Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lumajang

3 Orang Tertimbun Tanah Longsor di Pronojiwo Lumajang, Polisi Turunkan Anjing Pelacak Cari Korban

Unit K9 Polres Lumajang diterjunkan untuk mencari 3 orang korban tertimbun tanah longsor di Dusun Supit, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Erwin Wicaksono
Unit K9 Polres Lumajang diterjunkan untuk mencari 3 orang korban tertimbun tanah longsor di Dusun Supit, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (5/6/2024). 

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Unit K9 Polres Lumajang diterjunkan untuk mencari 3 orang korban tertimbun tanah longsor di Dusun Supit, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (5/6/2024).

Pawang Anjing Pelacak Unit K9 Polres Lumajang, Aipda Fajar N mengatakan pihaknya mengerahkan 1 ekor anjing pelacak dalam misi pencarian korban kali ini.

Area pencarian saat ini difokuskan di lokasi yang tak jauh dari penemuan mayat korban bernama Kusnadi yang terlebih dahulu berhasil ditemukan.

Informasi terkini menyebutkan total ada 4 korban dalam peristiwa ini. 3 korban masih dicari keberadaannya.

"Fokus pencarian kami berkoordinasi  dengan Basarnas. Mengingat juga lokasi longsoran belum sepenuhnya dinyatakan aman," bebernya ketika dikonfirmasi.

Baca juga: Hujan Lebat di Lereng Gunung Semeru Telan Korban, 1 Wanita Tewas Tertimbun Tanah Longsor

Pantauan di lokasi, tim K9 membawa sejumlah kaos milik korban yang dibawa oleh rekan sesama pekerja penambang pasir.

Diketahui ketiga korban tersebut merupakan warga yang berprofesi sebagai penambang pasir.

Sementara itu, anjing pelacak terlihat beberapa kali mengendus gundukan tanah longsor sembari dibawakan kaos milik korban.

Diharapkan anjing pelacak dapat mencium bau dari kaos korban untuk mempermudah penemuan lokasi korban tertimbun.

Timbunan longsor di lokasi kejadian diperkirakan lebih dari 3 meter. 

"Salah satu kendala adalah juga timbunan tanah longsor ini begitu tebal. Sehingga menyulitkan proses pencarian menggunakan anjing pelacak," paparnya.

Selain itu, Fajar menjelaskan kondisi kadaver masih belum lebih dari 3 hari. Alhasil, bau yang terendus oleh anjing pelacak untuk mengidentifikasi letak jenazah belum begitu kuat.

"Biasanya memang kadaver membusuk 3 sampai 4 hari setelah meninggal. Tapi ini kondisi tanah berlumpur sehingga dimungkinkan pembusukan lebih cepat. Semoga lekas bisa ditemukan," katanya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved