Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Gresik

Masyarakat di Jawa Timur Banyak Terpapar Mikroplastik, Dikarenakan Sering Bakar Sampah

Ecoton di Desa/Kecamatan Wringinanom-Gresik mengadakan uji kadar mikroplastik di udara menggunakan Drone Mikroplastik (Domik).

Penulis: Sugiyono | Editor: Samsul Arifin
istimewa
Yayasan kajian ekologi dan konservasi lahan basah (Ecoton Foundation) Desa/Kecamatan Wringinanom - Gresik mengadakan uji kadar mikroplastik di udara menggunakan Drone Mikroplastik (Domik). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sugiyono

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Yayasan kajian ekologi dan konservasi lahan basah (Ecoton Foundation) Desa/Kecamatan Wringinanom-Gresik mengadakan uji kadar mikroplastik di udara menggunakan Drone Mikroplastik (Domik).

Hal itu ditemukan karena banyak masyarakat yang membakar sampah plastik secara sembarangan. 

Uji Kadar mikroplastik udara yang baru pertama kali dilakukan, karena detektif sungai dan Ecoton menggunakan drone khusus dirancang untuk bisa mengangkut dan menangkap mikroplastik di udara.

Domik adalah Drone yang dimodifikasi dan dipasang alat saring mikroplastik di kaki drone. 

"Dalam rangka Juli bebas plastik, Ecoton bersama 40 pelajar detektif sungai menemukan mikroplastik di udara," kata Rafika Aprilianti, peneliti mikroplastik Ecoton dalam rilisnya, Minggu (7/7/2024).

Baca juga: Aksi Brantas Pantau Kualitas Air, Sebut Sumber Ngasinan Kediri Tercemar Fosfat dan Mikroplastik

Lebih lanjut Rafika Aprilianti, menambahkan, Ecoton merancang alat baru untuk sampling mikroplastik udara dengan memodifikasi drone. 

"Ini bertujuan agar dapat mengidentifikasi mikroplastik udara di ketinggian 20 meter. Sebab,  salah satu sumber mikroplastik di udara adalah dari pembakaran sampah plastik yang banyak dilakukan masyarakat  dan asapnya tinggi mencapai 5 sampai 20 meter," katanya.

Menurut Rafika Aprilianti penelitian tersebut didasari sebuah studi baru yang terbit dalam jurnal Environmental Science & Technology yang menyoroti negara-negara di dunia, di mana penduduknya paling banyak mengonsumsi mikroplastik.

"Indonesia menduduki peringkat teratas," imbuhnya. 

Selian itu, sumber mikroplastik yang mengkontaminasi tubuh dapat berasal dari banyak hal, meliputi makanan dan minuman yang terkontaminasi mikroplastik, hingga lingkungan. 

Baca juga: Hari Bahagia Berubah Duka, Elf Rombongan Nikah asal Bojonegoro Kecelakaan di Tol Gresik, 2 Tewas

Sedangkan Domik pertama kali diterbangkan di Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik kemudian Kota Kediri.

Hasilnya, berhasil menangkap partikel mikroplastik dengan jenis fiber, filamen dan fragmen, 

Dari uji kadar mikroplastik berbasis Domik, temuan mikroplastik yang terdeteksi di udara pada ketinggian 20 meter, mengkonfirmasi kekhawatiran tentang dampak buruk pencemaran plastik, terutama karena mikroplastik yang ada di udara berpotensi turun ke permukaan bumi dan terhirup oleh manusia.

"Jadi lingkungan sekitar kita yang banyak mengandung mikroplastik, misalnya udara, air dan tanah," katanya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved