Berita Jember
PAD Sektor Pariwisata di Jember Capai Rp50,32 Miliar, Dewan Soroti Konsep Pengembangan yang Monoton
(PAD Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dari sektor pariwisata mengalami, kenaikan signifikan sejak tiga tahun terakhir.
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network.COM, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dari sektor pariwisata mengalami, kenaikan signifikan sejak tiga tahun terakhir.
Bupati Jember Hendy Siswanto mengungkapkan pada 2023 kemarin, perolehan PAD sektor pariwisata mencapai Rp 50,32 miliar. Angka tersebut naik tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun 2022 pendapatan di sektor pariwisata sebesar Rp 33.29 miliar. Sementara di tahun 2023 pendapatan sektor pariwisata sebesar Rp 50,32 milyar rupiah. Hal ini mengalami kenaikan sebesar 64,16 persen," ujarnya, Jumat (13/6/2024).
Menurutnya, capaian pendapatan tersebut dapat menjadi tolak ukur, kalau perkembangan pariwisata mengalami fluktuasi dalam menyokong PAD Pemkab Jember.
"Dari sini dapat kami simpulkan bahwa pariwisata Jember menjadi destinasi wisata berkualitas dengan minimnya dampak negative dari kegiatan pariwisata. Sehingga memberikan dampak positif dengan pendapatan yang meningkat bagi daerah," kata Hendy.
Hendy mengatakan, Pada 2024 dalam Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Jember menerbitkan Surat Keputusan (SK) Desa Wisata untuk 53 Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Baca juga: Libur Panjang Idul Adha, Bupati Jember Imbau Warganya Tak Wisata Keluar Daerah
"Yang memiliki potensi dan daya tarik wisata yang layak jual. Sehingga hal ini dapat menjadi peluang bagi Pemerintah Desa untuk mengembangkan potensi desanya pada sektor pariwisata," urainya.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Jember Hadi Supa'at menilai, pengembangan pariwisata di Bumi Pandalungan terkesan, seperti terseok – seok dan konsepnya masih monoton.
"Disamping belum memperoleh dukungan anggaran yang memadai. Pariwisata di Kabupaten Jember faktanya juga belum ada konsep pengembangan yang jelas dan terpadu," tanggapnya.
Hadi menilai, Pemkab Jember perlu membuat desain pengembangan pariwisata lebih jelas, dan berkelanjutan, serta punya karakteristik kebudayaan lokal.
"Perlunya dilakukan upaya menggali lebih serius terkait dengan karakteristik budaya Kabupaten Jember yang lebih spesifik, selain adanya Jember Fashion Carnaval yang telah mendunia," kata Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember ini.
Oleh karena itu, kata dia, pengembangan pariwisata dan kebudayaan dapat tercapai sesuai dengan keinginan bersama. Maka perlunya diskusi dari lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Jember.
"Supaya tidak ada lagi Ego Sektoral yang dapat menghambat percepatan pembangunan di bidang Pariwisata dan Kebudayaan. Selain itu juga perlu inisiasi tentang Perda Perlindungan Kesenian dan Kebudayaan sebagai payung hukum pengembangan pariwisata dan budaya Kabupaten Jember ke depan dan lebih terarah," ucapnya.
Pantas Anak 3 Tahun di Jember Tak Bisa BAB, 4 Dokter Keluarkan Gumpalan Cacing, Bukan Cacing Pita |
![]() |
---|
Kronologi Bocah SD di Jember Pesta Miras Sampai Teler, Pakai Uang Saku untuk Patungan Beli Arak |
![]() |
---|
Bocah SD di Jember Teler Usai Pesta Miras, Penjual Araknya Jadi Tersangka: Teruskan Usaha Ayah |
![]() |
---|
Nasib Pilu 22 Guru Honorer di Jember Lulus Seleksi PPPK Tapi Mendadak Dibatalkan: Kami Tergeser |
![]() |
---|
Dua Makam di Jember Amblas Akibat Banjir, Tulang Belulang Terbawa Arus Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.