Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wafat dalam Keadaan Miskin, Crazy Rich Sumbangkan Harta Rp150 T Demi Kemanusiaan, Bosan Kaya

Crazy rich tersebut bahkan rela menyumbangkan harta Rp150 triliun miliknya, wafat dalam keadaan miskin.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
The Atlantic Philanthropies
Sosok Crazy Rich yang ingin meninggal dalam keadaan miskin 

Kakek gelandangan yang juga miliarder tersebut diketahui berasal dari Jerman.

Sang kakek miliarder tersebut bernama Heinz B.

Ia memiliki 10 properti yang terdiri atas delapan rumah dan dua apartemen.

Kendati begitu, ia justru memilih bertahan hidup dari makanan dan barang yang ditemukan di tempat sampah.

Gaya hidup tersebut membuatnya dijuluki sebagai jutawan paling hemat di dunia.

Lalu mengapa Heinz B memilih hidup seperti tunawismawan meski dia seorang miliarder?

Heinz B mengaku tidak terlalu memerlukan uang dan menyukai hidup dari jalanan.

Dikutip dari Kompas.com, Heinz B menjalani hidupnya dengan makan makanan dan memakai barang-barang yang ditemukan dari mengorek tempat sampah.

Dikutip dari Oddity Central pada 21 Februari 2024, Heinz B menghabiskan sebagian besar waktunya menimbun barang-barang yang dibuang orang lain.

Dia akan mengayuh sepedanya berkeliling Daarmstadt, kota di barat daya Jerman, untuk mengumpulkan sampah.

Selain mengambil barang-barang yang dibuang orang lain, dia juga mengambil sisa-sisa makanan yang ditemukannya dari tempat sampah.

Baca juga: Kini Jadi Miliarder Dapat Ganti Rugi Rp16 M, Warga Kaya Mendadak Imbas Terdampak Pembangunan Tol

Sebelum pensiun, Heinz B sendiri bekerja sebagai pejabat senior sekaligus insinyur kelistrikan di kantor telekomunikasi.

Melansir Kompas.com, Heinz B memang suka mengumpulkan barang yang dia temukan di jalan.

Namun barang tersebut hanya yang bisa dibawa dengan sepeda sebagai alat transportasi utamanya.

Dia memungut sisa makanan dari tempat sampah karena melihat banyak orang yang boros dan suka membuang makanan.

Menurutnya, orang-orang tersebut justru membuang uang yang bisa digunakan memberi makan sekeluarga.

"Saya hidup hemat, begitulah saya tumbuh dewasa!" serunya, dikutip dari The Sun (14/2/2024).

Heinz B menjelaskan, dia hidup hemat karena tidak terlalu butuh uang untuk bertahan hidup.

Dia senang hidup dari makanan yang ditemukan di tempat sampah dan menimbun barang yang dibuang orang lain.

Selain makan dari sampah, tetangga sekitar rumahnya sering menggantungkan makanan yang sudah dibuang dan kedaluwarsa di pagar rumah Heinz B.

Sebagai imbalan, si kakek akan memberi mereka barang-barang yang kualitasnya masih bagus dari timbunan sampah di kebun rumahnya.

Heinz B memilih hidup seperti tunawismawan meski dia seorang miliarder (The Sun)
Heinz B memilih hidup seperti tunawismawan meski dia seorang miliarder (The Sun)

Kini hidup dari sampah, Heinz B mengaku mungkin memakai uang hanya untuk berbelanja minyak goreng atau semacamnya jika habis.

Dia juga mengklaim hanya menghabiskan uang 5 Euro atau Rp84.493 dalam sebulan.

Heinz B diketahui hanya memiliki 15 euro atau sekitar Rp253.479 dalam rekeningnya per 2024.

Namun rekening tersebut kosong karena dia baru membeli rumah sebagai properti ke-10 atas namanya.

Pria tersebut menarik 700.000 euro atau Rp11.829.020.448 dari rekening untuk beli rumah.

Lalu uang 100.000 euro atau Rp1.689.860.064 ditransfer ke deposito berjangka untuk menghasilkan bunga.

Meski tampak miskin, Heinz B tahu cara menambah kekayaannya.

Dia juga punya tujuh rumah dan dua apartemen yang sebagian disewakan.

Kesepuluh properti yang Heinz B miliki berada di sekitar daerahnya.

Hal ini membuat dia hanya tinggal pergi ke properti tersebut dengan sepeda jika perlu perbaikan.

Uniknya, dia tidak mau membayar orang untuk memperbaiki kerusakan di properti tersebut dan memilih melakukannya sendiri.

Heinz B tidak mau membayar 55 euro (Rp930.000) hanya untuk perbaikan yang hanya memakan waktu setengah jam.

Sebagian besar rumahnya bahkan tidak disewakan karena biaya sewa tidak dapat menutupi biaya pemeliharaannya.

Dia juga tidak butuh uang tambahan dari penyewaan properti yang dimilikinya.

Walau tidak disewakan, Heinz B sengaja menggunakan uangnya ke bisnis real estate.

Lantaran ia menilai kerugian inflasi di bidang tersebut paling rendah.

Salah satu properti milik Heinz B
Salah satu properti milik Heinz B (The Sun)

Selain menyewakan properti, mantan pekerja listrik tersebut mendapat uang pensiunan 3.600 euro atau lebih dari Rp 60juta, ditambah dana lain 156 euro atau Rp2,6 juta.

Namun dia hanya memakai uang tersebut untuk membayar laptop dan kuota internet.

Dia tidak memakai ponsel karena akan mengeluarkan biaya tambahan 10 euro (Rp170.000).

Kini setelah berusia lanjut, Heinz B mengaku tidak punya rencana akan mewariskan properti-properti tersebut kepada siapa. 

"Saya punya beberapa sepupu jauh, tapi mereka tidak bisa membayar pajak warisan," ujar dia.

Karena tidak memiliki orang yang bisa diajak berbagi, dia mempertimbangkan akan memberikan rumah kepada penyewanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved