Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

3 Kecamatan di Ponorogo Masuk Daerah Rawan Kekeringan, BPBD Lakukan Pemetaan Lokasi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo mulai memetakan daerah rawan kekeringan di bumi reog.

|
Istimewa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo mulai memetakan daerah rawan kekeringan di bumi reog. 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo mulai memetakan daerah rawan kekeringan di bumi reog.

Ini menyusul di beberapa daerah yang berpotensi kekeringan mulai berkurang debit airnya pada sunber yang dimiliki oleh warga,

“Kemarin BPBD dan TRC melakukan assessment ke daerah daerah berpotensi rawan kekeringan,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetyo, Kamis (25/7/2024).

Dia menjelaskan ada 3 kecamatan yang dilakukan asessment. Dimana ketiga kecamatan itu ada desa yang rawan kekeringan.

“Kemarin 3 kecamatan. Adalah di Kecamatan Slahung, Bungkal, Badegan,” kata Agung ketika ditemui di kantor BPBD Ponorogo.

Baca juga: Gedung SDN 2 Karangpatihan Bakal Dibangun Total, Dindik Ponorogo Butuh Dana Minimal Rp 600 Juta

Dia menjelaskan hasilnya, pada saat ini (Juli akhir), air masih cukup. Namun sebagian sudah berkurang. 

“Mereka (daerah rawan kekeringan) masih mencukupi kebutuhan dasar air yang dikonsumsi,” tegas Agung kepada Tribunjatim.com,

Dengan pemetaan itu, jika sewaktu waktu, debit air tidak cukup kebutuhan dasar warga, Kepala Desa (Kades)  bersurat ke Bupati dan BPBD untuk kebutuhan droping air.

Daerah yang rawan kekeringan itu tepatnya di Kecamatan Slahung ada di Desa Senepo dan Duri. Lalu di Kecamatan Bungkal ada di Desa Belang.

Terakhir di Kecamatan Badegan ada dua desa. Dua desa tersebut adalah Desa Dayakan dan Karangan.

Baca juga: 9 Desa di Trenggalek Alami Kekeringan, BPBD Kirim Bantuan Air Bersih, Kecamatan Panggul Terparah

“Untuk Desa Senepo Kecamatan Slahung, informasi dari desa sudah tertangani karena ada pipanisasi sumbernya dari desa sebelah,” tambahnya.

Sementara Desa Duri Kecamatan Slahung merupakan desa langganan kekeringan. Jika kemarau panjang, kekeringam diawali di Desa Duri.

“Namun saat ini Juli Akhir masih ada air di Desa Duri. Akan tetapi menipis airnya,” papar Agung.

Untuk Desa Belang, Kecamatan Bungkal. Saat 2023 lalu, potensi kekeringan dan kami droping.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved