Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jember

Ada Renovasi, Ratusan PKL di Alun-alun Kabupaten Jember Dipindahkan ke Jalan Kartini

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) memindahkan ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Alun-Alun Kabupaten Jember untuk berjualan di Jalan Kartini.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/IMAM NAWAWI
Kondisi Alun-alun Kabupaten Jember yang sepi PKL, Selasa (11/6/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) memindahkan ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Alun-Alun Kabupaten Jember untuk berjualan di Jalan Kartini, Selasa (11/6/2024).

Hal tersebut dilakukan karena Alun-alun Kota Tembakau itu sedang dalam pembenahan. Sehingga para PKL diminta pindah hingga kontraktor pelaksana proyek selesai mengerjakan renovasi.

Kepala Satpol PP Jember Bambang Saputro ada 248 PKL yang direlokasi. Mereka sebelumnya berjualan di bawah pohon kelapa sekitaran alun-alun.

"Seminggu yang lalu, mereka sudah kami relokasi dan kami tata di Jalan Kartini Jember," ujarnya.

Baca juga: Dengar Suara Dikira Kucing, Warga Jember Kaget Temukan Bayi Perempuan Dalam Ember Bekas Cat

Menurutnya, ratusan PKL itu sebelum menepati Alun-alun Kabupaten Jember, mereka sudah berjualan di kawan Jalan Kartini.

"Sehingga alhamdulillah proses relokasi terhadap PKL berjalan lancar dan mereka mau berjualan di area Jalan Kartini," kata Bambang.

Bambang mengatakan, saat dilakukan pemindahan para pelaku PKL tidak ada yang melakukan perlawanan terhadap petugas. Karena Satpol PP sebelumnya telah memberi tahu rencana renovasi Alun-alun Kabupaten Jember.

Baca juga: Panik Ketahuan Curi Dua Karung Gabah, Pria di Jember Terjatuh dari Motor hingga Bersimbah Darah

"Secara umum (relokasi) berjalan kondusif, karena PKL menyadari adanya Alun-alun sedang direnovasi," katanya.

Ia juga menambahkan, para PKL juga diminta setiap selesai berjualan di Jalan Kartini Jember untuk kembali merapikan kembali gerobaknya, agar jalanan tidak kumuh.

"Setiap malam mereka berjualan, dan tengah malam selesai berjualan. Rombongnya agar dibawa ke rumah masing-masing, lalu besok sorenya boleh ditata lagi untuk berjualan," ulas Bambang.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved