Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Pilu Kakek Ano Hidup Sebatang Kara di Karawang, Derita Diabetes, Kondisinya Pingsan dan Struk

Kisah pilu seorang kakek hidup sebatang kara di Karawang Jawa Barat, punya penyakit kencing manis. Kisahnya viral di TikTok.

TikTok/@budakretail22
Kakek hidup sebatang kara di Karawang Jawa Barat dan punya penyakit kencing manis. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang kakek di Karawang bernasib memilukan.

Kakek tersebut bernama Kakek Ano, ia hidup sebatang kara.

Tidak hanya itu, Kakek Ano juga menderita kencing manis.

Kisah Kakek Ano viral di media sosial setelah diunggah akun TikTok @budakretail22, Selasa (30/7/2024).

Dalam video itu, terlihat Kakek Ano terbaring lemah seorang diri di rumah.

Baca juga: Nasib Kakek Penjual Perabot Nelangsa Tunggu Pembeli yang Kabur Tak Bayar, Harusnya Dapat Rp 174 Ribu

Pengunggah mengatakan Kakek Ano menderita penyakit kencing manis.

"Please tiktok do your magic. sebatang kara, tinggal di rumah kosong dengan kencing manis yang diderita," tulisnya, dikutip TribunJabar.id ( grup TribunJatim.com ), Rabu (31/7/2024).

Saat dilihat kondisinya ternyata Kakek Ano ditemukan pingsan dan struk.

"Pas dilihat dalam kondisi pingsan dan skrg struk," lanjutnya.

Dalam video itu pun menunjukkan suasana rumah yang ditempati Kakek Ano.

Rumah itu terlihat penuh dengan debu dan begitu sepi penghuni selain Kakek Ano.

Terlihat juga sejumlah barang rumah tangga yang usang tidak terawat.

Sementara itu, kaki Kakek Ano pun terlihat terluka dan menghitam.

Baca juga: Kakek 80 Tahun Gugup Ucap Ijab Kabul saat Nikahi Gadis 18 Tahun, Fantastis Seserahannya Rp200 Juta

Untuk diketahui, kencing manis adalah istilah lain untuk penyakit diabetes melitus.

Unggahan itu pun telah ditonton lebih dari 500 ribu kali dan menuai beragam komentar.

Di video selanjutnya, Kakek Ano terlihat sudah ditangani.

Ia tampak dipasang berupa infus oleh seorang pria.

Pengunggah juga mengatakan bahwa Kakek Ano telah sadar dari pingsannya dan telah bisa diobati oleh dokter.

"Alhamdulillah sekarang wa Ano sudah sadar dari pingsannya sehari semalam. Dan bisa kontrol ke dokter lagi. Untuk penyembuhan dan obat yang harus diminum seumur hidupnya," tulisnya.

Selain itu, ia juga bercerita bahwa semangat Kakek Ano untuk sembuh begitu tinggi.

Kakek Ano berharap dirinya bisa sehat kembali dan beraktivitas.

"Beliau selalu bilang (Saya harus sehat, saya pengen dagang sayur atau ikan. Saya harus punya rumah saya harus sembuh) amiiinnnnnnnn," pungkasnya.

Baca juga: Sosok Mbah Euis Pemandi Jenazah Vina Cirebon, Sebut Polisi Bohong, Ngaku Punya Hubungan Kekerabatan

Kisah Kakek Pengembala Sapi Asal Bangkalan Berangkat Haji

Taram, CJH asal Desa Dabung, Kecamatan Geger, Bangkalan, berusia 90 tahun yang masih terlihat bugar dan cekatan cekatan mengurus anak sapi beserta seekor induknya.
Taram, CJH asal Desa Dabung, Kecamatan Geger, Bangkalan, berusia 90 tahun yang masih terlihat bugar dan cekatan cekatan mengurus anak sapi beserta seekor induknya. (TribunJatim.com/Ahmad Faisol)

Taram, calon Jamaah Haji (CJH) asal Desa Dabung, Kecamatan Geger masih terlihat bugar, kendati usianya telah menapaki 90 tahun.

Ia tampak masih cekatan mengurus anak sapi beserta seekor induknya. Namun kakek Taram harus istirahat setelah berpuluh tahun mengembala sapi.

Hal itu karena pada 9 Juni 2024, ia harus pergi menunaikan ibadah haji bersama 653 CJH Bangkalan.

Senja di langit Dusun Aeng Telor perlahan mulai turun, seolah menyapa Kakek Taram agar lekas beranjak dari pelataran rumahnya, Jumat (10/5/2024).

Tanpa sepatah kata, bapak dengan dua orang anak itu bergegas menuju kebun di tengah gerimis hujan, tidak jauh dari rumahnya untuk menarik indukan beserta anak sapi kembali masuk kandang.  

Keberangkatan menunaikan ibadah haji tahun ini bagi Taram merupakan sebuah berkah. Ia sejatinya merupakan CJH yang masuk waiting list atau daftar tunggu selama 18 tahun.

Namun Kementerian Agama RI memberikan perhatian khusus bagi lansia melalui program percepatan pemberangkatan haji.

“Kakak sudah lama menunggu, sekitar 5 tahun dan kadang bertanya kapan waktunya untuk pemberangkatan haji. Kalau tidak salah, seharusnya 18 tahun namun ada percepatan karena lansia,” ungkap adik Taram, Musliha.

Berkat dorongan dari kedua anaknya ; Sukron dan Nurul Hasanah yang sukses di Jakarta, semangat Taram untuk pergi menunaikan ibadah haji bersama istrinya, Hademi tidak pernah kendur.

Baca juga: Buru-buru ke Pasar, Mbah Runtah Dianiaya Bidan Hingga Terduduk di Tanah, Kini Hilang Ingatan

Bahkan Kakek Taram melahap semua program pelatihan melalui gelaran manasik haji yang diselenggarakan Kantor Kemenag Kabupaten Bangkalan setiap Hari Sabtu.  

“Semuanya sudah siap, cek kesehatan sudah, paspor sudah. Termasuk semua kelengkapan isterinya sudah siap semua. Keduanya mengikuti pelatihan seminggu sekali sejak dua bulan yang lalu, setiap Hari Sabtu,” pungkas Musliha.  

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Bangkalan, Arif Rochman mengungkapkan, Taram merupakan CJH berusia paling tua dari total 40 CJH lansia asal Bangkalan yang akan berangkat haji tahun ini.

“Untuk CJH termuda berusia 18 tahun ada dua orang, Moh Kholil dari Kota Bangkalan dan Arif Burhanudin dari Kecamatan Klampis. Ada juga lansia yang mengundurkan diri rata-rata karena sakit,” ungkap Arif.

Ia menjelaskan, gelaran bimbingan manasik haji kedua telah digelar pada 8 Mei 2024 melengkapi kegiatan manasik haji pertama yang dilakukan pada 25 April 2024 lalu. Dengan pemateri dari Kanwil Kemenag Jawa Timur serta Dinas Kesehatan Bangkalan.

“InsyaAllah pemberangkatan dilakukan pada 9 Juni 2024, CJH Bangkalan masuk kloter 100 dan 101,” pungkas Arief

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved