Viral Nasional
Wapres RI ke-9 Hamzah Haz Meninggal Dunia, Gus Fahrur Singgung Sosok Tokoh yang Ramah dan Sederhana
Wakil Presiden RI ke-9 Hamzah Haz meninggal dunia, Gus Fahrur singgung sosok tokoh nasional yang ramah dan sangat sederhana.
TRIBUNJATIM.COM - Wakil Presiden Republik Indonesia ke-9 yang menjabat pada periode 2001-2004, Hamzah Haz meninggal dunia pada Rabu (24/7/2024).
Kabar duka itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Thomafi.
Dia mengatakan, Hamzah Haz meninggal dunia pada pukul 09.30 WIB.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Benar, telah wafat bapak Dr Hamzah Haz, pagi ini jam 09.30 WIB di kediaman Tegalan," kata Arwani kepada Kompas.com, Rabu.
Arwani mengatakan, jenazah Hamzah Haz akan dimakamkan di komplek pemakaman keluarga di Cisarua, Bogor, pada Rabu siang.
Sementara itu, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrurrozi atau Gus Fahrur, menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya Hamzah Haz.
"Kita ikut berdukacita dan belasungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya beliau, semoga senantiasa tercurah rahmat dan maghfirah dari Allah SWT," ujar Gus Fahrur kepada Tribunnews.com, Rabu (24/7/2024).
Gus Fahrur menilai, Hamzah Haz adalah tokoh bangsa yang sederhana.
Dirinya menilai Hamzah Haz, adalah pemimpin yang saleh selama hidupnya.
"Beliau tokoh nasional yang ramah dan sangat sederhana, seorang pemimpin yang saleh," tutur Gus Fahrur.
Hamzah Haz merupakan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-9 yang menjabat pada periode 2001-2004.
Saat itu, ia mendampingi Megawati Soekarnoputri yang menjadi Presiden RI menggantikan Abdurrahman Wahid.
Seperti apa sosok Hamzah Haz?
Baca juga: Tjahjo Kumolo Wafat, PDIP Jatim Kenang Figur Rendah Hati: Punya Jabatan, Tapi Tak Ditampakkan
Profil Hamzah Haz
Melansir pemberitaan Harian Kompas, 27 Juli 2001, Hamzah Haz dilahirkan pada 15 Februari 1940.
Masa remajanya banyak dihabiskan di Ketapang dan Pontianak.
Menurut pengakuan guru SMP-nya, Syamsumin, Hamzah termasuk siswa pendiam tetapi sangat gemar dalam berorganisasi.
Pada 1961, Hamzah merantau ke Yogyakarta untuk melanjutkan studi di Akademi Koperasi.
Di kota ini, ia masih tetap memperlihatkan kegemarannya dalam berorganisasi, yakni aktif pada Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalbar.
Hamzah pun dipercaya menjadi ketua organisasi itu pada periode 1962-1965.
Setelah menamatkan Akademi Koperasi pada 1965, Hamzah lalu kembali ke Pontianak.
Di sana, ia langsung dipercaya menjadi Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kalbar pada 1965-1971.
Pada pertengahan masa jabatannya di PMII, ia juga diangkat menjadi anggota DPRD I Kalbar mewakili NU.
Saat NU bersama partai-partai Islam lainnya melebur diri menjadi PPP pada 1971, ia aktif di dalamnya. Ia kemudian dipercaya menjadi salah seorang Wakil Ketua DPW PPP Kalbar hingga tahun 1982.
Jadi Anggota DPR dan Menteri
Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 1971, PPP Kalbar berhasil meraih satu kursi untuk DPR, Hamzah pun dipercaya menempatinya.
Hingga 1990-an, karier Hamzah banyak dihabiskan sebagai anggota DPR RI.
Ia juga sempat menjadi Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan selama dua periode, yaitu 1992-1997 dan 1997-1998.
Di masa pemerintahan BJ Habibie, ia dipercaya untuk mengemban jabatan Menteri Negara Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal pada Mei 1998.
Namun, setahun kemudian, mengutip Harian Kompas, 10 Mei 1999, Hamzah Haz mengundurkan diri untuk menghormati kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang melarang menteri berkampanye.
Ia ingin berkonsentrasi menjadi juru kampanye PPP yang dipimpinnya.
"Kalau PPP menang, bukan hanya jabatan menteri yang bisa kami raih, tetapi juga jabatan presiden bisa dijabat oleh kader PPP dan ini bukan hal yang mustahil," kata dia.
Di era Gus Dur, Hamzah dilantik sebagai Menteri Negara Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan (Menko Kesra dan Taskin) pada 29 Oktober 1999.
Tak sampai satu bulan, Hamzah kembali mengundurkan diri sebagai menteri. Alasannya pun sama, ingin berkonsentrasi di PPP.
Menjadi Wakil Presiden RI
Pada 2001, ia terpilih menjadi Wakil Presiden RI ke-9 setelah unggul dalam tiga putaran pemilihan yang dilakukan oleh anggota MPR.
Ia menyisihkan beberapa nama lainnya, seperti Akbar Tanjung, Susilo Bambang Yudhoyono, Agum Gumelar, dan Siswono Yudo Husodo.
Di luar karier pemerintahan, Hamzah juga pernah menjadi guru SMA Ketapang (1960-1962), wartawan Harian Bebas, dan Pemimpun Umum Harian Berita Awau, dikutip dari Harian Kompas, 27 Juli 2001.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua NU Wilayah Kalbar (1970-1982) dan Penasihat Pengurus NU Wilayah Kalbar (1982).
Hamzah juga mearih gelar doctor honoris causa dari The American World University, AS pada 21 Desember 1998.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan Kompas.com
Hamzah Haz meninggal dunia
Partai Persatuan Pembangunan
PPP
Arwani Thomafi
Gus Fahrur
Hamzah Haz
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Tribun Jatim
Daftar 15 Pejabat Pernah Jadi Menpora RI, Terbaru Erick Thohir Rangkap Jabatan Ketum PSSI |
![]() |
---|
Sosok Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan, Eks Dewan Kehormatan Perwira |
![]() |
---|
Fakta Kasus Korupsi Haji di Kemenag: Kuota Khusus Dijual ke Biro, Kerugian Capai Rp1 T Lebih |
![]() |
---|
Daftar Lengkap 8+4+5 Program Ekonomi 2025, Ada Magang 6 Bulan Digaji UMP |
![]() |
---|
4 Sosok Jenderal yang Disebut Masuk Bursa Calon Kapolri di Tengah Isu Pengganti Listyo Sigit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.