Nelangsa Mbah Sri Kotak Isi Perhiasan dari Tahun 1980 Raib Digondol Maling, Tetangga Sudah Curiga
Nasib nenek bernama Sri Lestari (74) menjadi korban pencurian berkedok petugas DLH gadungan. Mbah Sri yang tinggal di Boyolali jadi korban pencurian
TRIBUNJATIM.COM - Nasib nenek bernama Sri Lestari (74) menjadi korban pencurian berkedok petugas DLH gadungan.
Mbah Sri yang tinggal di Boyolali, Jawa Tengah itu menjadi korban pada Kamis (18/7/2024) sekitar pukul 09.30 WIB.
Sekotak perhiasan dari lemari Mbah Sri raib setelah pencuri beraksi.
Padahal, harga sekotak perhiasan itu harganya sekitar Rp 10 juta di tahun 1980 an
Baca juga: Mbah Taryono Habiskan Masa Tua di Penjara karena Cemburu, Sia-sia Bakar Rumah Istri, Harta Lenyap
"Kalau perhiasan (permata) saya beli dulu (harganya) sekitar Rp 10 juta, saya beli sedikit-sedikit," tutur Sri, dikutip dari tribunsolo.com.
Kronologi kejadian
Diduga, aksi pencurian itu dilakukan oleh empat orang.
Dua orang di antaranya mengaku sebagai petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), seorang pelaku bertugas sebagai eksekutor, dan satu pelaku lainnya berjaga di dekat rumah korban.
Menurut keterangan korban, dua orang yang mengaku sebagai petugas dari DLH itu datang sekitar pukul 09.15 WIB.
Saat itu, gerbang dan pintu rumah dalam kondisi tertutup, namun kedua pelaku membuka gerbang dan langsung mengetuk pintu rumah korban.
Awalnya, Sri yang sedang bersama cucunya enggan membukakan pintu, tapi berselang sekitar lima menit, pintu rumahnya kembali diketuk sehingga kali ini korban memilih membuka pintu.
Kedua orang itu kemudian memperkenalkan diri sembari mengajak korban berbincang di teras rumah perihal persoalan sampah jelang perayaan hari kemerdekaan RI.
"Ya kami ngobrol di depan itu sekitar 15 menit. Dia menjelaskan masalah kebersihan lingkungan menjelang Agustusan seperti apa," kata Sri.
Saat mengobrol, korban tidak merasa curiga terhadap kedua orang itu.
Padahal setelah itu, salah satu tetangganya yang curiga langsung menelepon korban.
"Setelah (para pelaku) pergi, tetangga depan telepon, tanya ada yang hilang atau tidak, ya saya jawab tidak ada," ujar Sri.
Sri baru menyadari rumahnya disatroni maling pada pukul 11.00 WIB.
Dia melihat lemarinya dalam kondisi janggal.
Saat diperiksa, kotak perhiasan miliknya telah raib.
Kecurigaan tetangga
Tetangga korban, Retno, mengaku sejak awal telah curiga dengan gerak-gerik keempat pelaku yang datang ke rumah Mbah Sri.
Karena masih ada keperluan lain, Retno tidak bisa langsung datang ke rumah korban.
Dia hanya menelepon untuk menginformasi kondisi di rumah korban.
"Saya tadi itu cuma lihat sekilas ada 4 orang pelaku. Dua orang yang masuk (halaman) bertugas untuk mengalihkan perhatian, sedangkan dua orang lainnya menunggu di jalan," ucap Retno.
Lapor polisi
Sementara itu, istri Ketua RT setempat, Ida menyampaikan, kasus ini telah dilaporkan kepada Polsek Boyolali.
Dia menambahkan, polisi juga telah datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Polisi juga sudah menyisir CCTV di sekitar lokasi kejadian," ungkap Ida.
"Tadi ada warga yang sempat melihat dua orang yang berada di jalan. Setelah beberapa saat kemudian, salah satunya (pelaku) masuk ke gerbang rumah," jelasnya.
Menurut Ida, korban mengalami kerugian cukup besar lantaran perhiasan yang raib telah dibeli sejak puluhan tahun silam.
"Perhiasan (seharga) Rp 10 juta zaman dulu, kalau sekarang (nilainya) pasti sudah lebih besar, bisa berkali-kali lipat," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
DPRD Surabaya Ingatkan Warga untuk Tidak Ikut-Ikutan Kibarkan One Piece : Ganggu Kondusivitas |
![]() |
---|
Niat Istirahat sembari Nikmati Kopi dan Serabi, Pria Surabaya Tewas Ditabrak Mobil di Bojonegoro |
![]() |
---|
Toko Sepatu di Area Stan Pasar Kunjang Kediri Terbakar Gara-gara Korsleting Listrik |
![]() |
---|
Sempat Dilanda Longsor, Jalur Piket Nol Lumajang Bisa Dilalui, Polisi Intensif Berjaga |
![]() |
---|
Beli Pecel di Pedagang Keliling, Pengunjung Ditegur Pemilik Warung: Sudah Peraturannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.