Berita Viral
Guru Curhat Digaji Rp 250.000 Perbulan Viral, Pembuat Video Kini Minta Maaf, Pemprov NTT Buka Suara
Video viral guru honorer di SMK Negeri 6 Ende Nusa Tenggara Timur (NTT) yang curhat soal gaji mereka kini sudah dipanggil kepala sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ambrosius Kodo buka suara soal video sejumlah guru SMK Negeri 6 Ende yang viral di media sosial.
Di dalam video tersebut, para guru mengaku digaji sebesar Rp 250.000 per bulan.
Terkait hal itu, Ambrosius pun mengapresiasi para guru honorer yang tetap mengabdi di sekolah tersebut meski mendapat gaji yang kecil.
"Saya apresiasi dan terima kasih kepada para guru yang masih mau mengajar dengan gaji yang begitu kecil. Apalagi jarak antara sekolah dengan ibu kota Kabupaten Ende sekitar 60 kilometer," kata Ambrosius, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Selasa (6/8/2024).
Pemerintah Provinsi NTT, lanjut dia, tidak tinggal diam terkait keluhan para guru honorer soal gaji yang tak layak.
Dia mengatakan, pemerintah terus mengalokasikan anggaran untuk mendukung guru-guru honor berupa tambahan penghasilan Rp 400.000 setiap bulan.
"Ini sudah tahun ke enam. Tambahan penghasilan per bulan Rp 400.000 diberikan kepada guru honor yang upahnya di bawah UMR provinsi NTT. Sekarang teman-teman masih melakukan verifikasi dan validasi untuk proses pembayaran tambahan penghasilan," ungkap dia.
Selain itu, pemerintah juga membuka ruang dan kesempatan bagi guru-guru honorer untuk mengikuti tes formasi guru Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Dia memerinci, pada tahun 2021 pemerintah membuka 8.000 lebih formasi guru PPPK tapi yang lulus 3.000 lebih. Kemudian, pada tahun 2023 ada tambahan 1.443 guru ASN PPPK.
Selanjutnya, pada tahun 2024 Penjabat Gubernur NTT sudah mengajukan tambahan ke Pemerintah Pusat sebanyak 5.300 formasi ASN PPPK.
"Karena itu saya mengajak teman teman honorer untuk mempersiapkan diri dengan baik. Belajar, agar nanti lulus menjadi guru ASN PPPK, sehingga penghasilannya lebih baik," ujar dia.
Ambrosius juga mengingatkan para kepala sekolah SMA dan SMK di NTT, yang mempekerjakan guru-guru honorer supaya memberi perhatian agar mereka bisa lolos seleksi PPPK.
Lebih lanjut, Ambrosius mengingatkan agar para guru menggunakan media sosial untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya.
"Begitu juga kalau ingin menyampaikan sesuatu di media sosial, sampaikan potensimu. Tidak usah menyampaikan tentang orang lain atau lembaga lain," ujar Ambrosius.
Meski begitu, Ambrosius mengaku tidak marah dengan unggahan guru SMK Negeri 6 Ende.
Arti 'Seal the Deal' pada Baliho Prabowo Berjajar dengan Netanyahu di Israel, Kemlu RI Klarifikasi |
![]() |
---|
2 Cucu Mahfud MD jadi Korban Keracunan MBG hingga Masuk Rumah Sakit: Jangan Menyederhanakan |
![]() |
---|
Janji Setpres usai Viral ID Pers Jurnalis CNN Indonesia Dicabut Lalu Dikembalikan, Bahas Kewenangan |
![]() |
---|
Nasib Guru Jupriadi, Tak Bisa Daftar PPPK usai Dipecat Meski sudah 16 Tahun Mengabdi di Sekolah |
![]() |
---|
Nominal Uang Pensiun yang Diterima oleh Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.