Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Bocah Tersangkut Main Flying Fox di Atas Laut Selama 3 Menit, Polisi Kuak Pemicu Wahana Macet

Seorang bocah tersangkut main flying fox di atas laut tengah viral di media sosial. Insiden itu terjadi di kawasan Nusa Penida, Bali.

X.com
Seorang bocah tersangkut main flying fox di atas laut tengah viral di media sosial. Insiden itu terjadi di kawasan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali. 

Ia menjamin wahana yang dioperasikannya aman.

Lebih lanjut ia menyebut, wahana tersebut sudah diuji coba dengan orang yang mempunyai berat badan lebih dari 100 kilogram.

Pembangunannya juga dikerjakan dengan tenaga profesional di bidangnya dan dilengkapi dengan tali pengaman (emergency rope).

Sebagai informasi, emergency rope adalah tali yang digunakan untuk menarik penumpang ketika ada kendala terhenti di tengah jalan.

“Setelah sampai lintasan finish baik anak dan orangtua tidak ada keberatan ataupun komplain ke pihak kami,” jelas Adiwijaya dalam keterangan resmi, Senin (15/7/2024).

Baca juga: Main Sendirian di Rumah, Bocah di Madura Tiba-tiba Menangis, Terkuak Kelakuan Nakal Tetangga

Sementara itu kisah lainnya, seorang bocah SD pakai sandal jepit saat sekolah viral di media sosial.

Ia adalah Firdaus (7), murid SD Inpres Kuo Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.

Firdaus terpaksa memakai sandal jepit karena orangtuanya tak memiliki uang untuk membeli sepatu.

Orangtuanya tergolong kurang mampu, bahkan seragam bocah tersebut juga masih dicicil oleh orangtuanya.

Orangtua Firdaus diketahui bekerja sebagai buruh harian dan menjual sayur.

Rudi, kakak Firdaus mengatakan, sang ibu hanya berjualan sayur keliling menggunakan sepeda.

"Hari pertama masuk sekolah Firdaus tidak pakai sepatu karena belum ada uang untuk beli, itupun seragam sekolah dan pramuka masih dicicil," kata Rudi kakak dari Firdaus, kepada Tribun Sulbar, Senin (15/7/2024).

Rudi mengaku, ibunya hanya keliling jualan sayur setiap hari dengan menggunakan sepeda.

Sedangkan bapaknya hanya bekerja buruh harian dan juga garap sawah orang lain.

Selama ini, kata dia, keluarganya jarang sekali mendapat bantuan dari pemerintah kabupaten atau provinsi untuk membantu kebutuhan sekolah maupun bantuan sosial lainya.

Halaman
123
Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved