Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

17 Tahun Menanti, Murid SD di Sumsel Baru Rasakan Listrik, Padahal Area Termasuk Pemasok Terbesar

17 tahun menanti, murid SD di Sumsel ternyata barulah bisa merasakan listrik meskipun wilayahnya termasuk pemasok terbesar untuk Sumatera dan Jawa.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
Sejumlah warga juga hadir di acara soft launching Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di halaman Sekolah Dasar Negeri 014, Kampung 4 Desa Segamit, Kecamatan Semendo Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan,Selasa (4/6/2024). 

Zulfikri pun menceritakan bagaimana perjuangan mereka dalam kondisi serba terbatas.

Kendati demikian, seluruh guru di SD 014 tetap memberikan pelajaran secara maksimal meski tanpa adanya aliran listrik.

Baca juga: Penjelasan Guru soal Siswa SD Ditelanjangi hingga Ditendang Teman, Bermula Ejekan, Ibu Sakit Hati

Semangat para siswa, guru serta orang tua murid tetap tinggi. Ditambah lagi mereka kini telah memiliki bangunan gedung sekolah sendiri sehingga tidak perlu menempuh perjalanan dengan jarak 12 kilometer ke sekolah induk terdekat.

"Tapi walaupun sudah punya bangunan sekolah sendiri, tantangan baru adalah ketiadaan listrik,"ujarnya.

Banyak pelajar Indonesia yang sebenarnya tidak mendapatkan fasilitas memadai selama menempuh pendidikan di pelosok nusantara.

Tetapi ada saja pihak yang berbaik hati untuk ikut membantu mensejahterakan para pelajar ini.

Satu di antaranya adalah kisah guru honorer ini.

Guru honorer itu bernama Mustamin, yang mengajar di UPT SDN 26 Lingkungan Ganjenga, Kelurahan Bulujaya, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Apa yang dialami Mustamin diungkap oleh istrinya, Ratnawati.

Ratnawati juga mengajar di tempat yang sama dengan sang suami.

Kisah pilu yang dialami Mustamin terjadi sejak 2007 silam.

Pada saat itu, Mustamin menghibahkan lahannya untuk pembangunan SDN 26 yang berjarak 100 meter dari kediamannya.

Imbalannya, Mustamin akan diangkat menjadi PNS jika telah mengabdi di sekolah selama dua tahun.

"Lahan pribadi punya suami saya, dihibahkan dan dijanji mau di PNS kan, katanya honor dulu dua sampai tiga tahun," ujar Ratnawati saat ditemui di Kantor Bupati, Jl Lanto Daeng Pasewang, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Selasa (30/1/2024), dikutip dari TribunTimur.

Baca juga: Kisah Guru asal Nganjuk Mengajar di Daerah Terpencil Madiun, Lewati Medan Sulit hingga Dorong Motor

17 tahun berlalu setelah pembangunan sekolah, hingga kini Mustamin belum mendapatkan ttik terang perihal dirinya diangkat menjadi pegawai negeri.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved