KH Anwar Manshur Resmi Terpilih sebagai Rais Syuriah PWNU Jawa Timur pada Konferwil PWNU Jatim 2024

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - KH Anwar Manshur terpilih sebagai Rais Syuriah PWNU Jatim pada Konferwil yang berlangsung di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Sabtu (3/8/2024).

Kiai Anwar merupakan pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.

Selain itu, saat ini ia juga menjabat sebagai Rais Syuriah PWNU Jatim hasil Konferwil PWNU 2018 silam.

Terpilihnya KH Anwar Manshur sebagai Rais Syuriah PWNU Jatim ini setelah melalui tahap pemilihan Ahlul Halli Wal Aqdi atau AHWA.

Dari tahapan tersebut, ada 7 kiai yang terpilih dalam rapat pleno keempat tersebut.

Tujuh kiai tersebut dipilih berdasarkan usulan mayoritas dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Timur.

Setelah itu, 7 kiai yang terpilih, yakni KH Anwar Manshur, KH Ubaidillah Faqih, KH Miftachul Akhyar, KH Anwar Iskandar, KH Hasan Mutawakkil Alallah, KH Fuad Nurhasan dan KH Mudassir Badruddin, akan menentukan posisi Rais Syuriah PWNU Jatim di periode kepengurusan mendatang.

Rapat 7 kiai tersebut pun langsung digelar, kurang lebih selama 1 jam lamanya.

Para kiai chos ini membahas siapa yang akan menjadi Rais Syuriah PWNU Jatim selama lima tahun ke depan.

Baca juga: Konferwil PWNU Jatim 2024 di Tebuireng Jombang, Gus Kikin Berpeluang Terpilih Aklamasi

Setelah ke 7 kiai tersebut menggelar rapat, hasilnya lalu dipaparkan ke seluruh peserta Konferwil.

Dibacakan langsung oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Amin Said Husni, KH Anwar Manshur Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, terpilih menjadi Rais Syuriah PWNU Jatim untuk kepengurusan 2024-2029 mendatang.

"Menetapkan KH Anwar Manshur sebagai Rais Syuriah PWNU Jawa Timur," ucap mantan Bupati Bondowoso tersebut.

Diputuskannya Rais Syuriah PWNU Jatim, disambut dengan tepuk tangan seluruh peserta Konferwil. Diakhiri dengan ketukan palu oleh Amin Said Husni.

Sebagai informasi tambahan, tujuh kiai tersebut dipilih berdasarkan usulan mayoritas dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Timur.