan, pihak Pemdes berupaya untuk perbesar kapasitas kunjungan. Selain menambah SDM, Pemdes pun mulai berpikir untuk ketersediaan tanaman dengan memberdayakan masyarakat.

"Beberapa kali sampai mencari tanaman ke kota sebelah, Lamongan. Karena kekurangan," jelasnya.

Di Doudo sendiri, hampir tiap RT telah memiliki greenhouse. Harapannya, hal itu ke depan dapat menopang keberlanjutan wisata edukasi Doudo.

Selain itu, dengan keunggulan pengelolaan Hippam atau air bersih, serta kampung-kampung tematik yang inovatif, besar harapan Desa Doudo ke depan juga menjadi Desa Wisata Edukasi Hijau Terpadu.

Terdapat kampung Aloevera, dengan aneka olahan pangannya; kampung E-Link, dengan IPAL komunal dan biopori plusnya. Kampung 3R, bank sampah, komposter, dan pemberdayaan masyarakat lainnya.

Tak hanya menjadi sarana bagi anak-anak sekolah. Tapi juga terbuka untuk umum, khususnya PKK dan karang taruna. Untuk belajar tentang pembangunan berbasis pemberdayaan. Sembari menikmati asri dan rindang Desa Doudo, serta ramahnya warga.

Beragam prestasi telah ditorehkan Desa Doudo. Mulai desa bersih, air bersih dan sanitasi, proklim, dan kategori pemberdayaan masyarakat lainnya. Dari tingkat kabupaten sampai nasional. Terbaru, Desa Doudo mendapat 2 penghargaan Kemendes.
Yakni, SDGs Desa goal ke 7, dan Village Award.

Dari Desa Doudo bisa dipetik pelajaran wisata tak selalu tumbuh dari keunggulan alam, yang lalu hits dan kunjungi para milenial dan gen z. Wisata buatan yang serba spot foto menarik, dilengkapi wahana-wahana rekreatif untuk anak-anak.

Desa Doudo bisa melihat market yang berbeda. Wisata edukasi. Yang sarat kreatif. Dari semula desa tertinggal, menjadi desa berdaya. Berkat perencanaan pembangunan yang terarah, pemberdayaan masyarakat yang berbasis potensi, serta keberlanjutan ekonomi dan lingkungan.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved