Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Olimpiade Paris 2024

Ada Daging Mentah, Makanan Atlet di Olimpiade Paris 2024 Tuai Kritik, Inggris Datangkan Chef Pribadi

Kabar kurang sedap datang dari perhelatan Olimpiade Paris 2024 yang tengah berlangsung.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
AFP/FABRICE COFFRINI
Markas besar Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Lausanne, Swiss 

TRIBUNJATIM.COM - Kemegahan opening ceremony Olimpiade Paris 2024, Sabtu (27/2024), seakan tercoreng dengan sejumlah kontroversi dari tuan rumah.

Beberapa kabar kurang sedap datang dari perhelatan Olimpiade Paris 2024 yang kini tengah berlangsung.

Sebut saja soal penyediaan makanan bagi atlet Olimpiade Paris 2024.

Dilaporkan, beberapa delegasi negara menilai jika makanan yang ada di perkampungan atlet sangatlah buruk.

Kritikan pertama tersebut datang dari kontingen Inggris.

Seperti dikutip dari Daily Mail, beberapa atlet Inggris menilai jika makanan yang tersedia sangatlah terbatas.

Bahkan mereka mendapati daging yang masih mentah.

Kepala Eksekutif Asosiasi Olimpiade Inggris, Andy Anson, bahkan secara gamblang jika pihaknya sampai menerbangkan chef pribadi ke Paris untuk para atletnya.

"Ketimbang makan makanan di perkampungan atlet, para atlet kami lebih memilih puasa," ujar Andy Anson.

"Jadi, kami harus mendatangkan chef datang ke sini," imbuhnya.

Sejatinya, Anson masih bisa memberi toleransi jika ada beberapa kekurangan dalam sebuah penyelenggaraan event besar.

Namun dalam hal ini, masalah makanan sudah tak bisa lagi dianggap remeh.

"Banyak makanan yang tidak cukup, seperti telur, ayam, karbohidrat tertentu. Kemudian kualitas makanannya buruk. Ada daging mentah yang disajikan untuk atlet.

Mereka harus memperbaiki kualitas makanan ini dalam beberapa hari ke depan," sambungnya.

Baca juga: Israel di Olimpiade Paris Kembali Dihujat, Lagu Kebangsaan Disoraki, Penonton Gelar Spanduk Genosida

Lalu kritikan serupa datang dari delegasi Norwegia.

Chef de Mission (CdM) kontingen Norwegia, Tore Oevrebroe, menilai jika makanan yang tersedia terlalu sedikit dan kualitasnya kurang maksimal.

"Ketika Anda bepergian ke Prancis, Anda berharap makanannya akan sangat, sangat enak."

"Saya ingin menunjukkan bahwa Norwegia juga memiliki budaya pertunjukan dalam hal makanan."

"Kami memiliki lebih banyak medali [untuk makanan] sejak 1987 daripada yang dimiliki orang Prancis."

"Dan itu berarti bahwa kami datang dengan harapan yang lebih tinggi," ucap Oevrebroe, dikutip dari Reuters.

Oevrebroe pun langsung turun tangan, ia mengatakan jika pihaknya sudah berkomunikasi dengan komite Olimpiade dari berbagai negara untuk menganggulangi masalah makanan.

"Kuantitas makanan tidak lagi menjadi masalah, [tetapi] ada sedikit yang perlu diperbaiki tentang kualitas. Tetapi kualitasnya semakin membaik setiap hari," tambah Oevrebroe.

Suasana pembukaan Olimpiade Paris 2024
Suasana pembukaan Olimpiade Paris 2024 (Instagram/olympics)

Berbicara soal Olimpiade Paris 2024, memang banyak kontroversi yang telah terjadi di dalamnya.

Mulai dari beberapa atlet yang mengundurkan diri, hingga hal-hal dari luar lapangan, termasuk soal makanan tadi.

Tak hanya itu, keikutsertaan Israel di Olimpiade Paris 2024 juga menghadirkan sorotan tersendiri.

Namun terlepas dari hal itu,  Olimpiade Paris 2024 diharapkan bisa berjalan dengan baik hingga hari terakhir penyelenggaraan.

Terlebih lagi bagi kontingen Indonesia yang berisikan 29 atlet.

Besar harapan, Fajar/Rian dan kolega mampu membawa pulang medali Olimpiade Paris 2024 sekaligus mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Baca juga: Nasib Israel Serang Gaza, Atletnya Dihujat saat Tanding Olimpiade 2024, Bendera Palestina Berkibar

Sebelumnya, adegan yang menampilkan Perjamuan Terakhir karya Leonardo da Vinci dalam upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 pada Sabtu (27/7/2024), memantik emosi beberapa pihak.

Konferensi Waligereja Prancis menyatakan ketidaksetujuannya atas adegan yang menampilkan Perjamuan Terakhir di acara pembukaan tersebut.

"Sayangnya, upacara ini memuat adegan yang mengejek agama Kristen, yang sangat kami sesalkan," kata Konferensi Waligereja Prancis di akun X, Sabtu.

"Kami berterima kasih kepada para anggota denominasi agama lain yang telah menyatakan solidaritas mereka dengan kami. Pagi ini, kami memikirkan semua umat Kristen di semua benua yang telah terluka oleh tindakan berlebihan dan provokasi dari beberapa adegan," lanjutnya.

Kecaman juga datang dari Uskup Agung Malta, Charles Scicluna, yang juga menjabat sebagai sekretaris tambahan Departemen Takhta Suci untuk Doktrin Iman.

Uskup Agung Charles Scicluna mengecam segmen kontroversial upacara pembukaan Olimpiade Paris yang memparodikan 'Perjamuan Terakhir' ikonik karya Leonardo da Vinci.

Beliau menganggap penafsiran ulang adegan Alkitab tersebut sangat menyinggung.

Uskup Agung Charles Scicluna mengungkapkan kekecewaannya dan menyampaikan kesedihannya kepada duta besar Prancis untuk Malta.

Netizen kecam parodi upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024
Netizen kecam parodi upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 (X/Scipionist)

Selain itu, setelah adegan tersebut menjadi kontroversi, perusahaan teknologi berbasis di AS, C Spire, menarik iklannya dari Olimpiade Paris 2024, seperti diberitakan Anadolu Agency.

"Kami terkejut dengan ejekan terhadap Perjamuan Terakhir selama upacara pembukaan Olimpiade Paris. C Spire akan menarik iklan kami dari Olimpiade," kata C Spire dalam pernyataannya, Minggu.

Para kritikus berpendapat, pertunjukan tersebut menghina kepekaan keagamaan.

Selain Konferensi Waligereja Prancis, anggota Parlemen Eropa sayap kanan Prancis, Marion Marechal, juga mengomentari pertunjukan tersebut.

"Kepada semua umat Kristen di dunia yang menyaksikan upacara #Paris2024 dan merasa terhina oleh parodi ratu tari Perjamuan Terakhir ini, ketahuilah bahwa bukan Prancis yang berbicara, melainkan minoritas sayap kiri yang siap menghadapi segala provokasi," kata Marion Marechal di akun X, Minggu.

Adegan tersebut telah memicu perdebatan luas tentang penghormatan terhadap keyakinan agama dan ekspresi seni di acara internasional besar seperti Olimpiade Paris 2024.

Baca juga: Inilah Arti Seragam Indonesia di Opening Ceremony Olimpiade Paris 2024, Rancangan Didit Hediprasetyo

Kini Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengeluarkan permintaan maaf resmi menyusul protes tentang adegan yang menampilkan Perjamuan Terakhir karya Leonardo da Vinci dalam upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 pada Sabtu.

Adegan ini disebut menampilkan para drag queens yang menafsirkan ulang Perjamuan Terakhir (The Last Supper) Yesus Kristus bersama para pengikutnya.

Sebuah adegan yang dianggap sangat menyinggung oleh Konferensi Waligereja Prancis.

Dalam sebuah pernyataan, IOC menekankan, pihaknya tidak pernah ada niat untuk menunjukkan rasa tidak hormat kepada kelompok agama mana pun.

"Jelas tidak ada niat untuk menunjukkan rasa tidak hormat kepada kelompok agama mana pun. Sebaliknya, kami bermaksud menunjukkan toleransi dan rasa kebersamaan."

"Jika ada yang tersinggung, kami mohon maaf," kata Juru Bicara Olimpiade Paris 2024, Anne Descamps, dalam konferensi pers, Minggu (28/7/2024), seperti dikutip dari CBS News.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved