Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Pj Bupati Tulungagung Canangkan Gerakan Tanam Cabai, Antisipasi Inflasi karena Lonjakan Harga

Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno mencanangkan Gerakan Tanam Cabai untuk mengantisipasi inflasi karena lonjakan harga yang terjadi.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Gerakan tanam cabai yang dicanangkan Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, di Desa Macanbang, Kecamatan Gondang, Tulungagung, Rabu (24/7/2024).  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno mencanangkan gerakan menanam cabai di Desa Macanbang, Kecamatan Gondang, Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), Rabu (24/7/2024). 

Gerakan tanam cabai ini menindaklanjuti imbauan pemerintah pusat, saat rapat pengendalian inflasi, pada Senin (22/7/2024) lalu.

Sebab salah satu pemicu inflasi adalah harga cabai, sehingga setiap pemerintah daerah diminta melakukan gerakan tanam cabai.

“Kebetulan di Desa Macanbang ini sedang musim tanam cabai. Desa ini mendapatkan bantuan benih dari Dinas Pertanian,” ujar Heru Suseno.

Luas lahan tanaman cabai di desa ini mencapai 25 hektare, terdiri dari cabai keriting dan cabai rawit.

Namun jenis cabai rawit yang lebih banyak ditanam, karena harganya tinggi, dan lebih menentukan gejolak harga di pasaran.

Heru Suseno mengucapkan terima kasih kepada para petani yang mau menanam cabai, karena turut menjaga stabilitas harga dan mencegah inflasi.

“2 sampai 3 bulan lagi mulai panen. Selain cabai, ada tumpangsari tanaman lain seperti semangka,” sambung Heru.

Secara total luas tanaman cabai di Kabupaten Tulungagung mencapai 159 hektare, terdiri dari cabai besar, cabai keriting dan cabai rawit.

Baca juga: Nasib Maling Cabai saat Tertangkap Warga, Dipaksa Makan Curiannya Sampai Pelaku Pegang Kepala

Pemkab Tulungagung akan menjajaki kerja sama daerah penghasil cabai besar di Jawa Timur, seperti Kabupaten Blitar dan Kediri.

Jika terjadi kekurangan suplai, pemkab akan meminta pasokan cabai dari kedua wilayah itu.

“Kerja sama ini bertujuan mengendalikan inflasi di Kabupaten Tulungagung,” tegasnya.

Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, luas lahan cabai besar mencapai 37 hektare.

Cabai jenis ini ditanam di wilayah 6 kecamatan, yaitu Pagerwojo 13 hektare, Sendang 11 hektare, Campurdarat 5 hektare, Ngunut 4 hektare, Rejotangan 3 hektare, dan Ngantru 1 hektare.

Sedangkan total luas cabai keriting mencapai 59 hektare di 10 Kecamatan, yaitu Gondang 18 hektare, Pagerwojo 13 hektare,  Sendang 12 hektare, Kalidawir 6 hektare, Pakel 3 hektare, Besuki 2 hektare, Kedungwaru 2 hektare, Rejotangan 1 hektare, Karangrejo 1 hektare dan Kauman 1 hektare.

Terakhir luas total tanam cabai rawit mencapai 63 hektare di 14 kecamatan, masing-masing Kalidawir 14 hektare, Pakel 10 hektare, Sendang 9 hektare, Sumbergempol 8 hektare, Rejotangan 5 hektare, Tanggunggunung 4 hektare, Ngantru 4 hektare, Campurdarat 2 hektare, Pucanglaban 2 hektare, Besuki 1 hektare, Kedungwaru 1 hektare, Karangrejo 1 hektare, Gondang 1 hektare dan Pagerwojo 1 hektare.

Dari luas lahan itu, diperkirakan area panen di bulan Juli ini mencapai 60 hektare, terdiri dari 13 hektare cabai besar, 20 hektare cabai keriting, dan 27 hektare cabai rawit.

Luas lahan panen di bulan Agustus diperkirakan mencapai 61 hektare, terdiri 10 hektare cabai besar, 17 hektare cabai keriting dan 63 hektare cabai rawit.

Sedangkan produksi di bulan Juli diperkirakan mencapai 203,9 ton, terdiri dari 81,9 ton cabai besar, 59 ton cabai keriting dan 63 ton cabai rawit.

Produksi di bulan Agustus diperkirakan mencapai 159,7 ton, terdiri dari 54 ton cabai besar, 38,1 ton cabai keriting dan 67,6 ton cabai rawit.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved