Rawat Majikan Berusia 100 Tahun, TKW Syok Alami Kejadian di Kamar Mandi sampai Nangis: Sudah Lemas
Sang TKW mengaku syok saat mengalami kejadian menegangkan di kamar mandi bersama majikan.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Dijelaskan bahwa dulunya kehidupan TKI bernama Dian ini baik-baik saja.
Ia tinggal bersama kedua orang tuanya dan satu orang adik laki-laki.
Ayahnya bekerja di swasta, sementara ibunya adalah ibu rumah tangga.
Saat kecil, Dian hidup berkecukupan, semua yang ia inginkan selalu bisa dipenuhi oleh orang tuanya.
"Waktu itu bisa dibilang kehidupan masa kecil saya serba ada ya, karena kebetulan bapak saya itu kerjanya bergelimangan uang, bayarannya gede," kata Dian bercerita.
"Jadi kehidupan saya dulu itu berkecukupan, mau apa aja itu ada, pengin apa aja, pokoknya enak lah," sambungnya.
Namun seiring berjalannya waktu, ketika TKI bernama Dian ini duduk di bangku SMP, ayahnya tiba-tiba sakit.
Ayahnya yang menjadi tulang punggung keluarga saat itu tiba-tiba saja tidak bisa lagi bekerja.
Kondisi inilah yang kemudian membuat kehidupan Dian dan keluarganya seakan berubah 180 derajat.
"Tiba-tiba bapak saya itu sakit, jadi kehidupan saya itu langsung berbalik, dari yang serba ada jadi tidak ada. Kejadiannya itu sangat tiba-tiba," ujai Dian.
"Tadinya bapak saya itu sehat-sehat saja, kemudian tiba-tiba sakit. Beliau itu menderita kanker hati," kata Dian.
Baca juga: Perjuangan TKW Dapat Gaji Rp 18 Juta Per Bulan, Seminggu Hanya Libur 1 Hari, Lembur Jadi Hal Wajib
TKI berjenis kelamin perempuan ini mengatakan, semua upaya pengobatan dilakukan untuk membuat sang ayah sembuh.
Hanya saja waktu itu di daerah tempat tinggalnya tidak memiliki alat medis yang cukup memadai, kecuali di kota-kota besar.
Singkat cerita, ayah Dian kemudian harus kembali kepada Sang Pencipta.
"Pokoknya segala upaya penyembuhan itu dilakukan oleh ibu saya, tapi Gusti Allah lebih sayang sama beliau, kurang lebih sakit berapa bulan beliau pergi," ujar Dian.
Diungkapkan Dian, dirinya sampai sekarang belum bisa menerima kepergian sang ayah.
Pasalnya TKI perempuan ini melihat sendiri bagaimana ketika ayahnya harus berpulang ke Rahmatullah.
"Dan saya itu tahu dengan mata kepala saya sendiri waktu beliau menghembuskan napas terakhirnya, sampai sekarang itu saya kayak belum ikhlas gitu lho," beber Dian.
Sepeninggalan sang ayah, Dian yang merupakan anak pertama harus menggantikan peran untuk mencari nafkah.
Ibunda Dian yang merupakan IRT hanya lulusan SD, sehingga sulit untuk mencari pekerjaan, terlebih selama hidup tidak pernah bekerja.
Dengan begitu, Dian mau tidak mau harus mengisi kekosongan yang selama ini dijalankan oleh ayahnya.
"Lulus SMA, karena kehidupan kami yang seperti itu, jadi saya ngalah."
"Sampailah saya bilang ke ibu saya kalau, 'Bu saya pengin kerja ke luar negeri'," tutur Dian.
Ibunya lantas menyarankan Dian untuk bekerja ke Taiwan.
Pasalnya negara Taiwan masih menjadi negara dengan bayaran tertinggi untuk para TKI.
| Adelle Jewellery Rilis Morning Dew Rayakan 12 Tahun, Hadirkan Anting Driselle Bertabur 161 Berlian |
|
|---|
| Tak Hati-Hati, Truk Boks Tabrak Daihatsu Xenia di Simpang Empat Kediri, Satu Penumpang Tewas |
|
|---|
| Pascadiundang KPK, Pemkab Ponorogo Gelar Retret Pejabat Besar-besaran: Benahi Tata Kelola Anggaran |
|
|---|
| Datang Pagi-pagi Usai Sebulan Menghilang, Sopir Pribadi di Surabaya Diduga Bawa Kabur Mobil Majikan |
|
|---|
| Pemakaian Laptop dalam Waktu Lama Dapat Timbulkan Carpal Tunnel Syndrome, Dokter Jelaskan Penanganan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/TKW-Dian-rawat-majikan-berusia-satu-abad.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.