Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Lemas PNS di Semarang Rugi Rp 1,3 M, Berawal Nge-like Produk di Ecommerce, Tergiur Bisa Naik Pangkat

Sungguh apes nasib seorang PNS di Semarang yang berakhir rugi uang sampai miliaran rupiah hanya perkara tergiur pekerjaan like produk di ecommerce

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
Nasib PNS di Semarang yang mengalami kerugian capai miliaran rupiah berawal dari tawaran bekerja hanya dengan ngelike produk di ecommerce Shopee. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang PNS di Semarang mengalami apes dan merugi sampai miliaran rupiah.

Semua berawal dari tergoda pekerjaan yang cukup mudah dilakukan di platform Ecommerce.

Diminta hanya nge-like produk di Ecommerce akhirnya modus pekerjaan ini hanya penipuan belaka.

PNS di Semarang itupun lemas dan tak sanggup terus diminta melunasi uang hingga Rp 1,3 miliar.

Penipuan itu dilakukan dengan menyebar link di media sosial secara acak.

Lalu korban yang terpancing akan masuk ke dalam grup WA yang menawarkan kerja paruh waktu hanya dengan memberi like di aplikasi ecommerce.

Korban dijanjikan upah besar atas pekerjaan itu, tapi jaringan penipu itu mengharuskan korban untuk mengirim sejumlah uang sebelum mulai bekerja memberi like.

"Tugasnya hanya nge-like produk di Shopee, nanti kita memberikan link setelah korban transfer," ujar Gendong, seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Rabu (10/7/2024).

Gendong mengaku tidak tahu berapa jumlah korban yang telah ditipu selama dirinya bergabung di jaringan itu 1,5 tahun.

Sebab, korban sangat banyak dan jumlah transaksi mencapai puluhan juta rupiah setiap harinya.

Baca juga: Pantas Saldo Rekening Murid ini Rp 6,7 M, Firasat Buruk Ibu Terbukti, Polisi Kuak Jaringan Penipuan

Awalnya, Gendong diajak teman bergabung dalam jaringan.

Namun, dia kemudian menjadi ketua kelompok yang menggerakkan 12 anggota untuk menipu warga Indonesia.

"Saya sudah bekerja 1,5 tahun. Gaji sebulan 900 dolar (USD) sekitar Rp 13 jutaan.

Bos lihat kinerja kita, jika omzet banyak nanti bisa naik pangkat," kata Gendong.

Ilustrasi hacker yang menggunakan aplikasi Chat GPT palsu untuk mencuri data dan menguras uang pengguna.
Ilustrasi hacker yang menggunakan aplikasi Chat GPT palsu untuk mencuri data dan menguras uang pengguna. (Pixabay/ilustrasi/laddlajutt1722)

Dia mengatakan, bosnya telah menyiapkan link untuk memancing para korban dan tim yang mengurus korban setelah bergabung dalam pekerjaan bohongan itu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved