Berita Mojokerto
Pemkot Mojokerto Turunkan Tim Kesehatan Hewan di 22 Lapak Penjual Hewan Kurban Jelang Idul Adha 2024
Pemkot Mojokerto melibatkan Tim Keswan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) untuk monitoring kesehatan hewan kurban menjelang Idul Adha
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohamad Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Pemkot Mojokerto melibatkan Tim Keswan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) untuk monitoring kesehatan hewan kurban menjelang Idul Adha 2024.
Pemeriksaan itu dilakukan di 22 lapak pedagang hewan kurban yang tersebar di Kota Mojokerto, pada Kamis (13/6/2024)
Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro mengatakan monitoring ini untuk memastikan hewan kurban yang dijual ke masyarakat dalam kondisi sehat dan sesuai syarat syariat.
“Pemeriksaan hewan kurban menjelang Idul Adha, Saya sudah instruksikan dinas terkait untuk mendatangi lapak-lapak penjual hewan kurban yang ada di Kota Mojokerto," jelasnya.
Ia mengungkapkan setidaknya ada 22 lapak pedagang yang didatangi petugas Keswan untuk pengecekan kesehatan hewan kurban tersebut.
Baca juga: Lapak Penjual Hewan Kurban di Lamongan Berkurang, Disnakeswan Beberkan Penyebabnya
Hasil monitoring mayoritas hewan kurban di Kota Mojokerto dalam kondisi sehat dan terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
“Alhamdulillah, hingga saat ini dari laporannya hasilnya bagus. Kondisi hewan kurban sehat-sehat, meskipun ada satu dua yang memang kelelahan karena perjalanan,” bebernya.
Ali Kuncoro sekaligus Kadispora Jatim ini menjelaskan sejumlah hewan kurban yang dijual di lapak berasal dari luar kota, di antaranya Trenggalek, Kabupaten Mojokerto hingga Jombang.
Sedangkan, dari catatan DKPP, hewan kurban yang masuk ke Kota Mojokerto dan dijual di lapak-lapak yakni, berjumlah 33 ekor sapi, 440 kambing dan 14 domba.
Kemungkinan jumlah hewan kurban akan bertambah mendekati hari-H Idul Adha
“Semuanya belum keseluruhan karena jumlah peternak yang ada di Kota Mojokerto sendiri ada sekitar 100 lebih, baik peternak skala kecil hingga sedang,” ujarnya.
Dikatakan Ali, Pemkot Mojokerto akan terus melaksanakan monitoring kesehatan hewan kurban sampai hari-H Iduladha.
Nantinya, monitoring hewan kurban akamln dilakukan di musala, masjid dan
Rumah Potong Hewan (RPH).
“Kita juga akan dibantu FKH UB untuk melakukan pemantauan kesehatan hewan kurban, saat H-1 sampai hari-H penyembelihan di musala, masjid maupun RPH,” cetusnya.
Kepala UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Mojokerto, drh. Anggraita Putra menambahkan hasil monitoring tidak ditemukan penyakit menular strategis, seperti penyaki PMK maupun Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan kurban.
“Hanya sebagian kecil temuan hewan kurban yang flu, karena mungkin kelelahan. Tapi sudah kita berikan vitamin dan disinfectan," pungkasnya.
5 Tahun Lalu Warga Sudah Patungan, Jalan Rusak di Mojokerto Tak Digubris, Pemda: Belum Bisa Akomodir |
![]() |
---|
Sambut Libur Panjang, Ratusan Bus di Terminal Kertajaya Mojokerto Diperiksa |
![]() |
---|
Jadwal Pembelajaran Bulan Ramadan di Mojokerto, Awal Puasa Siswa Belajar di Rumah |
![]() |
---|
Kisah Bripka Muliono, Polisi di Mojokerto yang Nyambi Jadi Petani Setelah Bertugas |
![]() |
---|
Ini Penyebab Program Makan Bergizi Gratis di Kota Mojokerto Ditunda hingga 3 Februari 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.