Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Apipudin Pensiunan Guru Honorer Pernah Digaji Rp 300.000, Kini Bangga Lihat Muridnya Jadi Pengusaha

Apipudin seorang guru honorer ini bangga melihat siswa-siswinya menjadi sukses. Kini Apipudin memutuskan untuk pensiun dari guru honorer.

Editor: Torik Aqua
KOMPAS.com RIKI ACHMAD SAEPULLOH
Pak Apipudin saat ditemui awak media di rumahnya yang beralamat di kampung Nyenang Rt 4 Rw 1, Desa Kalaparea, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Selasa (16/7/2024) sore. 

TRIBUNJATIM.COM - Apipudin seorang guru honorer ini bangga melihat siswa-siswinya menjadi sukses.

Kini Apipudin memutuskan untuk pensiun dari guru honorer.

Pria berusia 67 tahun itu sudah mengabdi untuk menjadi guru sejak 2005 hingga 2024.

Ia menjadi wali kelas 2 di SDN Anggarudin, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Baca juga: Rela Keliling Jualan Kerupuk sebelum Ngajar, Guru Honorer Pilu Gajinya Tak Mampu Sekolahkan Anak

Selama 19 tahun mengajar, banyak murid yang telah ia bimbing dan kini telah mengejar cita-cita mereka masing-masing.

Apipudin menceritakan, beberapa mantan muridnya kini telah menjadi guru dan pengusaha.

“Ada banyak anak-anak yang menjadi guru, pengusaha juga ada,” kata Apipudin saat ditemui di rumahnya di Kampung Nyenang RT 4 RW 1, Desa Kalaparea, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Selasa (16/7/2024) sore.

Apipudin terjun menjadi tenaga pengajar dengan tujuan mulia untuk mengajarkan akhlak yang baik kepada anak-anak. Menurutnya, kebiasaan baik harus ditanamkan sejak dini.

“Saya ingin anak-anak memiliki akhlak yang baik. Itu tujuan mengajar saya. Saya bangga kalau ketemu mereka dan masih saling menyapa,” lanjut Apipudin.

Rumah Apipudin berjarak 500 meter dari sekolah tempat ia mengajar.

Selama masih aktif, Apipudin memegang beberapa mata pelajaran.

Apipudin sebenarnya masih ingin mengajar, namun karena alasan kesehatan, ia memutuskan untuk berhenti.

“Kalau badan masih sehat, saya masih ingin mengajar. Tapi kaki sudah tidak seperti dulu, jadi harus berhenti,” ungkapnya.

Apipudin telah mengajar di SDN Anggarudin selama 19 tahun dan selama itu ia tidak pernah mengikuti seleksi CPNS atau PPPK.

Pada awalnya, ia menerima gaji sebesar Rp 300.000 per bulan, dan pada akhir masa pengabdiannya, gajinya meningkat menjadi Rp 1,2 juta per bulan.

Meski dengan gaji yang tidak besar, Apipudin tetap berdedikasi dan bangga dengan prestasi murid-muridnya. Pengabdiannya selama 19 tahun menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved