Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Klarifikasi SMP Swasta yang Tolak Iuran Rp 140 Juta ke RW, Merasa Tak Adil dan Siapkan Jalur Hukum

Inilah klarifikasi  pihak SMP Swasta di Surabaya yang viral tolak iuran ke RW Rp 140 juta hingga akses jalan ditutup warga.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
YouTube Armuji
Klarifikasi SMP Swasta yang Tolak Iuran Rp 140 Juta ke RW, Merasa Tak Adil dan Siapkan Jalur Hukum 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah klarifikasi  pihak SMP Swasta di Surabaya yang viral tolak iuran ke RW Rp 140 juta hingga akses jalan ditutup warga.

Diberitakan sebelumnya, perseteruan terjadi antara SMP Swasta dan pihak RW di Jalan Manyar Tirtomulyo, Mulyorejo.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji ikut turun tangan menangani masalah ini.

Diketahui, pihak sekolah merasa keberatan untuk membayar iuran penggunaan jalan yang masing-masing sebanyak Rp 35 juta ke empat RW yang ada di dekat bangunan sekolah.

Mereka mengatakan, uang dengan total Rp 140 juta itu terlalu besar untuk digunakan membayar iuran penggunaan jalan.

Awalnya, SMP swasta tersebut dikenakan iuran sebesar Rp 25 juta.

Namun, jumlah tersebut naik menjadi Rp 32 juta.

"Awalnya (iurannya) Rp 25 juta, naik Rp 32 juta itu sekolah masih mau bayar. Dinaikin lagi jadi Rp 35 juta, sekolah enggak mau, keberatan," kata Armuji, Rabu (31/7/2024).

Pihak RW menyebut, kenaikan iuran tersebut digunakan untuk membayar para satpam yang berjaga di sekitar perumahan.

Pasalnya, total ada sekitar 30 orang yang dipekerjakan sebagai tenaga sekuriti.

Selanjutnya, Armuji mendatangi lokasi tersebut untuk mendapatkan penjelasan dari masing-masing pihak.

Baca juga: Warga Tutup Akses Jalan ke SMP Swasta yang Tolak Iuran Rp 140 Juta ke RW, Sebut untuk Bayar Satpam

Menurut dia, kemacetan di sekitar sekolah hanya alasan untuk menaikkan iuran.

"Saya ngomong, kalau iurannya cocok enggak macet, tapi kalau enggak cocok dikata macet. Itu juga jalan umum, bukan milik perorangan karena sudah jadi fasilitas umum pemkot," ungkapnya, melansir dari Kompas.com.

Selain itu, pengelola sekolah juga mengaudit pengelolaan iuran yang diminta warga, dan ternyata banyak sisa.

"Pihak sekolah audit sendiri, (iurannya) buat bayar 30 satpam, Satpamnya gajinya cuma Rp 2,5 juta, terus itu kali 30 (orang) hasilnya cuma berapa, sisanya masih banyak," ujarnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved