Capaian PAD Jember 2023 Rp 746,4 M, Lebih dari Separuh Disokong Pendapatan 3 Rumah Sakit Daerah

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember selama 2023 paling besar berasal dari sektor kesehatan, khususnya dari tiga rumah sakit.

Sekda Jember Hadi Sasmito mengungkapkan dari total PAD sebesar Rp 764,4 miliar 2023. Kata dia, Rp 400 miliar itu disokong dari pendapatan Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi, Balung dan Kalisat.

"PAD dari tiga rumah sakit itu mencapai Rp 400 miliar. Nanti kami cek, tapi angkanya kisaran itu," ujarnya, Rabu (12/6/2024).

Menurutnya, pendapatan dari tiga rumah sakit ini paling besar. Tetapi hal itu masuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sehingga dana yang mereka peroleh dikembalikan untuk pelayanan kesehatan.

Baca juga: Pemkab Jember Habiskan Anggaran Senilai Rp26 Miliar untuk Rehab Alun-alun di Tengah Kemiskinan Naik

"Jadi realisasinya itu menyesuaikan dengan posisi kasnya kalau di BLUD. Karena kami tidak bisa memberi suplai anggaran, sebab itu didanai internal mereka. Kecuali penyertaan modal atau belanja modal itu bisa disuplai dari APBD," kata Hadi.

Oleh karena itu, kata dia, hal ini menjadi tantangan bagi Pemkab Jember, khususnya Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) untuk memaksimalkan pendapatan dari sektor lain.

"Karena ada 10 jenis pajak dan itu harus bisa dilampaui. Kalau ini tidak (terlaksana), nanti akan mengganggu program yang bersumber dari PAD," kata Hadi.

Beberapa sektor yang memiliki potensi besar untuk PAD Kabupaten Jember. Kata Hadi, di antaranya pajak perhotelan, restoran dan retribusi sektor pariwisata.

Baca juga: Jember Jadi Puncak Supermusic Superstar Intimate Session, Efek Rumah Kaca Siapkan Aksi Pamungkas

"Karena target PAD pada 2024 ini, kisaran Rp 928 miliar atau hampir satu triliun. Sehingga ini menjadi tantangan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD)," ulasnya.

Juru Bicara Badan Anggaran DPRD Jember Hamim mengatakan, capaian PAD tahun 2023 baru terealisasi 90, 37 persen dari target penerimaan Rp 845,9 miliar.

"Sementara hanya terealisasi sebesar, Rp 764, 4 miliar, sehingga masih ada selisih kurang Rp 81,4 miliar dari target," tanggapnya.