Berita Ponorogo
BPBD Catatkan Ada 6 kali Karhutla di Ponorogo, Lahan Terbakar Sampai 6 Hektar di Bulan Juni-Juli
Juni sampai Juli, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo mencatat ada 6 kali kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Juni sampai Juli, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo mencatat ada 6 kali kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Karhutla menyebar di berbagai kecamatan. “Jadi tidak hanya kecamatan bagian utara saja, selatan saja, timur maupun barat saja. Tetapi menyebar,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, Kamis (1/8/2024).
Masun menjelaskan bahwa memang jika sudah memasuki kekeringan selalu diikuti kebakaran hutan dan lahan.
BPBD Ponorogo pun telah menyatakan siaga.
“Kami sudah menyatakan siaga sejak 1 Juni 2024. Sejauh ini 6 kali kebakaran hutan lahan yang terlaporkan ke kami (BPBD Ponorogo),” katanya.
Baca juga: Pj Gubernur Jatim Minta Seluruh Warga Tingkatkan Kewaspadaan Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan
Rinciannya karhutla mulai ada Senin, 17 Juni 2024. Dimana terjadi di Desa Tanjung Gunung, Kecamatam Badegan.
“Untuk karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) ini luasannya masih dalam perhitungan,” kata Masun saat wartawan ditemui di kantor BPBD Ponorogo.
Kemudian Sabtu, 22 Juni 2024 karhutla terjadi di Gunung Mangge, Desa Sidorejo, Kecamatan Sukorejo. Karhutla ini membakar luas lahan 1 hektar.
Lalu Jumat, 19 Juli 2024 juga terjadi karhutla di Desa Duri, Kecamatan Slahung. Luas lahan yang terbakar 2 hektar.
Lanjut pada Rabu 26 Juli 2024. Untuk 26 Juli 2024 itu ada dua karhutla di bumi reog. Pertama lokasinya adalah Desa Tugurejo, Kecamatan Sawoo.
Lalu lokasi kedua yang terbakar pada Rabu 26 Juli 2024 kebakaaran terjadi di Desa Karanglo Kidul, Kecamatan Jambon dengan luas masih diperhitungkan.
Lalu pada 31 Juli 2024 twrhadi kebakatan di Desa Badegan, Kecamatan Badegan dengan luas 1 hektar yang terbakar.
“6 kali sepanjang setelah penetapan siaga darurat kekeringan dan karhutla. Yang terbakar rata-rata hutan,” terang mantan Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) ini.
Baca juga: BPBD Antisipasi Kekeringan di Batu Saat Musim Kemarau, Ingatkan Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan
Dia menyebutkan bahwa indikasi karhutla terjadi di pinggir jalan raya. Sehingga ada unsur kelalaian.
“Ada unsur kelalaian seperti penyebabnya puntung rokok. Seperti di Kecamatan Badegan di pinggir jalan raya,” tambahnya.
Sementara dia berharap masyarakat lebih peduli. Kalau yang merembet ke rumah warga tidak ada.
“Hanya yang di Kecamatan Sawoo kemarin nyaris mendekati. Kurang lebih 100 meter dari rumah warga,” pungkasnya.
Sosok Kepala SMK 2 PGRI Ponorogo yang Rugikan Negara hingga Rp 25 M, 11 Bus dan Pajero Sport Disita |
![]() |
---|
Dukung Swasembada Pangan, Polres Ponorogo Sediakan Lahan 31 Hektar Untuk Tanam Jagung |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif Dirut RSUD dr Harjono Ponorogo :Bangun IGD Terpadu Hingga Rumah Sakit Rasa Hotel |
![]() |
---|
Wabah PMK di Ponorogo Masih Belum Landai, Penutupan Pasar Hewan Diperpanjang |
![]() |
---|
Pengangguran yang Kecanduan Karaoke bersama LC di Ponorogo, Tak Kapok 4 kali Dipenjara Demi Nyanyi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.