Bekali Kreasi Pelaku Usaha, Diskop UKM Jatim & Agatha Retnosasi Beri Pelatihan Seni Merangkai Sayur

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dinas Koperasi dan UKM Jatim bersama Anggota Komisi B DPRD Jatim Agatha Retnosari mengembangkan skill puluhan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) kuliner melalui pelatihan garnish.

Sebanyak 50 peserta dari Workshop Sinergitas Penguatan UKM kali ini membuat garnish atau hiasan menu kuliner dari bahan-bahan sayur dan buah.

Biasanya garnish dibuat untuk tambahan makanan supaya memberi daya tarik lebih dari suatu hidangan yang dibuat. Karena sebuah makanan bukan hanya dinilai rasa saja, tetapi juga tampilannya dapat menambah nilai jual.

Kepala Bidang Produksi dan Restrukturisasi Usaha Diskop & UKM Jatim Susanti Widyastuti menyebut, kegiatan ini diharapkan dapat menambah ilmu para pelaku usaha. 

“Jualan makanan dan minuman itu akan memiliki nilai lebih tinggi ketika ada nilai seninya. Ketika ada seni yang dimasukan dalam makanan atau minuman maka bisa lebih tinggi juga harganya. Ini bisa menjadi pengetahuan awal membuat garnish, dan merangkai bentuk sesuatu yang mempermanis makanan,” ungkapnya, Senin (15/7/2024).

Baca juga: UMK Kota Blitar 2024 Segera Ditetapkan, Kepala Dinkop UKM dan Tenaga Kerja Ungkap Harapannya

Dicontohkan dalam pesanan katering, Susanti menyebut, tidak hanya rasanya yang enak tetapi juga minat konsumen pada tampilan makanan.

“Para peserta diberi alat pisau satu set misal membuat bunga atau burung dari sayuran, semangka lukis, sehingga bisa difungsikan sesuai fungsinya, bisa berkarya,” ucapnya.

Karya membuat garnish ini dipandu oleh narasumber Endang Tri Pujiastuti dan tim dari Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S). 

Peserta membuat lima tahap karya dari wortel menjadi bunga mawar, cabai menjadi bunga tulip, dan masih banyak karya lagi dari kembang kol, lobak hingga semangka.

Anggota Komisi B DPRD Prov Jatim Agatha Retnosari menyebut, garnish menjadi keahlian yang penting dalam bisnis kuliner.

Keahlian garnish dapat mengembangkan usaha dan menambah nilai jual produk.

“Garnish sangat penting untuk meningkatkan harga jual bisnis kuliner, selain kualitas juga penampilan. Ini juga bisa dimanfaatkan saat ada lomba menghias tumpeng yang butuh keahlian garnish,” ungkapnya.

Peserta tampak sangat antusias dan penasaran belajar membuat hiasan dari buah dan sayur.

Meski tampak gampang, membuat garnish membutuhkan ketelatenan, kesabaran dan keuletan.

Baca juga: UMK Kota Blitar 2024 Diusulkan Naik Rp 91.000, Kepala Dinkop UKM dan Tenaga Kerja: Kesepakatan

“Mereka (peserta) sangat antusias, ada yang dari Jombang dan Malang. Jauh-jauh datang, sangat mengagumkan. Mereka tahu dari instagram, karena sempat woro-woro tentang pendaftaran ini dan banyak yang antusias. Meskipun kuotanya dibatasi,” ucapnya.

Agatha menyebut, gelaran pelatihan ini menjangkau berbagai kalangan masyarakat terutama mereka yang bergerak sebagai pelaku usaha maupun yang ingin mencoba hal baru.

Setiap peserta hanya memiliki satu kali kesempatan mengikuti pelatihan. Pendataan peserta dilakukan berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK).

Hal ini untuk memberikan kesempatan merata kepada masyarakat dalam mengembangkan skill sekaligus mendorong pelaku usaha baru di Jawa Timur.

“Pelatihan ini adalah sinergitas antara legislatif dan eksekutif karena dengan itu bisa bekerjasama mendorong pertumbuhan UMKM. Dengan adanya kerjasama ini, saya yakin kedepan pertumbuhan ekonomi Jatim juga akan naik,” ungkapnya.

Ia berharap, nantinya pelatihan serupa dapat terus berlanjut dan menjangkau kesempatan masyarakat yang belum pernah mengikuti pelatihan.

Sehingga bekal-bekal ilmu dari pelatihan ini juga dapat menumbuhkan semangat baru bagi pelaku UMKM maupun peluang usaha baru bagi masyarakat secara luas.

“Saya berencana untuk membuat pelatihan lagi di perubahan anggaran berikutnya. Sasarannya tentu untuk (menumbuhkan) UKM. Juga akan memanfaatkan media sosial, jadi masyarakat bisa mengetahui informasi dan peluangnya,” tutupnya.