Berita Surabaya
Cerita Sepupu Chef Arnold, Karen Kurniawan Berjuang dengan Masalah Kulit Eksim Sejak Bayi
Skinfluencer Karen Kurniawan memiliki masalah kulit seperti eksim atau dermatitis atopik sejak bayi.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Skinfluencer Karen Kurniawan memiliki masalah kulit seperti eksim atau dermatitis atopik sejak bayi.
Ia mengaku sangat struggle untuk menangani masalah kulit tersebut.
Jika cuaca terlalu dingin atau terlalu panas, kulit di sekitar tangan, kaki dan telapak jari menjadi kemerahan, kering bahkan hingga berdarah.
“Dari bayi kata mama dulu (eksim) di kepala. Makin gede dan sekolah muncul di lipatan. Tangan, kaki dan sampai telapak jari. Sangat mengganggu karena kan gatal dan tidak hilang-hilang,” ungkapnya di National Hospital.
Bagi Karen, memiliki riwayat kulit eksim membuat aktivitasnya terhambat. Apalagi jika eksim kambuh.
Baca juga: Emina Kenalkan Skincare GloRad+ Series, Perawatan Masalah Kulit Wajah Para Gen Z
Sebab setiap kali pemicunya dirasakan, kulitnya menjadi kering, kemerahan, ruam, gatal dan mudah iritasi.
Eksim ini dirasanya tak kunjung hilang. Bahkan dapat timbul di beberapa area kulit.
Masalah lain adalah bekas eksim yang menghitam dapat mempengaruhi penampilan.
Semakin digaruk justru memperparah kondisi kulitnya. Apalagi jika pemilik type kulit kering ini tidak merawat dan melembabkan kulit.
“Kalau dua bulan didiemin ya akan seperti ini (kemerahan, mengelupas dan bersisik). Saking keringnya bisa sampai bersisik kotak-kotak,” ujarnya.
Sepupu dari Chef Arnold ini harus melakukan sejumlah rangkaian perawatan kulit agar eksimnya tidak mudah kambuh.
Baca juga: Dokter Kulit Sebut Jerawat Bisa Dikendalikan dengan Skincare, Asalkan Cermat Pilih Kandungan Aktif
Beberapa perawatan dan pemakaian produk selalu menjadi prioritasnya dalam mencegah eksim kambuh.
Ia pun semakin menyadari kalau kekambuhan eksim bisa dicegah dengan memperhatikan kulit tetap terhidrasi.
Apalagi saat liburan ke luar negeri dengan kondisi cuaca yang berbeda, ia harus memperhatikan ekstra kondisi kulitnya.
“Pencetusnya kalau enggak pakai krim, misal mandi biasa saja tanpa krim dan lotion. Ini akan kambuh, terus udara dingin atau terlalu terik panas bisa juga muncul. Kalau di aku seperti itu,” ujarnya.
“Tidak hilang total, kalau tidak di maintenance susah,” tambah perempuan kelahiran 2001 tersebut.
Baginya pelembab krim atau lotion sangat penting karena bukan hanya mencegah eksim kambuh, tapi juga menjaga kulitnya yang kering dan sensitif.
Semenjak menggunakan produk perawatan kulit yang tepat, kini kondisi eksimnya mulai mereda dan bisa dikendalikan.
Beberapa catatan dari kandungan krim yang dipakai adalah harus gentle, menghidrasi, non-comedogenic, non-irritant, hypoallergenic, untuk merawat skin barier kulit dengan baik.
“Pertama di kepala orang mikir ketombean, tapi ternyata tidak. Keringnya beda, shamponya juga harus milih-milih produknya. Apalagi kalau gatal lembab panas. Pilihan sabun juga penting, yang tidak berbau dan tidak terlalu berbusa. Jangan lupa pakai body lotion, itu yang penting buat saya,” ungkapnya.
“Pernah beli Cerave di Kanada, di sana banyak orang pakai ini, dulu jastip (jasa titip) dan sekarang sudah stok banyak karena sudah ada di Indonesia,” tambahnya.
Di samping itu, dr. Novita Tjiang M.Biomed, Sp.A, Board Certified Pediatrician, menyebut dampak eksim pada anak-anak perlu menjadi perhatian khusus.
Data menyebut sebanyak 60 persen anak yang memiliki eksim mengalami gangguan pada tumbuh kembangnya.
“Eksim jika tidak ditangani dengan tepat, bisa memberikan dampak yang cukup serius pada proses tumbuh kembang bayi dan anak. Iritasi dan rasa gatal yang parah membuat mereka sulit tidur,” tambah dr. Novita Tjiang.
Ia menyebut, pada anak-anak dapat ditimbulkan karena alergi. Alergi kulit, makanan atau kondisi lingkungan yang kemudian menyebabkan peradangan kronis seiring bertumbuhnya usia.
“Manusia punya perjalanan alamiah alergi sejak lahir. Kulit bayi juga bisa kering bahkan sampai pecah-pecah, padahal kulit pertahanan awal kita. Kalau kulit pecah-pecah akan mudah masuk bahan alergen,” ujarnya.
Ia menyarankan masyarakat untuk memperhatikan kondisi alergi. Sebab, dimulai dari alergi kulit dapat mengakibatkan dermatitis atopik.
Begitu pun selanjutnya berpengaruh pada alergi makanan, dan jika tidak ditangani dapat menyebabkan asma.
“Jangan dianggap dermatitis atopik hanya gatal, kalau tidak diterapi atau ditangani akan panjang dampaknya. Harusnya dari kulit kering tangani lebih awal,” tutupnya.
eksim
Karen Kurniawan
Chef Arnold
sepupu chef Arnold
kesehatan kulit
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.