Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jember

Tolak Tapera dan Revisi UU Polri, Puluhan Mahasiswa di Jember Turun Aksi

Puluhan mahasiswa menggelar demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (26/6/2024).

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/IMAM NAWAWI
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (26/6/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Puluhan mahasiswa turun aksi menggelar demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (26/6/2024).

Pelajar yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar unjuk rasa tersebut untuk menolak kebijakan pemerintah soal Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dan Revisi Undang Undang Polri.

Selama unjuk rasa berlangsung, mahasiswa menilai Tapera merupakan tabungan penderitaan rakyat dan tidak pro terhadap masyarakat.

Selain itu, mereka juga mendesak pejabat Polres Jember melakukan tes urine terhadap anggotanya guna menghentikan peredaran narkoba yang melibatkan aparat penegak hukum.

Mereka juga menuntut aparat penegak hukum menghentikan kriminalisasi aktivis. Sebab hal itu beberapa kader HMI ditangkapi polisi di Indonesia Timur.

Anggota HMI Cabang Jember juga mendesak pemerintah menghentikan komersialisasi pendidikan, dan fokus pada rekontruksi pendidikan berkualitas yang pro rakyat.

Ketua Umum HMI Cabang Jember Ikhlasun Malik Fajar mengatakan, program Tapera yang ditetapkan pemerintah jelas mengganggu kepentingan rakyat.

"Tapera bagi kami sangat signifikan mengganggu kepentingan rakyat," ujarnya.

Baca juga: RUU Polri, Polisi Bisa Menyadap dan Operasi Siber, Pakar Hukum Untag Pemerintah Berhati-hati

Selain itu, dia juga meminta agar pemerintah mengentikan semua bentuk komersialisasi pendidikan. Sebab tingginya biaya sekolah setiap tahun membuat rakyat menderita.

"Kami ingin semua pendidikan dibuat gratis, karena telah terjadi ketimpangan yang membuat rakyat menderita dan mereka tidak bisa mengikuti proses pendidikan," kata Ikhlasun.

Ikhlasun juga adanya kader HMI ditangkapi di Sulawesi dan Sorong Papua oleh aparat kepolisian. Dia minta, agar Kapolri membebaskan mereka.

"Harapan kami agar kapolres di Indonesia mendesak Kapolri, agar kawan-kawan kami bisa keluar," katanya.

Selain itu aksi kali ini, kata dia, bertepatan dengan peringatan hari anti narkotika. Namun faktanya masih banyak peredaran narkoba di Jember.

"Maka kami minta agar seluruh pejabat di Polres Jember untuk menjalani tes urine. Tanpa tebang pilih," urai Ikhlasun.

Baca juga: Nasib Iptu Sukoyo Eks Kasat Narkoba Polres Blitar yang Positif Sabu, Jabatan Dicopot Bakal Disidang

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved