Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Acara Wisuda Anak-anak TK Digelar Mewah Jadi Sorotan, Pakai Toga & Masuk Ruangan Dikawal Petugas

Prosesi kelulusan anak TK tersebut dirayakan acara wisuda di tempat yang terbilang mewah.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TikTok/wfotiaphari
Acara wisuda TK digelar mewah jadi sorotan 

TRIBUNJATIM.COM - Seakan tak mau kalah dengan acara kelulusan perguruan tinggi, Taman Kanak-kanak (TK) pun kini turut menggelar wisuda.

Bahkan prosesi kelulusan anak TK tersebut dirayakan dengan acara wisuda di tempat yang terbilang mewah.

Hal itu seperti terekam dalam sebuah video viral aplikasi media sosial TikTok, baru-baru ini.

Video TikTok tersebut memperlihatkan anak-anak TK wisuda di sebuah gedung megah.

Video viral anak-anak TK wisuda ini dibagikan oleh akun TikTok @wfotiaphari.

"Ternyata wisudaan anak TK kaya gini," tulis pemilik akun.

Di video tersebut, tampak wisuda diadakan di sebuah gedung yang mewah.

Para guru dan orang tua murid terlihat duduk di kursi yang disediakan.

Di samping kursi tamu juga terdapat pembatas.

Lalu masuklah anak-anak TK yang mengenakan toga.

Ya, mereka juga terlihat mengenakan toga berwarna biru seperti mahasiswa.

Saat memasuki ruangan, para anak TK ini juga didampingi oleh empat orang petugas.

Keempat petugas tersebut mengenakan seragam berwarna putih sambil membawa bendera.

Pengunggah video mengaku kaget, tapi ia juga memuji acara wisuda anak TK yang berjalan lancar.

Baca juga: Tarif Parkir Wisuda Rp50 Ribu Tuai Protes, Karang Taruna Ngaku untuk Agustusan: Harusnya Rp40 ribu

"Shock culture Tapi orang tua semua puas. Tiap anak nampil dengan performa yang luar biasa!

Meskipun terkejut sama selebrasinya tapi rasa haru bangga nya juga luar biasaa," tulisnya pada caption.

Video ini pun mengundang berbagai macam komentar dari netizen.

Ada yang mempermasalahkan anak-anak TK wisuda memakai toga.

Namun ada juga netizen yang justru kagum melihat wisuda anak TK yang digelar mewah.

Princess Elsa: skripsi gw kagak ada harga dirinya njir

jungkookie: seketika baju toga wisuda sarjana tidak berharga

penikmat senja: perasaan tk pake toga udh dr dulu" deh, knp baru skrg pada protes

anannn~: kemaren aku liat wisuda sma pake gaudeamus igitur aja udah shock, apalagi ini

lawaklobadut8: wisuda dan pemakaian toga hanya untuk jenjang bergelar dan cendekiawan ya, toga itu perwujudan jenjang akademis tertinggi dan gelar yang akan menemani nama anda seumur hidup, bukan buat ijazah anak tk

Lain nasibnya dengan anak-anak TK yang wisudanya dirayakan mewah, seorang siswa baru malah terpaksa menggunakan sandal jepit lusuh di hari pertama masuk sekolah.

Ia adalah siswa baru SD Inpres Desa Kuo, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar).

Siswa baru bernama Muhammad Firdaus (7) tersebut mengaku butuh sepatu sekolah.

Tetapi orang tuanya belum sanggup membelikan sepatu baru untuk anaknya yang baru pertama kali masuk sekolah.

Selain tak sanggup membeli sepatu, pakaian seragam sekolah Firdaus juga masih dicicil oleh orang tuanya.

Kedua orang tuanya hanya bekerja sebagai buruh harian dan jual sayuran yang hanya cukup untuk kebutuhan sehari-sehari.

Baca juga: Sekolah ini Sepi Peminat Meski di Tengah Kota, Tetap Jalankan MPLS Walau Hanya ada 5 Murid

Keterbatasan ekonomi ini membuat Firdaus bersekolah dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

"Hari pertama masuk sekolah Firdaus tidak pakai sepatu karena belum ada uang untuk beli," ungkap Rudi kakak dari Firdaus.

"Itu pun seragam sekolah dan pramuka masih dicicil," imbuhnya kepada Tribun-Sulbar.com, Senin (15/7/2024).

Rudi mengaku, ibunya hanya keliling jualan sayur setiap hari dengan menggunakan sepeda.

Sedangkan bapaknya hanya bekerja buruh harian dan juga garap sawah orang lain.

Selama ini kata dia, keluarganya jarang sekali mendapat bantuan.

Baik dari pemerintah Kabupaten atau Provinsi untuk membantu kebutuhan sekolah maupun bantuan sosial lainnya.

"Itu pun kalau ada ya ditunggu informasi dari desa biasa, tapi sudah lama sekali kami tidak dapat bantuan," ungkap Rudi.

Siswa SD Inpres Desa Kuo, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mateng, Sulawesi Barat (Sulbar), Muhammad Firdaus (7) duduk di depan kelas, tidak memakai sepatu ke di hari pertama masuk sekolah
Siswa SD Inpres Desa Kuo, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mateng, Sulawesi Barat (Sulbar), Muhammad Firdaus (7) duduk di depan kelas, tidak memakai sepatu ke di hari pertama masuk sekolah (via Tribun-Sulbar.com)

Lanjut dia, untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari, Rudi hanya menunggu panggilan dari orang lain agar dia bekerja seagai buruh harian bersama ayahanya.

Dia juga sedang berusaha agar adiknya Firdaus bisa membeli sepatu agar tetap semangat belajar.

"Semoga ada rezeki supaya bisa saya belikan sepatu untuk adik saya, agar dia semakin semangat belajarnya," bebernya.

Rudi menambahkan, dari empat bersaudara, hanya Firdaus yang sekolah, sementara saudara lainya sudah berhenti sekolah karena faktor ekonomi yang menghimpit mereka.

Firdaus satu-satunya harapan untuk merubah nasib keluarganya di kemudian hari lewat pendidikan.

"Saya berharap ada bantuan beasiswa untuk adik saya," pungkas Rudi.

Firdaus, bocah SD pakai sandal jepit ke sekolah karena tak mampu membeli sepatu.
Firdaus, bocah SD pakai sandal jepit ke sekolah karena tak mampu membeli sepatu (Facebook - Dok Pemprov Sulbar)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved