Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ibu Nangis Anaknya yang Kerja Kuli Kini Berhasil Lulus Jadi Polisi, sempat Dihina Tak Punya Uang

Anaknya yang kerja kuli berhasil lulus jadi polisi, ibu nangis, sempat dihina tak punya uang.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Dok Polda Sumsel
Ibu nangis anaknya yang kerja kuli kini berhasil lulus jadi polisi 

Akan tetapi, keraguan Nurmiah hilang ketika melihat kegigihan anaknya.

"Saya juga tidak ada kerja pak, jadi kalau ada (warga) berkebun tanami kacang, dia (Rahmat) juga bantu saya kalau dia datang dari sekolah.

Kalau ada suruh dia pergi angkat gula biar itu hujan pergi juga, biar itu banjir sungai pergi juga," ungkap Nurmiah.

"Pakaian, perlengkapan itu dipinjam untuk dipakai mendaftar, bolak-balik ke Bone, (biaya) saya pinjamkan dulu (ke tetangga), nanti kalau ada pendapatan kita ganti," tambahnya.

Selama pendaftaran, Rahmat disebut hampir tidak pernah meminta biaya kepada kedua orang tuanya.

Rahmat bekerja mandiri mengangkat hasil panen gula warga desa menuju pengepul.

"Tidak pernah dia kasian minta uang sama saya karena dia tahu saya tidak ada pendapatanku.

Jadi, dia itu kalau mau pergi saya bilang ada uang, bilang (iya) cukup ji ma," ungka Nurmiah.

Nurmiah kini hanya bisa mengucap rasa syukur melihat sang buah hati bisa meraih mimpinya walaupun dengan proses yang sangat luar biasa.

"Saya syukuri sekali (lulus) karena saya itu di sini kampung tidak ada sekali apa-apa (tidak mampu).

Harapan saya dia bisa tetap berbakti kepada orangtua, kepada negara, kepada semua masyarakat.

Saya mendoakan supaya anak saya ini bisa menjalankan tugasnya dengan baik," ujar dia.

Baca juga: Ternyata Cita-cita Ilham Jadi Polisi, Bocah SD yang Minta Polisi Ambil Rapor, Sosok Diungkap Galih

Keluarga Rahmat sendiri disebut pernah mendapatkan ejekan dari beberapa orang karena dinilai tidak mampu dari segi ekonomi untuk mendaftar sebagai anggota Polri.

"Saat itu banyak yang ragu-ragu, karena seperti diketahui mendaftar polisi tidak gampang dan tidak mudah. Ketika mendaftar ini, banyak kasihan warga yang mengejek-ejek.

Dianggap keluarga yang tidak mampu, bahkan dia penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH)," kata kerabat Rahmat, Ridwan, saat ditemui terpisah.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved