Agatha Retnosari Gandeng Dinkopukm Jatim Gelar Pelatihan Fashion Lukis, Ajak UMKM Konveksi Tumbuh

Workshop tersebut menghadirkan pengrajin fashion painting dari Bojonegoro, Hidayah.

Pemilik brand Zahida ini menjelaskan satu per satu cara fashion painting dibuat.

Sesuai namanya, fashion ini dibuat seperti halnya melukis pada umumnya.

Bedanya, pengrajin menggoreskan kuas pada kain yang akan dijadikan bahan pakaian.

"Seninya fashion painting adalah tidak seperti seni lukis yang biasanya mempunyai aliran. Fashion painting biasanya menggunakan aliran dekoratif, yang penting cantik dilihat," kata Hidayah.

Dalam workshop tersebut, para peserta mengikuti cara menyapukan kuas, memadukan warna, hingga membuat modifikasi gradasi/struktur detail lukisan menggunakan kuas di atas kain tenun.

Hasil dari workshop beserta alat yang dipakai, menjadi bagian yang bisa dibawa pulang peserta.

Senada dengan Agatha, Hidayah berharap pelatihan tersebut bisa melahirkan lebih banyak pengrajin fashion painting.

Menurutnya, tidak seperti halnya batik tulis, batik cap, ataupun batik ecoprint, saat ini belum banyak pengrajin yang menguasai fashion painting.

"Kami di sini tidak khawatir tersaingi, karena sekarang sudah bukan zamannya untuk saingan. Namun, bagaimana caranya kita antar sesama pengrajin bisa berkolaborasi," tandas perempuan yang telah menggeluti usahanya selama belasan tahun tersebut.