Berita Tulungagung
Jalan Basuki Rahmat Tulungagung Dijaga Ketat oleh Personel Gabungan Lengkap, Cegah PKL Kembali
Petugas gabungan Satpol PP, TNI, Polri dan Dishub berjaga di Jalan A Yani Timur dan Jalan Basuki Rahmat Tulungagung, Rabu (3/7/2024).
Penulis: David Yohanes | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Petugas gabungan Satpol PP, TNI, Polri dan Dishub berjaga di Jalan A Yani Timur dan Jalan Basuki Rahmat Tulungagung, Rabu (3/7/2024).
Penjagaan ini berkaitan dengan pelaksanaan sterilisasi dua ruas jalan ini dari Pedagang Kaki Lima (PKL).
Tita tenda penjagaan didirikan untuk mencegah PKL kembali, masing-masing di depan SMPN 1 Tulungagung di Jalan Basuki Rahmat, di depan SDN 4 Kampungdalem dan depan sebelah timur Golden Swalayan di Jalan A Yani Timur.
Sebelumnya Satpol PP sudah melakukan sosialisasi kepada para PKL yang biasa berjualan di kedua ruas jalan ini.
“Penjagaan ini bagian dari program bersama, Tertib PKL dan Tertib Lalu Lintas,” jelas Kepala Satpol PP Tulungagung, Sony Welly Ahmadi.
Baca juga: CFD Alun-alun Tulungagung Semrawut, Dishub Undang PKL untuk Bahas Konsep Penataan
Lanjutnya, Posko ini didirikan bersama karena bukan hanya Satpol PP yang berkepentingan.
Kepolisian juga sering mendapat keluhan karena kedua ruas jalan ini macet setiap jam pulang sekolah.
Orang tua yang menjemput anaknya di SMP 1 Tulungagung sulit parkir karena kantong parkir digunakan jualan PKL.
Demikian juga di Jalan A Yani Timur, juga semrawut saat SDN 4 Kampungdalem selesai proses pembelajaran.
“Jadi proses ini kami lakukan bersama-sama. Penertiban ini nyambung dengan penataan Car Free Day,” sambung Sony.
Penjagaan ini rencananya akan dilaksanakan di 3 hari pertama penertiban PKL.
Baca juga: Dinkes Tulungagung Kirim 42 ODGJ ke RSJ Lawang, Total Kasus Capai 2327 Orang
Selanjutnya Satpol PP akan melakukan pengawasan dan patroli rutin di kedua ruas jalan ini.
Jika ada PKL yang melakukan pelanggaran maka akan dilakukan penindakan.
“Memang tidak ada tempat relokasi yang disiapkan. Namun kami arahkan ke Pinka sebelah timur,” ujar Sony.
Pinka (pinggir kali) adalah kawasan wisata kuliner di tepi Sungai Ngrowo Tulungagung.
Selain Pinka, para PKL sementara bisa pindah ke kawasan Pasar Wage saat malam hari.
Kawasan ini masih ditoleransi untuk berjualan PKL saat malam, karena dinilai tidak mengganggu lalu lintas.
Sebelumnya kawasan ini menjadi jalur bus antar kota dari Terminal Gayatri, namun kini jalur bus sudah dialihkan lewat simpang Jepun.
“Boleh berjualan, tapi kami tekankan jangan di trotoar dan bahu jalan,” katanya.
Sebelumnya Dishub bersama Satpol PP, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, serta Dinas Lingkungan Hidup menata PKL di area Car Free Day (CFD).
CFD digelar setiap Minggu pagi di seputar alun-alun, menjadi sumber dikeluhkan warga karena dipenuhi PKL.
Dishub menghentikan sementara waktu CFD sampai proses penataan dinilai tuntas.
Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
![]() |
---|
Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
![]() |
---|
Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
![]() |
---|
Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
![]() |
---|
Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.